Efek Buruk Inflasi Inflasi 1. Definisi Inflasi

16 pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Investasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi akan menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak pengangguran akan terwujud. b. Inflasi dan Kemakmuran Rakyat Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap individu dan masyarakat. c. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang berpendapatan tetap. Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga-harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu- individu yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat juga akan menurun. d. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi- institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya akan menurun apabila inflasi berlaku. e. Memperburuk pembagian kekayaan Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan menghadapi kemorosotan dalam nilai riil pandapatanya, dan pemilik kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil 17 kekayaannya. Sebagian penjualpedagang dapat mempertahankan nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian pendapatan diantara golongan berpendapat tetap dengan pemilik-pemilik harta tetap dan penjualpedagang akan menjadi semakin tidak merata.

D. Jumlah Uang Beredar JUB 1. Pengertian

Menurut Iskandar Putong 2007:401 jumlah uang beredar adalah keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan secara resmi baik oleh bank sentral berupa uang kartal, maupun uang giral dan uang kuasi tabungan, valas, deposito. JUB merupakan penawaran uang money supply adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat, berupa penjumlahan dari uang kartal dan uang giral. Jumlah uang beredar di masyarakat besarnya sudah tentu, didasarkan kepada otoritas moneter, yakni Bank Sentral.Eeng Ahman:197.

2. Pembagian Jumlah Uang Beredar :

a. M1, adalah uang kartal dan uang giral. M1 terdiri dari asset-asset yang dapat digunakan secara langsung, instan dan tanpa hambatan dalam melakukan pembayaran. Asset finansial ini bersifat liquid, karena dapat dengan cepat, mudah dan murah digunakan untuk melakukan pembayaran. M1 berhubungan dengan kebanyakan definisi tradisional mengenai uang sebagai alat pembayaran; 18 b. M2, adalah jumlah M1 ditambah uang kuasi. Uang kuasi adalah simpanan rupiah dan valuta asing milik penduduk pada sistem moneter, yang untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai alat tukar. Uang kuasi merupakan kewajiban sistem moneter dalam deposito berjangka, tabungan dalam rupiah dan saldo rekening valuta asing milik penduduk. M2 memasukkan asset yang tidak liquid secara instan. Penarikan deposito berjangka, misalnya memerlukan pemberitahuan kepada institusi penyimpan. Dana mutual pasar uang menentukan nilai minimum yang dapat diambil. Namun, dengan kualifikasi ini, asset tambahan ini juga masuk ke dalam kategori uang secara lebih luas.

E. Capital Adequecy Ratio CAR

Capital Adequecy Ratio CAR adalah rasio yang digunakan untuk menghitung penyediaan modal minimum bagi bank. CAR adalah ratio kinerja bank untuk menunjang aktifa yang mengandung atau menghasilkan resiko. CAR merupakan indicator terhadap kemampuan suatu bank untuk menutupi penurunan aktifanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktifa yang beresiko. Menurut Kasmir 2008:296, CAR merupakan perbandingan antara equty capital dengan total loans dan securities. CAR = Equity Capital X 100 Total Loans + Securities

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh bi rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap capital adequecy ratio dan implikasinya terhadap penawaran kredit modal kerja Bank umum swasta Nasional Periode 2004 s/d 2009

0 5 122

Analisis pengaruh inflasi, DPK dan tingkat suku bunga kredit modal kerja terhadap posisi kredit modal kerja : studi kasus pada bank persero

2 38 111

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis dana pihak ketiga, non performing loan, capital adequecy ratio, dan loan to deposit ratio terhadap return on assets serta implikasinya terhadap penyaluran kredit pada Bank persero

1 8 165

Analisis pengaruh pendapatan perkapita, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar (M2) dan inflasi terhadap jumlah tabungan di Indonesia

6 31 167

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis pengaruh jumlah tabungan, giro dan deposito terhadap jumlah kredit dan jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) : studi kasus pada 10 bank umum devisa nasional

1 9 90

Analisis kurs, jumlah uang beredar, dan suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia periode 2001-2010

1 4 136

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115