Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA
27 inflasi terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja pada bank-bank umum di
Indonesia 2001.01–2006.04. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah penghimpunan
dana secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi kredit modal kerja. Jadi semakin besar jumlah penghimpunan dana yang
masuk ke bank semakin besar pula jumlah alokasi kredit modal kerja. Tingkat inflasi secara individu berpengaruh positif namun tidak signifikan
terhadap alokasi kredit modal kerja. Suku bunga kredit modal kerja secara individu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah alokasi kredit
modal kerja. Francisca dan Hasan S Siregar 2008 meneliti tentang pengaruh
faktor internal bank terhadap volume kredit pada bank yang GO PUBLIC di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
faktor internal bank terhadap volume kredit yang GO PUBLIC di Indonesia. Penelitian ini menggunakan faktor internal sebagai variabel
independent dan volume kredit sebagai variabel dependent. Faktor internal bank diukur dengan BI Rate X1, Inflasi X2, JUB X3 dan CAR .
Party fund X
1
, capital adequacy ratio X
2
, return on asset X
3
and non performing loan X
4
. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga dan ROA
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit, Capital adequacy ratio CAR memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap volume kredit. Non performing loan NPL memiliki pengaruh
28 negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Hasil dari uji F
memperlihatkan F hitung F tabel 0,000 0,05. Dari hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa dana pihak ketiga, CAR. ROA, dan NPL
memilki pengaruh secara simultan terhadap volume kredit. Nyi Nyoman Aryaningsih 2008. Pada penelitian mengenai
pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan terhadap Permintaan Kredit di PT. BPD Cabang Pembantu Kediri. Menyimpulkan beberapa hal
sebagai berikut: Pertama, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien regresi suku bunga terhadap permintaan
kredit sebesar 0,659 65,9 ini berarti suku bunga berpengaruh terhadap permintaan kredit sebesar 65, 9 sisanya sekitar 34,1 dipengaruhi oleh
variabel lain. Namun dari uji t, diperoleh hitung lebih kecil dari t table, sehingga suku bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan
kredit. Kedua, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai koefisien regresi inflasi terhadap permintaan kredit sebesar
0,475 47,5. Sisanya sekitar 52,5 permintaan kredit dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan uji t variabel inflasi secara
partial tidak berpengaruh banyak terhadap permintaan kredit. Ketiga, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai
koefisien pengaruh penghasilan terhadap permintaan kredit sebesar 0,739 73,9. Ini berarti penghasilan berpengaruh sebesar 73,9 Sisanya sekitar
26,1 dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan uji t, variabel pendapatan berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit.
29 Keempat, perhitungan uji statistika regresi linier berganda secara simultan
menunjukan suku bunga, inflasi, dan pendapatan secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit. Hasil ini
ditunjukan oleh perolehan F hitung 2,443 lebih kecil dari F tabel sebesar 2,82.