Analisis Jalur Setelah Trimming

79 Korelasi antara BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar Kelompok Bank Umum Swasta Nasional tidak berbeda dengan analisis korelasi sebelum trimming. 1 Pengaruh BI Rate, Inflasi dan jumlah uang beredar terhadap Capital Adequecy Ratio. Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur pertama adalah sebagai berikut. Gambar 4.5 Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming Sumber : data diolah Agar lebih jelas diagram jalur tersebut disajikan dalam bentuk ringkasan tabel sebagai berikut: BI_RATE INFLASI JUB CAR .86 -.21 -.23 .53 -.74 -.75 .24 e1 80 Tabel 4.14 Hasil Uji Pengaruh BI Rate, Inflasi, jumlah uang beredar terhadap Capital Adequecy Ratio Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square BI Rate - - CAR 0,53 0,00 Inflasi - - CAR -0,74 0,00 0,670 JUB - - CAR -0,75 0,00 Untuk melihat pengaruh BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar secara gabungan terhadap Capital Adequecy Ratio CAR, kita dapat melihat hasil perhitungan pada tabel khususnya angka R square. Besarnya angka R square r 2 adalah 0,670. Angka tersebut digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel BI Rate, Inflasi, dan jumlah uang beredar secara gabungan terhadap CAR dengan cara menghitung koefisien determinasi KD dengan menggunakan rumus berikut: KD = r 2 x 100 KD = 0,670 x 100 KD = 67,0 Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variable BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap CAR secara gabungan adalah 67,0, sedangkan sisanya sebesar 33 100- 67,0 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel dapat diterangkan dengan menggunakan BI Rate, inflasi, dan jumlah uang 81 beredar adalah sebesar 67,0, sementara pengaruh yang disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini adalah sebesar 33,. Untuk melihat besarnya pengaruh BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap CAR, digunakan kolom estimasi pada tabel di bawah ini, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan kolom probabilitas. 1 Pengaruh antara BI Rate dengan CAR Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR Dengan kriteria sebagai berikut:  Jika probabilitas penelitian 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.  Jika probabilitas penelitian 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0. Artinya, ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR. 82 Besarnya pengaruh BI Rate terhadap CAR sebesar 0,53 atau 53 . BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CAR. Artinya, apabila terjadi kenaikan BI Rate, maka jumlah CAR juga akan mengalami kenaikan, begitu juga sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Desi Arisandi, SE 2007 bahwa program rekapitulasi perbankan mampu mengatasi permasalahan modal dan rentabilitas bank yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA serta NPL yang berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit di Indonesia. 2 Pengaruh antara inflasi dengan CAR Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho; ρ = 0: Tidak ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR Ha; ρ ≠ 0: Ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0. Artinya, ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR. Besarnya pengaruh inflasi terhadap CAR sebesar -0,74 atau - 74. 83 Inflasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap CAR. Artinya, apabila inflasi meningkat, maka CAR akan mengalami meningkat, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Budiawan 2008 yang menyatakan bahwa tingkat kecukupan modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit. CAR tinggi memungkinkan modal yang cukup namun belum diikuti pengmanfaatan modal ke dalam aktiva yang menguntungkan . Sehingga hal tersebut memungkinkan bank menyalurkan modalnya ke dalam aktiva berebentuk kredit dan mengurangi adanya idle fund. 3 Pengaruh antara jumlah uang beredar dengan CAR Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel jumlah uang beredar dengan CAR, dapat melakukan langkah- langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar dengan CAR Ha : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar dengan CAR Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 84 0. Artinya, ada hubungan linier antara jumlah uang beredar dengan CAR. Besarnya pengaruh jumlah uang beredar terhadap CAR sebesar -0,75 atau 75. Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap CAR. Artinya, apabila jumlah uang beredar mengalami peningkatan maka jumlah CAR juga akan mengalami peningkatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Menurut Tajur Khalwaty 2000:144 inflasi dapat dikendalikan oleh kebijakan suku bunga dengan melalui jumlah uang beredar. Ketika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat, maka bank umum menaikan suku bunga simpanan untuk mendorong investor menanamkan investasinya di bank yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dibandingkan menginvestasikan modalnya pada sektor – sektor produktif yang memiliki tingkat resiko yang lebih besar, sehingga inflasi dapat dikendalikan. 85 2 Pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit. Gambar 4.6 Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming Sumber : data diolah Tabel 4.15 Hasil Uji Pengaruh antara BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square BI Rate - - Kredit -0,16 0,00 Inflasi - - Kredit 0,24 0,00 0,977 JUB - - Kredit 0,99 0,00 Untuk melihat pengaruh variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini kolom R Square. Besarnya angka R square r 2 adalah sebesar 0,977. Angka tersebut menjelaskan bahwa pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan adalah 97,7 0,977 x 100, sedangkan sisanya sebesar 2,3 100-97,7 BI_RATE INFLASI JUB CAR .98 KMK .86 -.21 -.23 .24 e1 e2 86 dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel BI Rate, Inflasi, Jumlah uang beredar dan CAR 97,7, sementara pengaruh 2,3 disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini. Untuk melihat signifiansi pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara parsial, digunakan kolom probabilitas, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka estimasi pada tabel di bawah ini. 1. Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap kredit Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel BI Rate terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka tidak cukup data untuk menolak Ho; ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0. Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable BI Rate dengan kredit. Besarnya pengaruh BI Rate terhadap kredit sebesar -0,16. BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Menurut samuelson Nordhous 2001:227 tingkat diskonto BI rate digunakan sebagai tanda perubahan kebijakan utama pasar. Tingkat diskonto mengikuti bunga 87 pasar untuk mencegah bank umum mendapatkan untung yang lebih besar dari meminjam dengan tingkat diskonto yang rendah kemudian meminjamkan ke pasar dengan bunga yang lebih tinggi. Artinya, ketika suku bunga diskonto naik maka bank umum akan merespon dengan menaikan suku bunga pembiayaan dan merubah suku bunga simpanan. 2. Pengaruh antara variabel inflasi terhadap kredit Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel inflasi terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka tidak cukup data untuk menolak Ho; ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0. Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable inflasi dengan kredit. Besarnya pengaruh inflasi terhadap kredit sebesar 0,24. Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mochamad Fazza 2007 bahwa hasil analisis data menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Permintaan kredit perbankan. Sedangkan untuk variabel PDB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap 88 Permintaan Kredit Perbankan. Secara bersama-sama variabel pengaruh Suku Bunga, inflasi dan variabel dummy krisis ekonomi berpengaruh signifikan terhadap Permintaan Kredit perbankan Pada Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengujian terhadap uji asumsi klasik tidak terdapat multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lain yang sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variabel atau data- data yang digunakan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik. 3. Pengaruh antara variabel jumlah uang beredar terhadap kredit Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel jumlah uang beredar terhadap kredit, dapat melakukan langkah- langkah analisis sebagai berikut: Ketentuan Hipotesis: Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar terhadap kredit Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar terhadap kredit Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 0,05. maka telah cukup data untuk menolak Ho; ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0. Artinya, ada hubungan linier antara variabel jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit kredit. Besarnya pengaruh jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit sebesar 0,99. 89 Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Artinya, apabila jumlah uang beredar mengalami peningkatan maka jumlah penawaran kredit juga akan mengalami peningkatan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ersa Zheta 2008. Bahwa jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit berpengaruh positif signifikan walaupun sangat kecil dikarenalan kondisi perekonomian saat itu sedikit lebih stabil. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram jalur setelah trimming, dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut : Gambar 4.7 Diagram Jalur Setelah Trimming Sumber : data diolah

D. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung melalui CAR dan pengaruh total tentang pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit dapat dilihat pada tabel dan uraian sebagai berikut: BI_RATE INFLASI JUB .67 CAR .98 KMK .86 -.21 -.23 .53 -.74 -.75 -.16 .99 .24 e1 e2 90 a Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap CAR  Pengaruh langsung = 0.53 = pengaruh total b Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap Kredit  Pengaruh langsung = - 0.16 = pengaruh total c Pengaruh antara variabel Inflasi terhadap CAR  Pengaruh langsung = -0.74 = pengaruh total d Pengaruh antara variabel Inflasi terhadap Kredit  Pengaruh langsung = 0.23 = pengaruh total e Pengaruh antara variabel JUB terhadap CAR  Pengaruh langsung = 0,75 = pengaruh total 6 Pengaruh antara variabel JUB terhadap Kredit  Pengaruh langsung = 0.99 = pengaruh total Tabel 4.16 Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan Pengaruh Total tentang BI Rate X

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh bi rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap capital adequecy ratio dan implikasinya terhadap penawaran kredit modal kerja Bank umum swasta Nasional Periode 2004 s/d 2009

0 5 122

Analisis pengaruh inflasi, DPK dan tingkat suku bunga kredit modal kerja terhadap posisi kredit modal kerja : studi kasus pada bank persero

2 38 111

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis dana pihak ketiga, non performing loan, capital adequecy ratio, dan loan to deposit ratio terhadap return on assets serta implikasinya terhadap penyaluran kredit pada Bank persero

1 8 165

Analisis pengaruh pendapatan perkapita, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar (M2) dan inflasi terhadap jumlah tabungan di Indonesia

6 31 167

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis pengaruh jumlah tabungan, giro dan deposito terhadap jumlah kredit dan jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) : studi kasus pada 10 bank umum devisa nasional

1 9 90

Analisis kurs, jumlah uang beredar, dan suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia periode 2001-2010

1 4 136

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115