Maksudnya yaitu seorang guru harus memiliki pengetahuan, keterampilan yang tinggi serta menguasai konsep dan materi serta
memperdalam pengetahuan dan pengalamannya. Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa salah satu syarat yang harus dimiliki oleh guru
adalah berkelakuan baik, sifat-sifat yang baik diantaranya adalah: 1
Adil. 2
Percaya dan suka kepada murid-muridnya. 3
Sabar dan rela berkorban. 4
Memiliki wibawa terhadap anak-anak. 5
Penggembira 6
Bersikap baik terhadap guru-guru lain. 7
Bersikap baik kepada masyarakat. 8
Benar-benar menguasai mata pelajarannya. 9
Suka kepada mata pelajaran yang diberikannya. 10
Berpengetahuan luas.
24
Bertitik tolok pada keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seorang guru harus memiliki syarat-syarat profesional yang
meliputi syarat fisik, psikis, mental, moral dan intelektual. Sebagai seorang guru harus memiliki jasmani yang sehat mempunyai etika dan
tingkah laku yang baik atau memiliki sikap susila. Seorang guru juga harus memiliki pengetahuan yang tinggi serta menguasai konsep serta
materi tentang pelajaran. Sebagaimana hal tersebut guru juga harus memiliki sifat-sifat yang baik, dari berbagai syarat-syarat ini bisa
menunjang kompetensi profesional guru sehingga dalam pelaksanaan tugas nanti guru mampu melaksanakan fungsinya secara maksimal.
3. Urgensi Kompetensi Profesional Guru
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal
balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan
24
, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1989 cet. Ke-10. H.175
kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan guru yang mengajar. Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien, maka guru mempunyai tugas dan peranan yang penting dalam mengantarkan peserta didiknya mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai
kompetensi yang
berkaitan dengan
tugas dan
tanggungjawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka akan menjadikan guru profesional, baik secara akademis maupun non
akademis. Masalah kompetensi guru merupakan hal urgen yang harus dimiliki
oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Guru yang terampil mengajar tentu harus pula memiliki pribadi yang baik dan
mampu melakukan social adjustment dalam masyarakat. Kompetensi guru sangat penting dalam rangka penyusunan kurikulum. Ini
dikarenakan kurikulum pendidikan haruslah disusun berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh guru. Tujuan, program pendidikan,
sistem penyampaian,
evaluasi, dan
sebagainya, hendaknya
direncanakan sedemikian rupa agar relevan dengan tuntutan kompetensi guru secara umum. Dengan demikian diharapkan guru
tersebut mampu menjalankan tugas dan tanggung jawab sebaik mungkin.
25
Dalam hubungan dengan kegiatan dan hasil belajar siswa, kompetensi guru berperan penting. Proses belajar mengajar dan hasil
belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi guru yang mengajar dan membimbing para siswa. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga
belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
26
25
Prof.Dr. Oemar Hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara,2006, Cet Ke-4, h-36
26
, Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara,2006, Cet Ke-4, h-36
Menurut Nana Sudjana agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, maka
guru harus melengkapi dan meningkatkan kompetensinya. Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi:
a. Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan
intelektual. b.
Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap, menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-
hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. c.
Kompetensi perilaku atau performance, yaitu kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku.
27
B. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru
1. Pengertian Pembinaan Kompetensi Profesional guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka menjelaskan bahwa Pembinaan berarti proses, perbuatan, cara
membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
28
Pembinaan guru berarti sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang
dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah dan pengawas serta Pembina lainnya, untuk meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa.
29
Secara lebih luas pembinaan dapat diartikan sebagai upaya, pengendalian secara profesional terhadap semua unsur mencakup
peraturan, kebijakan, tenaga penyelenggara, staf dan pelaksana, bahan
27
, Profesi Keguruan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007 Cet. Ke-1 Hal.67-68
28
, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Pustaka Jaya, 1989 cet.ke-2 h.117
29
Ali Imron “Pembinaan Guru di Indonesia”, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, h.12