Pengertian Kompetensi Profesional Guru

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Profesional Guru

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Kata kompetensi berasal dari bahasa inggris competence sama dengan being competent dan competent sama dengan having ability, power, authority, skill, knowledge, attitude, etc. yang artinya mempunyai kemampuan, kekuatan, kewenangan, kemampuan, pengetahuan, dan sikap. 4 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan kekuasaan untuk menentukan memutuskan sesuatu. 5 Menurut Barket and Stone seperti yang dikutip oleh Moh Uzer Usman, “kompetensi adalah descriptive of qualitative nature or teacher behavior appear to be entairly meaningfull. Kompetensi merupakan gambaran dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. 6 Sedangkan menurut Charles E Johnson, competency as a rational performance with satisfactorily meet the objective for a desire condition. Yang berarti kompetensi merupakan perilaku yang rasional 4 Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.pd, Profesi Keguruan, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2007 Cet. Ke-1 Hal. 62 5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, cet Ke-2, h.453 6 Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional,Bandung: PT Remaja Rosda 1997, Cet. Ke-8, h.14 untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 7 Pengertian kompetensi guru teacher competency adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. 8 Dari beberapa pengertian yang telah dipaparkan di atas dapat penulis simpulkan bahwa kompetensi merupakan kualifikasi seseorang, baik yang sifatnya kualitatif maupun kuantitatif dalam melaksanakan profesi berdasarkan pendidikan yang dimiliki secara profesional dan bertanggung jawab. Menurut para ahli, kata “profesional” memiliki beragam definisi, definisi yang pertama mengatakan “profesional” khusus dalam bidang olahraga dan seni, ada kata “pemain bayaran” dan ada pula “pemain” amatir. Jadi pemain bayaran di pergunakan untuk “profesional” orang- orang yang melakukan kegiatan ini mendapat upah atau bayaran. Di samping itu kita juga mengenal pemain “amatir”, yaitu orang-orang yang melakukan kegiatan ini hanya untuk kesenangan saja, bukan untuk mencari uang. 9 Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 10 Dalam buku “menjadi guru profesional” disebutkan bahwa istilah profesional berarti a vocation in which professed knowledge of some 7 , Menjadi Guru Profesional,Bandung: PT Remaja Rosda 1997, Cet. Ke-8, h.14 8 Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 h. 55 9 Drs. H. Martinis Yamin, M.Pd., Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP, Jakarta : Gaung Persada Press 2007 Cet. Ke-2 Hal. 13 10 , Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007 h. 45 department of learning or science is use in it’s application to the affair of other in the practice of an art founded upon it. Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa suatu pekerjaan yang bersifat profesional memerlukan beberapa bidang ilmu yang secara sengaja harus dipelajari dan kemudian diaplikasikan bagi kepentingan umum. Atas dasar kepentingan itu ternyata profesional berbeda dengan pekerjaan lainnya, karena suatu profesi memerlukan kemampuan dan keahlian khusus dalam melaksanakan profesinya. Kata profesional dalam buku “menjadi guru profesional” disebutkan bahwa profesional adalah : 1 bersangkutan dengan profesi, 2 memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya, dan 3 mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya. 11 Dalam buku Bimbingan dan Konseling diterangkan bahwa profesional menunjuk atas dua hal, Pertama orang yang menyandang suatu profesi; misalnya sebutan dia seorang profesional, Kedua penampilan seseorang yang sesuai dengan profesinya. 12 Kata profesional menurut Dr. Nana Sudjana seperti yg dikutip oleh Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa “Profesional berasal dari kata sifat yang berarti pencaharian dan sebagai kata benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti guru, dokter, hakim, pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh merek a yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain”. 13 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa profesional yang dimiliki seseorang harus bertitik tolok atas pendidikan dan pelatihan dibidang tertentu sesuai pekerjaan yang 11 Syarifuddin Nurdin, Prof.Dr.H .,“Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum ” Jakarta, Ciputat Press, 2005 cet. Ke-3 h.13 12 Prayitno, M.Sc.Ed.Prof Dr., Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999 cet. Ke-1 h.339 13 , Menjadi Guru Profesional,Bandung: PT Remaja Rosda 1997, Cet. Ke-8, h.14 dimiliki secara terus menerus agar seseorang dapat mengembangkan diri baik kompetensi maupun sikap profesional sehingga dapat mencapai keberhasilan yang diharapkan. Dalam Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. 14 Seorang guru perlu memiliki kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran yang dianggap cocok dengan minat dan bakat serta sesuai dengan taraf perkembangan siswa termasuk didalamnya memanfaatkan berbagai sumber dan media pembelajaran untuk menjamin efektifitas pembelajaran. Dengan demikian seorang guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. “A teacher is person charged with the responsibility of helping others to learn and behave in new different way ” James M. Cooper, 1990. 15 Itulah sebabnya guru adalah pekerjaan yang professional, yang membutuhkan kemampuan khusus dari hasil pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan. Adapun ciri-ciri pokok bahwa guru sebagai pekerjaan profesional: 16 a. Pekerjaan profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang hanya mungkin didapatkan dari lembaga- lembaga pendidikan yang sesuai, sehingga kinerjanya didasarkan kepada keilmuan yang dimilikinya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 14 Standar Nasional Pendidikan Jakarta : CV Eko Jaya, 2006 Cet. Ke-1 Hal. 74 15 Wina Sanjaya, Kurikulum dan pembelajaran, teori dan praktek pengembangan kurikulum tingkat satuan pedidikan, Jakarta: kencana prenada media grup, 2008 cet.1, h.273-274 16 , Kurikulum dan pembelajaran, teori dan praktek pengembangan kurikulum tingkat satuan pedidikan, Jakarta: kencana prenada media grup, 2008 cet.1, h.275 b. Suatu profesi menekankan kepada suatu keahlian dalam bidang tertentu yang spesifik sesuai dengan jenis profesinya, sehingga antara profesi yang satu dengan yang lainnya dapat dipisahkan secara tegas. c. Tingkat kemampuan dan keahlian suatu profesi didasarkan kepada latar belakang pendidikan yang dialaminya yang diakui oleh masyarakat, sehingga semakin tinggi latar belakang akademis sesuai dengan profesinya, semakin tinggi pula tingkat penghargaan yang diterimanya. d. Suatu profesi selain dibutuhkan oleh masyarakat juga memiliki dampak sosial kemasyarakatan, sehingga masyarakat memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap setiap efek yang ditimbulkannya dari pekerjaan profesinya itu. Kompetensi profesional merupakan kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Kompetensi ini merupakan aspek yang sangat penting, karena langsung berhubungan dengan kinerja yang ditampilkan. Dalam tingkat keprofesionalan seorang guru dapat dilihat dari kompetensi ini. Beberapa kemampuan yang berhubungan dengan kompetensi ini diantaranya : a. Kemampuan untuk menerapkan landasan kependidikan baik filosofis, psikologis, sosiologis. Landasan-landasan kependidikan adalah sejumlah disiplin ilmu yang wajib dialami oleh para guru, yang mendasari asas-asas dan kebijakan pendidikan baik di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Agar sekolah mampu berperan sebagai perintis, penggerak, dan pengaruh pembangunan masyarakatnya, agar siswa mampu menginvestasikan seluruh perolehan belajarnya untuk perkembangan lebih lanjut. Visi keilmuan dan aplikasinya member jaminan mutu kerja guru yang efektif dan efisien. Guru yang menguasai dasar keilmuan dengan mantap akan dapat member jaminan bahwa siswanya belajar sesuatu yang bermakna dari guru yang bersangkutan. b. Pemahaman dalam bidang psikologi pendidikan, misalnya paham tentang tahapan perkembangan siswa, memahami strategi pembelajaran individual dan melaksanakan pembelajaran individu. Guru sangat berperan dalam perkembangan peserta didiknya untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-potensi yang dimiliki oleh peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa bantuan guru. Dalam kaitan ini guru harus memprhatikan peserta didik secara individu, karena antara satu peserta didik dengan yang lainnya memiliki perbedaan yang sangat mendasar. c. Kemampuan penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkannya. Sebelum guru tampil di depan kelas untuk mengelola interaksi belajar mengajar. Dengan modal menguasai bahan, guru akan dapat menyampaikan materi pelajaran dengan sistematis. d. Kemampuan dalam mengaplikasikan berbagai metodologi dan strategi pembelajaran. Guru dituntut untuk mengorganisasikan berbagai jenis metodelogi dan strategi pembelajaran diantaranya : ceramah, diskusi, lisan dan sebagainya. Menggunakan perpustakaan dalam pembelajaran serta menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. e. Kemampuan merancang dan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar. Kemampuan merancang media merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru professional. Dengan perancangan media yang dianggap cocok akan memudahkan proses pembelajaran sehingga pada gilirannya tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Perkembangan teknologi menuntut setiap guru untuk mengikuti perkembangan teknologi mutakhir. Berbagai perkembangan teknologi informasi memungkinkan setiap guru dapat menggunakan berbagai pilihan media yang dianggap cocok. f. Kemampuan dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran. Sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menilai kebrhasilan siswa, evaluasi memegang peran yang sangat penting. Sebab melalui evaluasi guru dapat menentukan apakah siswa yang diajarnnya sudah memiliki kompetensi yang telah ditetapkan., sehingga mereka layak diberikan program pembelajaran baru, atau malah sebaliknya siswa belum dapat mencapai standar minimal, sehingga perlu diberi penjelasan lagi dari guru. Disamping itu, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, evaluasi itu sebaiknya dilakukan bukan hanya terhadap hasil evaluasi proses belajar akan tetapi juga pada proses belajar. Hal ini sangat penting sebab evaluasi terhadap proses belajar pada dasarnya evaluasi terhadap keterampilan intelektual secara nyata. g. Kemampuan dalam menyusun program pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran akan bermuara pada rencana pelaksanaan pembelajaraan RPP, sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang mencakup komponen program kegiatan belajar dan proses pelaksanaan program. Komponen ini mencakup kompetensi dasar, materi standar, metode dan teknik, media dan sumber belajar, waktu belajar, dan daya dukung lainnya. Disini guru harus biasa menyusun program pembelajaran seoptimal mungkin sehingga dapat melaksanakan program pembelajaran. h. Kemampuan dalam melaksanakan unsur-unsur penunjang, misalnya paham akan administrasi sekolah, bimbingan, dan penyuluhan. Secara operasional guru dituntut cakap atau mampu bekerja sama secara terorganisasi dalam pengelolaan sekolah, berperan standar dalam tugasnya, mematuhi aturan-aturan yang menunjang dalam pencapaian tujuan pendidikan sekolah. Dan guru berperan sebagai pembimbing adalah membantu siswa untuk mengenali serta untuk menerima diri beserta potensinya, membantu siswa untuk menentukan pilihan-pilihan tepat dalam hidupnya, membantu siswa agar berani menghadapi masalah hidupnya secara bertanggung jawab. Guru harus memberi saran, jalan, solusi, pendapat, arahan untuk peserta didik. 17 Kompetensi profesional merupakan kompetensi yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas utama seorang guru yaitu mengajar. Seorang guru harus memahami jenis-jenis materi pembelajaran. Beberapa hal penting yang harus dimiliki guru adalah kemampuan menjabarkan materi standar dalam kurikulum. Untuk kepentingan tersebut guru harus mampu menentukan secara tepat materi yang relevan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Kriteria yang harus diperhatikan dalam memilih dan menentukan materi standar yang akan diajarkan kepada peserta didik, menurut Hasan sedikitnya mencakup validitas, keberartian, relevansi, kemenarikan dan kepuasan. 18 a. Vadiditas atau tingkat ketepatan materi. Sebelum memberikan materi guru harus yakin bahwa materi yang diberika telah diuji kebenarannya. Artinya guru harus menghindari memberikan materi data, dalil, teori, konsep, dan sebagainya yang sebenarnya masih dipertanyakan atau diperdebatkan. Hal ini untuk menghindari salah konsep, salah tafsir, atau salah pemakaian. b. Keberartian atau tingkat kepentingan materi tersebut dikatikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik. Materi standar yang diberikan harus relevan dengan keadaan dan kebutuhan anak didik, sehingga bermanfaat bagi kehidupannya. c. Relevansi relevance dengan tingkat kemampuan peserta didik, artinya tidak terlalu sulit, tidak terlalu mudah dan disesuaikan dengan variasi lingkungan setempat dan kebutuhan dilapangan 17 , Kurikulum dan pembelajaran, teori dan praktek pengembangan kurikulum tingkat satuan pedidikan, Jakarta: kencana prenada media grup, 2008 cet.1, h. 278 18 E. Mulyasa, standar kompetensi dan sertifikasi guru, bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. 1, h. 139 pekerjaan serta masyarakat pengguna saat ini dan yang akan datang. d. Kemenarikan interest pengertian menarik disini bukan hanya sekedar menarik perhatian peserta didik pada saat mempelajari suatu materi pelajaran. Lebih dari itu materi yang diberikan hendaknya mampu memotivasi peserta didik sehingga peserta didik mempunyai minat untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan lebih lanjut dan lebih mendalam dari apa yang diberikan melalui proses belajar mengajar di sekolah. e. Kepuasan satisfaction, kepuasan yang dimaksud merupakan hasil pembelajaran yang diperoleh peserta didik bermanfaat bagi kehidupannya, dan peserta didik dapat bekerja dengan menggunakan dan mengamalkan ilmu tersebut. Guru yang memiliki kompetensi harus mampu memilih serta dapat mengelompokkan materi pembelajaran yang akan disampaikannya kepada peserta didik sesuai dengan jenisnya. Tanpa kompetensi tersebut seorang guru dapat dipastikan akan menghadapi berbagai kesulitan dalam membentuk kompetensi peserta didik bahkan akan gagal dalam melaksanakan pembelajaran. Dari berbagai penjelasan mengenai kompetensi dan profesional, maka pengertian kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik dalam memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan.

2. Syarat-syarat Profesi Guru