Dan menurut Hadari Nawawi, “Guru adalah orang yang bekerja di bidang pendidikan yang ikut bertanggung jawab membantu peserta didik
mencapai kedewasaannya”.
3
Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa guru atau pendidik adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam perkembangan jasmani
dan rohani peserta didik dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Sedangkan pengertian profesionalisme berasal dari kata profesi yang
artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai jabatan atau pekerjaan tertentu
yang mensyaratkan pengetahuan dan ketrampilan khusus yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif Webster, 1989.
4
Sedangkan arti dari profesionalisme sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional.
5
Jadi, profesionalisme guru adalah mutu atau kualitas yang dimiliki seseorang yang pekerjaannya profesinya mengajar sebagai ciri suatu
profesi atau orang yang profesional. Dan untuk mendapat keprofesionalan tersebut memerlukan kepandaian khusus dan dilandasi dengan keahlian,
ketrampilan, dan kemampuan tertentu yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan di bidang keguruan, sehingga mampu melaksanakn tugas-tugas
dengan baik.
2. Kriteria dan Indikator Guru Profesional
Sebenarnya tidak semua orang dapat menjadi guru yang baik. Setiap pekerjaan profesional mempunyai tuntutan kualitas personal yang berbeda
dengan pekerjaan profesional lainnya. Kualitas ini diwujudkan dalam
3
Abudin Nata dan Fauzan, Pendidikan Dalam Perspektif Hadits, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005, cet. Ke-1, h. 207
4
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 45
5
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, cet.
Ke-3, h. 584
berbagai bentuk, antaranya dalam bentuk kompetensi atau kemampuan yang didukung oleh pemilikan pengetahuan, keterampilan, kepribadian,
dan kesenangan kepada pekerjaannya dalam profesi itu.
6
Untuk menjadi guru profesional ada sepuluh kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, yaitu meliputi:
7
a. Menguasai Bahan, yakni menguasai bahan bidang studi yang
dipegangnya dan menguasai bahan pengayaanpenunjang bidang studi. b.
Mengelola Program belajar mengajar. Dalam hal ini ada beberapa yang harus ditempuh oleh guru, yaitu: merumuskan tujuan
instruksionalpembelajaran, mengenal dan dapat menggunakan proses instruksional yang tepat, melaksanakan program belajar mengajar,
mengenal kemampuan anak didik serta merencanakan dan melaksanakan program remedial.
c. Mengelola Kelas, yaitu yang menyangkut: mengatur tata ruang kelas
yang memadai untuk pengajaran, dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi menangani dan mengarahkan tingkah laku anak
didiknya agar tidak merusak suasana kelas. d.
Menggunakan mediasumber belajar, kemampuan guru dalam membuat, memilih, memilih, mengorganisasikan, merawat dan
menyimpan alat atau media pengajaran dalam upaya meningkatkan mutu pengajarannya.
e. Menguasai landasan-landasan kependidikan, yang meliputi: disiplin
ilmu yang wajib didalami calon guru yang mendasari asas-asas dan kebijakan pendidikan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah,
dan menguasai dasar keilmuan dengan mantap. f.
Mengelola interaksi belajar mengajar. Kegiatan interaksi antara guru dan siswa dalam rangka transfer of knowledge dan bahkan juga
6
Zakiah Daradjat, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. ke- 1, h. 92
7
Sardiman A. M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. Ke- 11, h. 164-179
transfer of values, akan senantiasa menuntut komponen-komponen pembelajaran yang serasi antara satu dengan lainnya.
g. Menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan pengajaran.
h. Mengenal fungsi-fungsi program bimbingan dan penyuluhan di
sekolah. i.
Mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan administrasi sekolah. j.
Memahami prinsisp-prinsip penelitian pendidikan untuk kepentingan pengajaran.
Sebagai jabatan profesional, guru harus memiliki kriteria profesional. Sebagaimana berdasarkan hasil lokakarya pembinaan kurikulum
pendidikan guru UPI Bandung sebagai berikut:
8
a. Fisik
Sehat jasmani dan rohani, serta tidak mempunyai cacat tubuh yang bisa menimbulkan ejekan atau cemoohan atau rasa kasihan dari anak-anak.
b. Mentalkepribadian
Berkepribadianberjiwa pencasila, mampu menghayati GBHN, mencintai bangsa dan sesama manusia dan rasa kasih sayang kepada
anak didik, berbudi pekerti yang luhur, berjiwa kreatif dapat memanfaatkan rasa pendidikan secara maksimal, mampu
menyuburkan sikap demokrasi dan penuh tenggang rasa, mampu mengembangkan kecerdasan yang tinggi, mampu mengembangkan
kreatifitas dan rasa tanggung jawab yang besar akan tugasnya, menunjukkan rasa cinta terhadap profesinya, ketaatannya akan disiplin,
dan memiliki sense of humor. c.
Keilmuanpengetahuan Memahami ilmu yang dapat melandasi pembentukan pribadi; ilmu
pendidikan dan keguruan serta mampu menerapkannya dalam tugasnya sebagai pendidik; memahamai, menguasai, serta mencintai ilmu
pengetahuan yang akan diajarkan; memiliki pegetahuan yang cukup
8
Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006, Cet. ke-4, h. 36-38
tentang bidang-bidang yang lain; senang membaca buku-buku ilmiah; mampu memecahkan persoalan secara sistematis, terutama yang
berhubungan dengan bidang studi; dan memahami prinsip-prinsip kegiatan belajar mengajar.
d. Ketrampilan
Mampu berperan sebagai organisator proses belajar mengajar; mampu menyusun bahan pengajaran atas dasar pendekatan struktural,
interdisipliner, fungsional, behavior, dan teknologi; mempu menyusun garis besar program pengajaran GBPP; mampu memecahkan dan
melaksanakan teknik-teknik mengajar yang baik dalam mencapai tujuan pendidikan; mampu merencanakan dan melaksanakan evaluasi
pendidikan; dan memahami serta mampu melaksanakan kegiatan dan pendidikan luar sekolah.
Sedangkan dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup:
9
a. Kompetensi paedagogik yang merupakan kemampuan guru dalam
pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemahaman terhadap peserta didik, pengembangan kurikulumsilabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya. b.
Kompetensi kepribadian yang mencakup kepribadian yang: mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, berakhlak mulia,
menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri
dan berkelanjutan.
9
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana, 2008, h. 279-280
c. Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian
masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk: berkomunikasi lisan, tulisan, danatau isyarat, menggunakan teknologi
komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kepandidikan, orang
tuawali peserta didik, serta bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.
d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi
pelajaran secara luas dan mendalam. Selain kriteria di atas, untuk menjadi guru harus memenuhi persyaratan
yang berat sebagai berikut: harus memiliki bakat sebagai guru, memiliki keahlian, memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi, memiliki
jasmani dan rohani yang sehat, memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas, menjadi manusia yang berjiwa pancasila, dan menjadi warga
negara yang baik. Menurut Zakiah Daradjat, menjadi guru tidak sembarangan, tetapi
harus memenuhi beberapa persyaratan, seperti: takwa kepada Allah, berilmu, sehat jasmani, dan berkelakuan baik.
10
Menurut Abudin Nata, syarat guru profesional pada garis besarnya ada tiga, yaitu: harus menguasai ilmu pengetahuan yang akan diajarkannya,
harus memilki kemampuan menyampaikan atau mengajarkan ilmu yang akan diajarkannya transfer of knowledge kepada murid-muridnya secara
efektif dan efisien, dan harus berpeang teguh kepada kode etik profesional.
11
Adapun citra guru yang diharapkan sebagai pendidik yang profesional antara lain: memiliki semangat juang yang tinggi disertai kualitas
keimanan dan ketakwaan yang mantap, mampu mewujudkan dirinya dalam keterkaitan dan padanan dengan tuntutat lingkungan dan
perkembangan IPTEK, mampu belajar dan bekerjasama dengan profesi
10
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, Cet. ke-3, h. 40-42
11
Abudin Nata, Manajemen Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2003, Cet.Ke-1, h. 9-11
lain, memiliki etos kerja kuat, memiliki kejelasan dan kepastian pengembangan karir, serta berjiwa profesional tinggi.
12
Berdasarkan syarat-syarat tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa jabatan profesi guru tidaklah ringan dan sembarangan, tetapi untuk
menjadi guru harus memenuhi dan mempunyai kualifikasi serta persyaratan khusus agar kelak tidak menyimpang dari persyaratan dan
ketentuan yang berlaku bagi guru profesional.
3. Tugas dan Peran Guru Profesional