Definisi Manajemen Pemasaran Pengertian Jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Manajemen Pemasaran

Dipastikan disetiap perusahaan, pemasaran merupakan faktor kunci atau ujung tombak dalam suatu perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong 2000:7, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Inti dari pemasaran marketing adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial Kotler Keller, 2009:5. Pemasaran harus dikemas dalam suatu sistem manajemen yang baik, proporsional dan profesional yang disebut Manajemen Pemasaran Marketing Mangement. Manajemen pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Kotler dan Armstrong, 1997:13. Manajemen pemasaran merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraihnya, mempertahankan, dan menumbuhkan konsumen dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai unggul pelanggan Kotler dan Keller, 2009:5. 10

B. Bauran Pemasaran Marketing Mix

Kotler dalam buku Manajemen Pemasaran 2002:18, marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Swastha dalam bukunya “Pengantar Bisnis Moderen” 1998:193, marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix merupakan variabel-variabel yang terkendali controlable yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Bauran pemasaran terdiri dari : a. ProdukProduct Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Djaslim Saladin, 2002:121. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang meliputi mutukualitas, pilihan yang ada option, merek brand names, pengemasan packaging, macam product item, ukuran size, jenis product line, dan jaminan. Sofjan Assauri, 2004:200. Menurut Kotler 2007:4, produk terdiri dari lima tingkatan yang bertujuan untuk menambah lebih banyak nilai pelanggan. Kelima tingkatan produk tersebut berbentuk hirarki nilai pelanggan customer value hierarchy 11 Tingkat dasar adalah manfaat inti core benefit, yaitu manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Pada tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar basic product. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk yang diharapkan expected Product. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan augment product yang memenuhi keinginan pelanggan itu melampaui harapan mereka. Dan pada tingkat kelima terdapat produk potensial potential product yang mencakup semua peningkatan dan tranformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut dimasa depan. Dari beberapa definisi diatas, maka pada dasarnya produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen Kotler dan Keller, 2007:4. Menurut Fandy Tjiptono dalam Novi Puji, 2009:20 yang mempengaruhi produk diantaranya: 1 Atribut produk Atribut produk adalah unsur-unsur yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi: merek, kemasan, jaminan, pemberian label, pelayanan, dan jaminan. a Merek Merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. 12 b Kemasan Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk. c Pemberian label Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau bisa pula merupakan tanda pengenal yang dieratkan pada produk. d Pelayanan Pelayanan pelengkap dapat berupa informasi, konsultasi, order taking, hospitally, perhatian, customer service, laporan rekening periodik atau cara pembayaran. e Jaminan Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan diberi ganti rugi bila produknya ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan meliputi: kualitas produk, reparasi, dan ganti rugi. 2 Kualitas produk Menurut Philip Kotler dalam Novi Puji, 2009:144 yang menjelaskan variabel kualitas produk yaitu terdiri dari: 13 a Gaya Menunjukkan kinerja atau tingkat operasional dari sifat utama suatu produk. b Bentuk Menunjukkan bagaimana penampilan bentuk produk dimata pembeli atau konsumen. c Keistimewaan Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan berbagai keistimewaan, yakni karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. d Keandalan Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam periode waktu tertentu. e Masa pakai Yaitu masa refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.

b. Struktur Harga Price

Menurut Swastha dan Irawan 2008:241, harga adalah sejumlah uang ditambah beberapa barang kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk beserta pelayanannya. Untuk memperoleh barang atau jasa, setiap orang harus mengeluarkan balas jasa atau sebagai pengganti atas barang yang diterimanya. 14 Harga merupakan suatu ketetapan standar atas suatu produk barangjasa. Penentuan harga merupakan salah satu keputusan terpenting bagi manajemen. Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua ongkos atau bahkan lebih dari itu, yaitu untuk mendapatkan laba. Tetapi jika harga ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat kurang menguntungkan, karena produk yang ditawarkan dengan harga yang terlalu tinggi akan kurang diminati oleh konsumen maka perusahaan akan mengalami kerugian. Salah satu prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga ini adalah menitik beratkan pada keinginan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba. Dalam kaitannya dengan keputusan pembelian dapat dilihat dari teori yang dikemukakan oleh Tjiptono 1997:152 yaitu peranan informasi dan penetapan harga, yaitu fungsi harga dalam “mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produksi atau manfaatnya secara objektif. Persepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan , dipahami, dan makna yang dihasilkan dari informasi ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian. c. LokasiSaluran Distribusi Salah satu variabel atau faktor dari pemasaran jasa yaitu saluran distribusi atau lokasi tak luput pula memberikan andil dalam kesuksesan 15 suatu ritel. Harus diakui bahwa konsumen atau calon konsumen akan sangat terbantu sekali apabila ketika mereka menginginkan suatu produk atau jasa maka mereka menginginkan untuk sesegera mungkin menikmati produk atau jasa tersebut. Lokasi itu sendiri merupakan perencanaan dan pelaksanaan program penyaluran produkjasa melalui tempat atau lokasi yang tepat. Levy dalam Anwar, 2007 : 136. Dalam bisnis retail, pemilihan lokasi merupakan tiga 3 hal yang sangat penting dalam industri tersebut. Levy Weitz 2007:185, mengatakan bahwa pemilihan lokasi sangat penting dalam industri ini dikarenakan: 1. Lokasi merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen dalam pemilihan toko atau penyedia jasa yang mereka inginkan. 2. Pemilihan lokasi merupakan hal yang penting karena faktor ini bisa digunakan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang mapan. 3. Pemilihan lokasi sangat beresiko. Dalam bisnis retail, secara umum lokasi yang bagus mendorong kesuksesan dari suatu pedagang walaupun strategi pemasarannya kurang mendukung. Sebaliknya, suatu lokasi yang tidak bagus justru akan menghambat kesuksesan dari seorang pedagang. Dalam memilih tempat belanja, konsumen juga mempertimbangkan lokasi atau jarak yang akan ditempuhnya. Konsumen akan memilih toko yang lebih dekat walaupun kecil dibandingkan dengan berbelanja ditempat 16 yang berukuran besar namun jauh. Selain itu, kemudahan transportasi yang melewati tempat perbelanjaan juga menjadi bahan pertimbangan konsumen untuk datang ketempat perbelanjaan tersebut. Levy Weitz dalam Jin Kim, 2001 menyatakan bahwa lokasi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap toko eceran. Semakin jauh letak konsumen dari sebuah tempat perbelanjaan maka semakin besar jumlah pilihan tempat perbelanjaan yang menghalangi. Lokasi merupakan faktor yang sama pentingnya dengan produk yang diinginkan, sedangkan variabel lain yang juga dianggap penting terutama bagi toko retail adalah image toko dan suasana toko dimana kedua hal ini dapat merangsang konsumen agar mau datang belanja ke toko tersebut. Peter dan Olson dalam Firmansyah, 2009:15. Ditambahkan bahwa lokasi adalah faktor penentu bagi produsen untuk melakukan store contact dengan konsumennya. d. Promosi Promotion Promosi adalah kegiatan mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk dan mempengaruhi konsumen untuk membelinya. Promosi menurut Djaslim Saladin 2002:171 adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan mengingatkan pasar tentang produk perusahaan. Promosi merupakan unsur kunci dalam kampanye pemasaran. Promosi terdiri dari kumpulan kiat insentif yang beragam, kebanyakan 17 berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Kotler, 1998:257 Strategi promosi menurut Caluda 2000:64-65 mendefinisikan sebagai sebuah program terkendali dan terpadu dari metode komunikasi dan material yang dirancang untuk menghadirkan perusahaan dan produk- produknya kepada calon konsumen, menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya memberi kontribusi pada kinerja laba jangka panjang. Pengembangan strategi promosi yang efektif sangat bergantung pada seberapa baik perusahaan melakukan tahap awal dalam proses manajemen pemasaran, khususnya yang berhubungan dengan pemahaman perilaku pembeli, segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan pasar sasaran, dan penentuan posisi produk dan ditambah alat promosi yang efektif. Menurut Kotler dan Susanto 2001:774-893 , setiap alat promosi memiliki karakteristik sendiri yang unik. 1 Periklanan Periklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Periklanan juga merupakan kiat promosi yang paling potensial, yang bertujuan untuk menginformasikan, membujuk dan mengingatkan suatu produk dan jasa kepada konsumen. 18 2 Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah penggunaan surat, telepon dan alat penghubung non personal lainnya untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Pemasaran langsung telah berkembang dengan tingkat yang lebih cepat daripada pemasaran toko dan digunakan oleh produsen, pengecer, perusahaan jasa dan jenis organisasi lainnya. Keuntungan pemasaran langsung antara lain: efektifitas, personalisasi, kontinuitas, penentuan waktu yang lebih baik, jumlah pembaca yang lebih tinggi yang dapat diuji dan keleluasaan pribadi. 3 Promosi Penjualan Promosi penjualan mencakup semua insentif jangka pendek yang berguna dalam mendorong keinginan untuk mencoba atas pembelian produk atau jasa. Kiat promosi konsumen mencakup sampel, kupon, tawaran, pengembalian kas, paket harga, premi, hadiah, penghargaan langganan, pencobaan gratis, garansi produk, promosi gabungan serta pameran dan demonstrasi.

C. Pengertian Jasa

Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tidak kasat mata dari suatu pihak kepihak lain. Menurut Djaslim Saladin 2003:89jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak 19 lain dan pada dasarnya tidak berwujud serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Menurut Kotler 2000:20, jasa merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa atau pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat hilang. Lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta konsumen lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Supranto, 2006:227. Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakannya dari barang Tjiptono, 2004:24, yaitu: a. Tidak berwujud Intangibility. Artinya suatu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum membeli dan dikonsumsi. Konsep intangible pada jasa memilik dua pengertian, yaitu: 1 Sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat diraba. 2 Sesuatu yang tidak mudah dapat didefinisikan, diformulasikan, atau dipahami secara rohani. b. Tidak dapat dipisahkan Inseparability Pada umumnya jasa yang diproduksi atau dihasilkan dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lain, maka dia akan tetap bagian dari jasa tersebut. 20 c. Bervariasi Variability Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis. Tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan. d. Tidak tahan lama Perishability. Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama, karena daya tahan suatu jasa pada umumnya tergantung situasi yang diciptakan oleh berbagai faktor, jasa juga tidak dapat disimpan. Kotler dan Amstrong 2003:368 juga berpendapat ada empat karakteristik jasa yang diterangkan dalam gambar dibawah ini: Gambar 2.1 Karakteristik jasa Ketakberwujudan. Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar atau dicium sebelum membeli Ketakterpisahkan. Jasa tidak dapat dipisahkan dari penyedianya. Jasa Keberubah-ubahan. Kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan dan dimana, kapan dan bagaimana penyedianya. Ketidak tahan lamaan. Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan kemudian. Sumber: Kotler dan Amstrong 2003:368 21

D. Kualitas Pelayanan