penentuan karbon tersimpan dapat dilihat pada lampiran 2 dan 3. Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian pendahuluan, ukuran dan jumlah plot yang
dibutuhkan yaitu sepuluh plot dengan ukuran 25 m × 25 m.
3.3.2 Analisis Vegetasi
Analisis vegetasi dilakukan untuk mengetahui indeks nilai penting INP, keanekaragaman dan kemerataan jenis tumbuhan pada lokasi penelitian. Untuk
analisis vegetasi pohon, pada lokasi penelitian disebar 10 plot berukuran 25 m × 25 m. Kemudian seluruh jenis pohon yang terdapat di dalam plot tersebut dicatat
nama, jenis, dbh dan jumlah individunya. Nilai kerapatan relatif, dominansi relatif, dan frekuensi relatif dihitung untuk tiap jenis pohon. Berdasarkan ketiga
nilai tersebut kemudian dihitung INP tiap jenis pohon. Parameter parameter yang dihitung pada analisis vegetasi antara lain:
Kerapatan IndividuHa =
Kerapatan Relatif =
× 100
Frekuensi =
Frekuensi Relatif =
× 100 Dominansi
=
Dominansi Relatif =
×100 INP = Kerapatan Relatif + Frekuensi Relatif + Dominansi Relatif
3.3.3 Pengukuran Biomassa
Pengukuran biomassa meliputi biomassa pohon dan akar. Menurut Brown 1997, kandungan karbon pada tumbuhan kurang lebih 48 dari biomassa
tumbuhan tersebut.
A. Pengukuran Biomassa Tegakan Pohon
Biomassa tegakan pohon aboveground biomass density atau ABD diukur untuk seluruh jenis pohon yang terdapat pada plot pengamatan di lokasi
penelitian. Menurut Brown 1997, penentuan biomassa pohon dikotil dilakukan dengan cara mengukur dbh pohon tersebut kemudian dimasukkan ke dalam
persamaan alometrik sebagai berikut: ABD tonha = exp. -2,289 + 2,649 x ln dbh - 0,021 × ln dbh
2
Adapun penentuan biomassa pohon monokotil dilakukan dengan cara mengukur tinggi pohon height tersebut dan dimasukkan dalam persamaan
alometrik sebagai berikut: ABD tonha = 6,666 + 12,826 × height
0,5
× lnheight
B. Pengukuran Biomasa Akar Pohon
Menurut Sutaryo 2009, pengambilan data biomassa akar secara langsung sulit dilakukan karena penggalian seluruh bagian akar hampir mustahil untuk
dilakukan, demikian juga pemilahan akar-akar yang halus secara individu tanpa tercampur dengan akar dari pohon lain yang ada di sekitarnya. Karena sulitnya
pengambilan sampel akar, pendekatan yang biasa dipakai untuk menentukan biomassa akar adalah dengan menggunakan rasio akar dan batang root to shoot