e. Sarana dan prasarana, yang dimaksud antara lain: buku pelajaran, alat
pengajaran, alat praktek, ruang belajar, laboratorium, dan perpustakaan.
f. Lingkungan, yang mencakup: lingkungan sosial, budaya, dan alam,
merupakan sumber sekaligus masukan lingkungan. Dalam komponen-komponen di atas, guru merupakan komponen yang
paling menentukan hasil belajar mengajar, karena ia yang mengelola komponen lainnya tersebut.
Arden N. Fradensen mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut:
a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas
b. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dengan keinginan untuk
selalu lebih maju. c.
Adanya keinginan untuk mendapat rasa aman bila menguasai pelajaran.
d. Adanya keinginan mendapat simpati orang tua, guru, dan teman.
e. Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir daripada pelajaran.
49
D. Kerangka Berpikir
Berdasarkan latar belakang dan landasan teori di atas dapat dilihat bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus dapat mengimplementasikan
kurikulum yang berlaku dengan baik. Dalam hal ini adalah dapat mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dalam
hal ini, guru harus dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang akan dilakukan.
Dengan tugas yang besar tersebut, maka hendaknya guru mempunyai kemampuan yang memadai dalam menjalankan tugasnya tersebut. Dengan
kata lain guru dituntut menjadi tenaga kependidikan yang profesional. Seorang guru dapat dikatakan professional jika ia dapat menguasai bahan
49
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, 1990, H. 253
pembelajaran, mengelola program balajar mengajar, mengelola kelas, dan sebagainya.
Dalam hal ini profesionalisme guru sangat diperlukan untuk mengatasi segala masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Karena guru
profesional diharapkan mampu mengatasi hal tersebut, dengan kreatifitas guru dalam memilih metode, media dan sumber belajar yang tepat sehingga
pembelajaran berjalan efektif dan efisien. Dengan pembelajaran yang berjalan efektif tersebut, maka akan berdampak pada hasil belajar siswa.
Jadi, profesionalisme yang dimiliki guru dalam mengimplementasikan KTSP mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
E. Hipotesa
Hipotesa merupakan jawaban sementara dari permasalahan penelitian. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut:
Ha: “Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X Profesionalisme guru PAI dalam implementasi KTSP dan variabel Y Hasil belajar PAI
siswa”. Ho: “Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara variabel X
Profesionalisme guru PAI dalam implementasi KTSP dan variabel Y Hasil belajar PAI siswa”.
BAB III METODOLOGI
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Untuk penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di SMP Yadika 10 Kosambi Tangerang yang beralamat di Jl. Salembaran Raya No. 26
Desa Cengklong Kosambi Kab.Tangerang. . Dipilihnya SMP Yadika 10 Kosambi Tangerang sebagai tempat penelitian
karena beberapa alasan, di antaranya adalah: guru-guru yang mengajar di SMP Yadika 10 mempunyai profesionalisme dalam mengajar, SMP Yadika 10 ini
merupakan salah satu sekolah di kecamatan Kosambi Tangerang yang sudah mengimplementasikan KTSP dengan baik, dan sekolah ini merupakan sekolah
yang memiliki banyak prestasi serta memiliki reputasi yang baik di kecamatan Kosambi Tangerang. Hal ini diketahui dari data tentang SMP
Yadika 10 yang penulis peroleh ketika observasi dan dari hasil pengamatan penulis kepada masyarakat sekitar SMP Yadika 10 Kosambi Tangerang ini.
Adapun waktu yang digunakan pada penelitian ini yakni mulai bulan Februari - Maret 2010.
29