Tinjauan Maslahah Mursalah Dari Segi Kepentingan Dan Kualitas

mengambil baju buatan Yaman sebagai pengganti dari makanan dalam zakat buah-buahan. 57 Atas dasar maslahah mursalah pula, para fuqoha’ madzhab Hanafi dan syafi’i serta kelompok Maliki membolehkan membelah perut seorang perempuan yang telah meninggal guna mengeluarkan janinnya, jika ada dugaan kuat melalui medis bahwa janin tersebut akan hidup, meskipun kehormatan mayat harus dipelihara menurut syara’ akan tetapi kemaslahatan menyelamatkan sang janin mengungguli kerusakan terhadap mayit. 58

D. Tinjauan Maslahah Mursalah Dari Segi Kepentingan Dan Kualitas

Ditinjau dari segi kepentingan maslahah bagi kehidupan manusia, ahli ushul fiqh membagi maslahah kepada tiga tingkatan. 1. Maslahah Dharuriyat Kemaslahatan dharuriyat adalah suatu kemaslahatan yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia di dunia dan akhirat. Demikian penting kemaslahatan tersebut, apabila luput dalam manusia akan terjadi kehancuran, bencana dan kerusakan dalam tatanan kehidupan manusia. Kemaslahatan ini meliputi pemeliharaan Agama, diri, akal, keturunan dan harta. Pemeliharaan kemaslahatan ini dalam bentuk penanaman tauhid seperti mengucapkan dua kalimat syahadat, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, puasa, haji dan melaksanakan perintah serta menjauhi larangan Allah. Pemeliharaan diri dan akal manusia dilakukan dalam bentuk makan, minum, berpakaian, bertempat 57 Ibid., h. 170. 58 Al-Qardhawi, Al-Mâdkhâl fi Dîrâsat al-Syarî’ah al- Islâmiyah ., h. 171. tinggal, sedangkan pemeliharaan keturunan dan harta dilakukan dalam bentuk muamalat atapun jinayat dan perintah menegakan yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. 59 2. Maslahah Hajiyat Kemaslahatan hajiyat adalah suatu kemaslahatan yang dibutuhkan manusia untuk menyempurnakan kemaslahatan pokok mereka dan menghilangkan kesulitan yang dihadapi. Termasuk dalam kemaslahatan ini adalah keringanan bagi manusia dalam beribadah, contohnya adalah qashar shalat, kebolehan berbuka puasa bagi orang yang musafir. Dalam bentuk muamalat, keringanan ini terwujud dalam bentuk dibolehkan berburu binatang halal, memakan makan yang baik, kebolehan dalam jual beli bay’ salam, kerjasama pertanian muzara’ah dan perkebunan musaqqah. Semua kegiatan ini disyari’atkan oleh Allah guna memudahkan manusia dalam kehidupan dan sekaligus mendukung perwujudan kemaslahatan pokok di atas. 60 3. Maslahah Tahsiniyat Maslahat ini sering disebut maslahat takmiliyat, yaitu suatu kemaslahatan yang bersifat pelengkap dan keleluasaan terhadap kemaslahatan dharuriyat dan hajiyat. Kemaslahatan ini dimaksudkan untuk kebaikan dan kebagusan budi pekerti. Sekiranya, kemaslahatan ini tidak dapat diwujudkan 59 Nasrun Harun, Ushûl fiqh 1, Jakarta: Logos, 1997, cet. Ke. 116. 60 Ibid., h. 116. dalam kehidupan, tidaklah sampai menimbulkan kerusakan terhadap tatanan kehidupan manusia. Meskipun demikian kemaslahatan ini tetap dibutuhkan manusia. 61 Dengan demikian, dari ketiga maslahat dari segi kepentingan dapat kita simpulkan kemaslahatan dharuriyat harus lebih didahulukan dari hajiyat, dan kemaslahatan hajiyat harus lebih didahulukan dari tahsiniyat. 62 Ditinjau dari segi kualitas maslahah ada tidaknya dalil yang mengatur terbagi menjadi tiga macam: 63 1. Maslahah al-Mu’tabarah Maslahah al-mu’tabarah adalah suatu kemaslahatan yang dijelaskan dan diakui keberadaannya secara langsung oleh nash. Misalnya untuk memelihara dan mewujudkan kemaslahatan kehidupan manusia, Islam menetapkan hukuman qisash terhadap pembunuhan yang dilakukan secara sengaja, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Baqarah, 2: 178: ikGKlD 2 2m N= c Q25 a 3 \ O PCTa2n o E ?Ta p E c q 2Y Hs 2Y S G-t W K G- W S `u 70vw K `u 70vw S ` Zx yL 5 ZzKL u  2t U Z K W S  KL K 61 Firdaus, Ushul Fiqh Metode Mengkaji dan Memahami Hukum Islam Secara Komprehensif, Cet. Pertama, Jakarta: Zikrul Hakim, 2004, h. 84. 62 Ibid. , h. 84. 63 Khallaf., ílmûUshûl al-fiqh.,h. 86. C E S P V } C AK5 ~5 -O P TS ? } ? K P 64 P Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah yang memaafkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat.”……… Q.S. al-Baqarah 2:178 2. Maslahah al-Mulghah Maslahah mulghah adalah kemaslahatan yang bertentangan dengan ketentuan nash. Karenanya segala bentuk kemaslahatan seperti ini di tolak syara’. Menurut Abdul Wahab Khallaf, salah satu contoh relevan dengan ini adalah fatwa seorang ulama mazhab Maliki di sepanyol yang bernama Laits ibn sa’ad 94-175 dalam menetapkan kaffarat bagi orang yang melakukan hubungan suami istri pada siang bulan Rhamadhan. Kasus ini terjadi terhadap seorang penguasa di spanyol. Dengan pertimbangan kemampuan seorang penguasa, apabila kaffaratnya memerdekakan budak tentu dengan mudah ia dapat membayarnya sehingga Laits ibn sa’ad menetapkan kaffarat terhadap penguasa tersebut dengan berpuasa dua 64 Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahnya, Yayasan penyelenggara penterjemahpentafsir Al-Qur’an , Bandung, Lubuk Agung,, 1989, h. 43. bulan berturut-turut. 65 Kemaslahatan seperti ini dalam pandangan ulama yang disebut dengan maslahah al- mulghah. 66 3. Maslahah al-Mursalah Ada beberapa depinisi maslahah mursalah Dalam pandangan para ulama diantaranya Said Ramadhan al-Buthi mendepinisikan Maslahah mursalah adalah : 67 ﻥ ی ﺡ ﻡ ﻡ ﻥ ﺏ . ﺕ1ﺕ + , Artinya: “Al-Maslahah adalah manfaat yang ditetapkan syar’I untuk para hambanya yang meliputi pemeliharaan agama, diri, akal, keturunan dan harta mereka sesuai dengan urutan tertentu diantaranya.” Maslahah mursalah ini adalah maslahah yang akan penulis sajikan dalam skripsi ini sebagaimana penulis terangkan di atas.

E. ‘Illat Hukum Penerapan Konsep Maslahah Mursalah Dalam KHI