Biomassa Tegakan Pohon Biomassa

2.4.2 Biomassa Akar

Menurut Hairiyah 2007, akar mentransfer kabon dalam jumlah besar langsung ke dalam tanah, dan keberadaannya dalam tanah bisa cukup lama. Pada tanah hutan biomassa akar lebih didominasi oleh akar-akar besar diameter 2 mm, sedangkan pada tanah pertanian lebih didominasi oleh akar-akar halus dari tumbuhan yang lebih pendek daur hidupnya. Pengambilan data biomassa akar merupakan bagian yang sulit dan tidak memiliki keakuratan sebaik yang dimiliki komponen vegetasi lainnya. Penggalian seluruh bagian akar hampir mustahil untuk dilakukan, demikian juga pemilahan akar-akar yang halus secara individu tanpa tercampur dengan akar dari pohon lain yang ada di sekitarnya. Karena sulit untuk mengambil sampel, pendekatan yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan rasio akar dan batang. Menurut Schmid-Haas dan Bachofen 1991 dalam Gartner dan Braker 2004, ukuran diameter akar berkorelasi positif dengan diameter batang. Oleh karena itu untuk menentukan biomassa dan simpanan karbon pada akar dapat diestimasi dari nilai biomassa dan simpanan karbon pada tegakan batang

2.5 Karbon Organik Tanah

Menurut Muhdi 2008, jumlah karbon di dalam tanah selain dipengaruhi oleh jumlah karbon yang ada dalam tegakan juga dipengaruhi oleh jumlah karbon dalam serasah. Proses respirasi tanah yang dipengaruhi oleh suhu akan melepas karbon terikat menjadi karbon dioksida ke atmosfer. Sebagian besar karbon bumi atau sebanyak 75 di lapisan satu meter dari permukaan tanah Muhdi, 2008. Peningkatan penyimpanan karbon dalam tanah dapat dilakukan dengan meningkatkan masukan sumber karbon dan mengurangi kehilangan melalui mineralisasi. Sisa tumbuhan, hewan dan manusia yang ada di permukaan dan di dalam tanah, sebagian atau seluruhnya dirombak oleh organisme tanah sehingga melapuk dan menyatu dengan tanah dan dinamakan bahan organik tanah. Penentuan karbon bahan organik tanah dilakukan dengan dua macam sampling yakni sampling tanah terganggu untuk mendapatkan nilai karbon organik dan sampling tanah tidak terganggu untuk mendapatkan nilai bobot isi. Sampling tanah terganggu dilakukan dengan mengambil tanah dari kedalaman tertentu sedangkan sampling tanah tidak terganggu dilakukan dengan menggunakan cincin pencuplik core sampler agar tidak merubah porositas tanah sehingga dapat diketahui tekstur dan porositas tanah Nurmi, 2009. Jumlah karbon tersimpan pada berbagai tipe lahan berbeda-beda, bergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanah serta cara pengelolaannya. Sistem perakaran yang luas dan besar dapat memperbaiki kondisi fisik tanah, sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah dan meperbesar kapasitas tanah dalam menyerap karbon Bardgett, 2005. Bobot isi tanah menunjukkan perbandingan antara massa tanah pada keadaan kering konstan dengan volumenya. Tanah dengan bobot isi yang rendah menunjukkan bahwa tanah tersebut memiliki partikel tanah yang kurang padat yang kemungkinan disebabkan banyaknya fragmen berukuran besar seperti batu- batuan yang terdapat pada tanah tersebut. Adanya fragmen batu-batuan pada tanah menurunkan kapasitas tanah dalam menyerap dan menyimpan karbon Carter dan Gregorich, 2008.