Menurut Nana Sudjana agar tujuan pendidikan tercapai, yang dimulai dengan lingkungan belajar yang kondusif dan efektif, maka
guru harus melengkapi dan meningkatkan kompetensinya. Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi:
a. Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan
intelektual. b.
Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap, menghargai pekerjaan dan sikap dalam menghargai hal-
hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. c.
Kompetensi perilaku atau performance, yaitu kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau berperilaku.
27
B. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru
1. Pengertian Pembinaan Kompetensi Profesional guru
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan Balai Pustaka menjelaskan bahwa Pembinaan berarti proses, perbuatan, cara
membina, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
28
Pembinaan guru berarti sebagai serangkaian usaha bantuan kepada guru, terutama bantuan yang berwujud layanan profesional yang
dilakukan oleh kepala sekolah, pemilik sekolah dan pengawas serta Pembina lainnya, untuk meningkatkan proses dan hasil belajar
siswa.
29
Secara lebih luas pembinaan dapat diartikan sebagai upaya, pengendalian secara profesional terhadap semua unsur mencakup
peraturan, kebijakan, tenaga penyelenggara, staf dan pelaksana, bahan
27
, Profesi Keguruan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007 Cet. Ke-1 Hal.67-68
28
, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Pustaka Jaya, 1989 cet.ke-2 h.117
29
Ali Imron “Pembinaan Guru di Indonesia”, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, h.12
dan alat atau material, biaya dan perangkat lainnya, agar unsur tersebut berfungsi sebagaimana mestinya sehingga rencana untuk
mencapai tujuan dapat terlaksana secara berdaya dan berhasil guna.
30
Pembinaan juga dapat diartikan sebagai upaya memelihara dan membawa sesuatu keadaan sebagaimana aslinya.
31
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembinaan kompetensi profesional guru adalah serangkaian bantuan
yang berwujud layanan profesional, dimana layanan tersebut diberikan oleh orang ahli kepala sekolah, pemilik sekolah, pengawas dan ahli
lainnya kepada guru dengan maksud agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sehingga tujuan pendidikan yang
direncanakan dapat tercapai dengan baik.
2. Tujuan Pembinaan Profesional Guru
Program pembinaan profesionalisme guru yang dilakukan pada dasarnya bertujuan untuk mempersiapkan dan membina guru agar
memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugas profesinya, dedikasi yang tinggi, serta kemampuan berdisiplin yang baik.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari latihan atau pembinaan yang diselenggarakan oleh suatu organisasi atau lembaga pendidikan,
adalah : a.
Meningkatkan pengetahuan knowledge, kemampuan abiliaty dan keterampilan skill guru dalam menjalankan tugasnya masing-
masing. b.
Menanamkan pengetahuan yang sama mengenai suatu tugas dalam kaitannya dengan yang lain untuk mewujudkan tujuan sekolah yang
hendak dicapai. c.
Mengusahakan kemampuan dan keterampilan yang sesuai dengan situasi dan kondisi.
d. Menumbuhkan minat dan perhatian guru terhadap tugas masing-
masing.
30
Djuju Sudjana “Manajemen Program Pendidikan”, Bandung : Falah Production, 2000 cet, ke-3 h.223
31
Djuju Sudjana Pengantar Manajemen Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Nusantara Press-Yayasan Islam Nusantara, 1992 cet. ke-1 h.157
e. Memupuk keberanian berfikir kreatif dan berpartisipasi dalam
diskusi. f.
Mengembangkan karier guru.
32
Secara umum pembinaan kompetensi profesional guru bertujuan mengembangkan situsi belajar mengajar yang lebih baik, melalui
usaha peningkatan profesional mengajar, menilai kemampuan seorang guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing
guna membantu mereka dalam melakukan perbaikan dan bila mana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk
diperbaiki. Tujuan dari pembinaan kompetensi profesional adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam proses dan
hasil belajar melalui pemberian bantuan yang bercorak layanan profesional kepada guru.
33
Dalam rumusan lebih rinci Djajadsastra mengemukakan tujuan pembinaan guru adalah : memperbaiki tujuan mengajar guru dan
belajar siswa, memperbaiki materi bahan dan kegiatan belajar mengajar, memperbaiki metode dengan\cara mengorganisasi kegiatan
belajar mengajar, memperbaiki penilaian atas media, ,memperbaiki penilaian proses belajar mengajar dan hasilnya, memperbaiki
pembimbingan seswa atau kesulitan belajarnya, dan memperbaiki sikap guru atas tugasnya.
34
Dengan adanya pembinaan yang telah disebutkan diatas maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk memperbaiki efektifitas
kerja seorang guru dalam mencapai hasil kerja yang telah ditetapkan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
Sehingga guru tersebut dapat menjadi seorang yang profesioal dalam melaksanakan tugasnya.
32
, Pembinaan Kompetensi Profesional Guru di SMP Negeri 2 Ciputat, Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2005
hal. 29-30
33
, Pembinaan Kompetensi Profesional Guru di SMP Negeri 2 Ciputat, Jakarta: Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta, 2005
hal. 30
34
, “Pembinaan Guru di Indonesia”, Jakarta: Pustaka Jaya, 1995, h.10
3. Fungsi dan Prinsip Pembinaan Kompetensi Profesional Guru