Kandungan Organik Tanah Karbon Tersimpan.
Pada plot 5 nilai kerapatan dan dbh rata-rata yang besar mempengaruhi nilai karbon tersimpan. Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, jumlah karbon
tersimpan pada berbagai tipe lahan berbeda-beda, bergantung pada tata cara pengelolaan serasah, jenis tanah, keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada.
Sistem perakaran yang luas dan besar dapat memperbaiki kondisi fisik tanah, sehingga dapat meningkatkan kualitas tanah dan meperbesar kapasitas tanah
dalam menyerap karbon Bardgett, 2005. Tanah pada plot 8 memiliki tekstur yang berbatu kerikil dan berpasir
dibandingkan tanah pada plot lainnya sehingga berpengaruh terhadap rendahnya nilai karbon tanah pada plot tersebut. Bobot isi tanah menunjukkan perbandingan
antara massa tanah pada keadaan kering konstan dengan volumenya Carter dan Gregorich, 2008. Tanah dengan bobot isi yang rendah menunjukkan bahwa tanah
tersebut memiliki partikel tanah yang kurang padat yang kemungkinan disebabkan banyaknya fragmen berukuran besar seperti batu-batuan. Adanya fragmen batu-
batuan pada tanah menurunkan kapasitas tanah dalam menyerap dan menyimpan karbon.
Menurut Knoepp dkk. 2000, jenis dan jumlah pohon yang ditanam pada suatu area dapat mempengaruhi kualitas tanah yang menjadi substrat pertumbuhan
pohon tersebut, diantaranya memperbaiki porositas tanah, meningkatkan bobot isi tanah dan meningkatkan kandungan organik tanah. Ecological Society of America
2008 menyatakan bahwa 75 karbon yang terdapat di ekosistem terrestrial tersimpan di dalam tanah, atau tiga kali lipat lebih besar dibanding karbon yang
tersimpan pada biomassa organisme. Namun demikian, karbon tanah di lokasi
penelitian tidak berkontribusi besar terhadap nilai karbon tersimpan total. Hal ini kemungkinan disebabkan serasah dan bahan organik mati tidak banyak dijumpai
di lokasi penelitian sehingga proses dekomposisi sedikit menyebabkan masukan karbon ke dalam tanah kecil.
Nilai karbon tersimpan pada tanah di taman kota ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan karbon tersimpan di hutan alami yakni sebesar
1,5×10
18
gCha
karena pada hutan alami terjadi dekomposisi serasah di tanah Nurmi, 2005. Pada taman kota ini pengelolaan serasah dengan dibersihkan dan dibuang
secara teratur. Hal ini mengakibatkan proses dekomposisi serasah hampir tidak terjadi sehingga mengakibatkan nilai karbon tersimpan yang kecil. Karbon
tersimpan tanah sebagian besar diduga berasal dari pohon dengan perakarannya yang telah membantu memperbaiki porositas tanah di lingkungan taman kota ini.