Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Oleh Pihak Sekolah

14. Melaksanakan pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi 15. Meningkatkan standar kelulusan setiap tahun 16. Mengembangkan nilai nilai keagamaan, seni dan olah raga melalui lomba lomba akademik dan nonakademik porseni, loketa dll 17. Melaksanakan pengembangan uji kompetensi siswa atau uji coba dalam rangka peningkatan standar nilai 18. Melaksanakan pengembangan administrasi sekolah 19. Melaksanakan implementasi manajemen berbasis sekolah MBS 20. Melaksanakan pengembangan sekolah menuju ketercapaian SPM 21. Mengadakan jaringan informasi akademik di internal sekolah 22. Membuat jaringan kerja secara horisontal dan vertikal 23. Melaksanakan inovasi dalam pelayanan pendidikan dengan moving class semester 24. Melaksanakan pengembangan Income Generating Activities 25. Melaksanakan penggalangan partisipasi masyarakat 26. Melaksanakan pendayagunaan potensi dan lingkungan sekolah untuk pengembangan standar biaya pendidikan 27. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian 28. Melaksanakan pengembangan perangkat model model penilaian pembelajaran 29. Melaksanakan implementasi model evaluasi pembelajaran melalui ; ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian nasional dan ujian sekolah 30. Melaksanakan pengembangan instrumen atau perangkat soal soal untuk berbagai evaluasi

B. Pembinaan Kompetensi Profesional Guru Oleh Pihak Sekolah

1. Pembinaan Keterampilan Mengajar

Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat mengemukakan beberapa bentuk-bentuk pembinaan keterampilan mengajar guru yang dilakukan oleh kepala sekolah diantaranya dalam membina dan mengembangkan kompetensi profesional guru, sekolah mengikut sertakan guru-guru dalam MGMP, studi banding, dan workshop yang ada kaitannya dengan kompetensi guru. Hal ini dimaksudkan agar guru dapat memahami dan menguasai kompetensi pedagogik yang meliputi penguasaan materi pelajaran, kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran, kemampuan dalam penguasaan kelas, dan kemampuan dalam mengembangkan kurikulum dan silabus. Selama menbina keterampilan mengajar hampir tidak ada hambatan, namun hanya motivasi guru untuk mengembangkan keterampilan mengajarnya perlu ditingkatkan sehingga guru diharapkan selalu mampu mengembangkan keterampilan mengajarnya sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Menurut pendapat kepala sekolah, tingkat keefektifan pelaksanaan pembinaan keterampilan mengajar guru di SMP 227 Pejaten Barat sangat efektif, karena terlihat dari apa yang telah diikuti dalam Diklat atau workshop kemudian diaplikasikan atau dilaksanakan dalam proses pembelajaran di sekolah, namun disesuaikan dengan kondisi waktu serta sarana dan prasarana yang ada baik ditinjau dari segi kurikulum maupun media dan metodologi pembelajaran.

2. Pembinaan Kemampuan Mengajar

Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat mengemukakan beberapa bentuk-bentuk pembinaan kemampuan mengajar guru yang dilakukan oleh kepala sekolah diantaranya kepala sekolah selalu membimbing guru dalam menjalankan proses pembelajaran dengan melakukan supervisi kelas satu kali dalam satu semester, kepala sekolah juga memonitoring guru dalam penyusunan RPP, Silabus, program semester dan program tahunan. Pelaksanaan monitoring sebisa mungkin dilakukan dalam satu semester untuk setiap guru. Selain itu pula kepala sekolah selalu mengikut sertakan para guru dalam kegiatan diklat untuk menjamin terlaksananya sertifikasi guru PLPG. Menurut pendapat kepala sekolah, tingkat keefektifan pelaksanaan pembinaan ini pun sudah sangat efektif. Hal ini terlihat dari apa yang telah diikuti dalam Diklat atau workshop kemudian diaplikasikan atau dilaksanakan dalam proses pembelajaran di sekolah, yang disesuaikan dengan kondisi waktu serta sarana dan prasarana yang ada baik ditinjau dari segi kurikulum maupun media dan metodologi pembelajaran. 3. Pembinaan Disiplin Kerja Guru Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat mengemukakan beberapa bentuk-bentuk pembinaan disiplin kerja guru yang dilakukan oleh kepala sekolah diantaranya dalam membina disiplin kerja para guru kepala sekolah selalu memberikan contoh yang baik dalam berdisiplin seperti hadir minimal 30 menit sebelum jam masuk sekolah, menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dan menegur dengan halus apabila ada guru yang kurang disiplin agar bertanggung jawab terhadap segala tingkah laku agar sesuai dengan kode etik keguruan maupun norma-norma yang berlaku. Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam membina disiplin kerja guru yaitu Faktor-faktor yang mendukung dalam membina disiplin kerja seperti peraturan yang sangat jelas yang mengatur tentang disiplin cukup dapat dimengerti dengan baik oleh seluruh komponen sekolah, adanya budaya malu jika Terlambat tidak hanya dimaksudkan kepada siswa saja namun juga berlaku untuk guru. Sedangkan yang menjadi penghambat dalam membina disiplin kerja guru hanya motivasi yang pasang surut kadang menjadi kendala. 4. Pembinaan Terhadap Kepuasan Kerja Berdasarkan wawancara yang dilakukan penulis dapat mengemukakan beberapa bentuk-bentuk pembinaan terhadap kepuasan kerja guru yang dilakukan oleh Pihak sekolah dalam hal ini Kepala sekolah SMPN 227 Pejaten Barat dalam membina dan memberikan kepuasan kerja guru selalu memfasilitasi para guru untuk mengembangkan kompetensi profesionalnya melalui studi lanjut, pelatihan, penataran dan sejenisnya, yaitu melalui pelatihan-pelatihan, Workshop, dan sebagainya. Serta memfasilitasinya dalam bentuk biaya Transport ketika mengikuti Workshop diluar sekolah. Adapun cara kepala sekolah dalam menyediakan pelayanan kesejahteraan bagi guru dan hak masing-masing individu yaitu dengan selalu berlaku adil bagi setiap guru karena setiap guru memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kesejahteraannya. “Sebisa mungkin saya akan membantu para guru untuk dapat memperoleh haknya, dan selalu menyediakan informasi yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan para guru”. Demikian menurut kepala sekolah.

C. Tingkat Keefektifan Pembinaan Kompetensi Profesional Guru