Jenis-jenis Kredit Penawaran Kredit 1. Pengertian Kredit

25 2 Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud untuk memperlancar proses produksi. 3 Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan untuk membantu pihak-pihak yang akan membeli barang untuk dijual kembali, seperti bank garansi, anjak piutang, self liquidity credit, pinjaman berjangka term loan, pembiayaan bersama, dan jenis-jenis pinjaman lainnya yang dikeluarkan oleh bank untuk membantu pembiayaan modal kerjanya seperti LC dan sebagainya. b. Kredit dari segi penggunaanya, meliputi: 1 Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan modal kerja untuk memperlancar kegiatan operasional perusahaan. Kredit ini sering disebut sebagai kredit modal kerja; 2 Kredit investasi, kredit ini adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada pihak perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi atai penanaman modal. c. Kredit dilihat dari segi jangka waktunya, meliputi: 1 Jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 satu tahun. 2 Menengah, biasanya berkisar antara 1-3 tahun. 3 Jangka panjang, biasanya berkisar lebih dari 3 tahun. 26

G. Penelitian Terdahulu

Luh Gede Meydianawathi 2007 meneliti tentang analisis perilaku penawaran kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia 2002 – 2006. Metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square, dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial dan serempak melalui uji t dan uji F. Hasil penelitian dalam kurun waktu Januari 2002 - Februari 2006 memperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, pulihnya kepercayaan terhadap sistem perbankan dengan adanya program penjaminan pemerintah telah mendorong kenaikan Dana Pihak Ketiga DPK. Selain itu, program rekapitalisasi perbankan mampu mengatasi permasalahan modal dan rentabilitas bank yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA serta non performing loan NPLs yang berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit investasi dan modal kerja kepada sektor UMKM di Indonesia. Kedua, secara serempak variabel- variabel DPK, ROA, CAR, dan NPLs berpengaruh nyata dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di Indonesia. Ketiga, secara parsial variabel DPK, ROA, dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di Indonesia. Sebaliknya, NPLs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum kepada sektor ini. Arief Wibowo 2007 meneliti tentang pengaruh jumlah penghimpunan dana bank, suku bunga kredit modal kerja, dan tingkat laju 27 inflasi terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja pada bank-bank umum di Indonesia 2001.01–2006.04. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah penghimpunan dana secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi kredit modal kerja. Jadi semakin besar jumlah penghimpunan dana yang masuk ke bank semakin besar pula jumlah alokasi kredit modal kerja. Tingkat inflasi secara individu berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap alokasi kredit modal kerja. Suku bunga kredit modal kerja secara individu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja. Francisca dan Hasan S Siregar 2008 meneliti tentang pengaruh faktor internal bank terhadap volume kredit pada bank yang GO PUBLIC di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor internal bank terhadap volume kredit yang GO PUBLIC di Indonesia. Penelitian ini menggunakan faktor internal sebagai variabel independent dan volume kredit sebagai variabel dependent. Faktor internal bank diukur dengan BI Rate X1, Inflasi X2, JUB X3 dan CAR . Party fund X 1 , capital adequacy ratio X 2 , return on asset X 3 and non performing loan X 4 . Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga dan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit, Capital adequacy ratio CAR memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Non performing loan NPL memiliki pengaruh

Dokumen yang terkait

Analisis pengaruh bi rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap capital adequecy ratio dan implikasinya terhadap penawaran kredit modal kerja Bank umum swasta Nasional Periode 2004 s/d 2009

0 5 122

Analisis pengaruh inflasi, DPK dan tingkat suku bunga kredit modal kerja terhadap posisi kredit modal kerja : studi kasus pada bank persero

2 38 111

Analisis pengaruh nilai tukar, kridit, suku bunga SBI, Inflasi dan investasi terhadap jumlah uang beredar (m2) di Indonesia

0 3 157

Analisis pengaruh nilai tukar rupiah terhadap dan Dollar Inflasi, dan Jumlah uang beredar (M2) terhadap dana pihak ketiga (DPK) serta implikasinya pada pembiayaan Mudharabah pada perbankan Syariah di Indonesia

0 13 137

Analisis dana pihak ketiga, non performing loan, capital adequecy ratio, dan loan to deposit ratio terhadap return on assets serta implikasinya terhadap penyaluran kredit pada Bank persero

1 8 165

Analisis pengaruh pendapatan perkapita, tingkat suku bunga, jumlah uang beredar (M2) dan inflasi terhadap jumlah tabungan di Indonesia

6 31 167

Analisis pengaruh inflasi, nilai tukar (KURS), suku bunga SBI dan jumlah berdar (M2) terhadap dan pihak ketiga DPK) serta implikasinya terhadap volume transaksi pasar uang antara bank (PUAB)

2 17 152

Analisis pengaruh jumlah tabungan, giro dan deposito terhadap jumlah kredit dan jumlah sertifikat bank Indonesia (SBI) : studi kasus pada 10 bank umum devisa nasional

1 9 90

Analisis kurs, jumlah uang beredar, dan suku bunga SBI terhadap inflasi di Indonesia periode 2001-2010

1 4 136

Analisis pengaruh tingkat inflasi SBI, jumlah uang beredar, dan tingkat pendapatan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika

0 11 115