yang  berasal  dari  udara  dan  air  yang  diserap  dari  dalam  tanah.  Sesuai  dengan namanya,  reaksi  ini  membutuhkan  cahaya  matahari  sebagai  energi  dalam
pembuatan atau sintesis senyawa gula dan oksigen Longman dan Jenik, 1987. Tumbuhan  hijau,  hewan  dan  organisme  lain  berperan  aktif  dalam
kelangsungan  siklus  karbon.  Karbon  dioksida  merupakan  salah  satu  komponen pokok untuk berlangsungnya fotosintesis. Dengan bantuan energi cahaya CO
2
dan H
2
O oleh tumbuhan  hijau akan diubah  menjadi  senyawa organik  berupa glukosa C
6
H
12
O
6
dan oksigen O
2
melalui reaksi yang disederhanakan di bawah ini. C
6
H
12
O
6
+ 6 O
2
 6 CO
2
+ 6 H
2
O Menurut  Hairiah  2007,  tumbuhan  memerlukan  sinar  matahari,  karbon
dioksida yang diserap dari udara serta air dan hara yang diserap dari dalam tanah untuk  kelangsungan  hidupnya.  Melalui  proses  fotosintesis,  karbon  dioksida  oleh
tanaman dan diubah  menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman  dan  akhirnya  disimpan  dalam  organ  tumbuhan  seperti  daun,  batang,
ranting,  bunga  dan  buah.  Proses  penyimpanan  karbon  dalam  berbagai  organ tumbuhan  dinamakan  proses  sekuestrasi  C-sequestration.  Pengukuran  jumlah
karbon  yang  disimpan  dalam  tubuh  tumbuhan  hidup  atau  biomassa  pada  suatu lahan  dapat  menggambarkan  banyaknya  karbon  dioksida  di  atmosfer  Asdak,
2002.
2.3 Karbon Tersimpan
Adanya  tumbuhan  sebagai  penyimpan  karbon  menyebabkan  konsentrasi karbon  dioksida  di  atmosfer  menurun  Bouwman,  1990.  Melalui  fotosintesis,
karbon dioksida diserap dan diubah oleh tumbuhan menjadi karbon organik dalam
bentuk  biomassa.  Biomassa  merupakan  suatu  penyerapan  energi  yang  dapat dikonversi  ke  dalam  bentuk  karbon,  alkohol  maupun  kayu.  Kandungan  karbon
absolut dalam biomassa atau jumlah karbon yang tersimpan pada suatu biomassa dikenal dengan istilah carbon storage atau karbon tersimpan.
Tumbuhan  merupakan  salah  satu  tempat  penimbunan  atau  penyimpanan karbon  C  sink.  Salah  satu  cara  untuk  mengurangi  dampak  pemanasan  global
adalah  dengan  mengendalikan  konsentrasi  karbon  melalui  pengembangan program  sink,  dimana  karbon  organik  sebagai  hasil  fotosintesa  akan  disimpan
dalam biomassa tegakan hutan atau pohon berkayu Hairiyah, 2007 Dalam rangka pengembangan program ini diperlukan data-data pendugaan
kandungan  biomassa  karbon,  sehingga  tersedianya  model  yang  memudahkan dalam  pendugaan  kandungan  biomassa  karbon  sangat  diperlukan.  Untuk
menjawab kebutuhan tersebut maka dilakukan studi tentang teknik mengestimasi kandungan  karbon  hutan.  Pendugaan  kandungan  karbon  dapat  dilakukan
menggunakan  pendekatan  biomassa  dimana  hampir  48  biomassa  dari  vegetasi
hutan tersusun atas unsur karbon Brown, 1997.
Menurut  Sutaryo  2009,  biomassa  hutan  sangat  relevan  dengan  isu perubahan  iklim.  Biomassa  hutan  berperan  penting  dalam  siklus  biogeokimia
terutama  dalam  siklus  karbon.  Dari  keseluruhan  karbon  hutan,  sekitar  50 diantaranya  tersimpan  dalam  vegetasi  hutan.  Sebagai  konsekuensi,  jika  terjadi
kerusakan  hutan,  kebakaran  dan  pembalakan  akan  menambah  jumlah  karbon  di atmosfer.  Dinamika  karbon  di  alam  dapat  dijelaskan  secara  sederhana  dengan
siklus  karbon.  Siklus  karbon  adalah  siklus  biogeokimia  yang  mencakup