Hakekat Keputusan Membeli TINJAUAN PUSTAKA

b. Reputation, hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan sebuah bank. c. Value, dalam Kotler 2005:68 nilai yang dipikirkan pelanggan didefinisikan sebagai selisih antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-alternatif lain yang dipikirkan. Nilai pelanggan total adalah nilai moneter yang dipikirkan atas sekumpulan manfaat ekonomis, fungsional dan psikologi yang diharapkan oleh pelanggan atas tawaran pasar tertentu. Para pembeli bertindak dengan berbagai kendala dan mereka terkadang membuat pilihan lebih berdasarkan manfaat pribadinya daripada manfaat perusahaan. Akan tetapi, nilai yang dipikirkan pelanggan merupakan kerangka kerja yang bermanfaat yang berlaku dalam banyak situasi dan menghasilkan wawasan yang luas. d. Corporate Identity. Komponen-komponen yang memudahkan mengenal publik sasaran terhadap perusahaan seperti, logo, warna dan slogan.

F. Hakekat Keputusan Membeli

Tujuan pemasaran adalah untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan dari konsumen sasaran. Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melihat lebih jauh bermacam-macam faktor yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. 33 Menurut Cravens, Hills and Woodruff 2002:137 keputusan pembelian adalah: “Purchase decisions is the decisionst that made to satisfy needs and wants by evaluating of more than one alternatives depens on a host factors incluiding the buyer, the product and the situation”, dapat diartikan bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan yang dibuat untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara mengevaluasi lebih dari satu alternatif yang dipengaruhi oleh alasan utama melakukan pembelian yaitu meliputi cara pembelian, produk dan situasi. 1. Pengetahuan Konsumen tentang Produk Olson 1990, konsumen menilai produk dari tiga tingkat pengetahuan produk yaitu: produk sebagai sebagai kumpulan atribut, produk sebagai kumpulan konsekuensi, dan produk sebagai kumpulan tujuan. a. Produk sebagai kumpulan atribut Produk meliputi atribut nyata dan tidak nyata, atribut nyata merupakan sifat fisik produk yang dapat diukur secara langsung, sedangkan atribut tidak nyata merupakan karakteristik produk yang penilaiannya sangat subjektif, dapat dinilai langsung melalui rasa. b. Produk sebagai kumpulan konsekuensi Produk meliputi konsekuensi fungsional dan konsekuensi fisikososial. Konsekuensi fungsional merupakan dampak atau akibat fisikologis dari penggunaan produk, meliputi apa yang dirasakan, bagimana pendapat orang lain tentang dirinya. 34 c. Produk sebagai kumpulan nilai Produk meliputi nilai instrumen dan nilai akhir. Nilai instrumen merupakan nilai abstrak yang diperoleh konsumen dari penggunaan produk, adapun nilai akhir merupakan nilai yang sangat abstrak, yaitu nilai yang tersembunyi dari suatu produk. 2. Perilaku Konsumen Melalui tindakan dan belajar, seseorang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap, yang pada gilirannya akan mempengaruhi sikap konsumen. Dengan mempengaruhi sikap konsumen, pemasar berharap dapat mempengaruhi perilaku daya beli mereka. Sikap akan menempatkan seseorang dalam suatu pikiran untuk menyukai sesuatu, bergerak mendekati atau menjauh. Kotler dan Amstrong 2003:199, mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku pembeli konsumen akhir baik individual maupun rumah tangga yang membeli barang atau jasa untuk konsumsi pribadi. Dharmasaera dan Handoko 2000:10, perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut. Berdasarkan pendapat diatas, dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen sangat berkaitan dengan suatu proses pengambilan keputusan, baik dilakukan individu, kelompok atau organisasi dalam usahanya untuk memperoleh dan menggunakan barang atau jasa. 35 Menurut Thomas C.K. dan James R.T. 2000:19 tiga elemen utama analisis konsumen adalah : a. Kognitif Mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan seseorang terhadap lingkungannya. Komponen kognitif penting bagi berbagai tipe kebutuhan informasi. Banyak situasi keputusan membutuhkan informasi yang menyangkut kesadaran atau pengetahuan pasar tentang ciri-ciri produk, kampanye periklanan, penetapan harga, ketersediaan produk dan lain-lain. b. Afektif Mengacu pada tanggapan perasaan tentang keberadaan seseorang atau sesuatu yang dirasakan orang. Komponen afektif juga mengacu pada preferensi dan kesenangan responden terhadap objek atau fenomena dan merupakan aspek penting dalam kebutuhan informasi untuk berbagai situasi keputusan. Realisasinya antara lain, penetapan preferensi dan perasaan negatif serta positif dari pembeli yang menyangkut program pemasaran perusahaan serta program pemasaran pesaing. c. Konatif Mengacu pada tindakan nyata konsumen yang diobservasi secara langsung. Komponen konatif juga mengacu pada perilaku membeli yang berupaya melakukan “niat membeli”. Niat membeli merupakan tahap kecenderungan responden bertindak sebelum keputusan membeli benar- benar dilaksanakan. 36 Pemasar dapat mencari respon kognitif, afektif dan konatif dari audien sasaran, yaitu pemasar dapat memasukkan sesuatu kedalam pikiran konsumen atau membuat konsumen bertindak. 3. Model perilaku konsumen Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Faktor pertama adalah konsumen individual, artinya faktor-faktor internal pada diri konsumen akan mempengaruhi pilihannya dalam membeli suatu produk. Faktor kedua yaitu lingkungan yang mempengaruhi konsumen. Dalam kondisi ini, pengaruh sosial memiliki peran besar dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Faktor ketiga yaitu pemasar atau strategi pemasaran. Dalam faktor ini, pemasar merupakan pengendali dalam mempengaruhi konsumen. Dalam hal ini, pemasar berusaha mempengaruhi konsumen dengan menggunakan stimuli-stimuli pemasaran seperti promosi dan iklan. Selanjutnya pemasar mengevaluasi strategi pemasaran yang dilakukan dengan melihat respon konsumen yang dapat digunakan untuk memperbaiki strategi dimasa yang akan datang. 37 Gambar 2.4 Model perilaku Konsumen Umpan balik bagi konsumen evaluasi pasca pembelian Umpan balik bagi pemasar Konsumen individu Pengaruh lingkungan Penerapan dari perilaku konsumen pada strategi pemasaran Pembuatan keputusan konsumen Tangapan konsumen Sumber: Sutisna 2001 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Keputusan untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Kotler dan Amstrong 2003:200 faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk, yaitu : a. Faktor budaya 1 Budaya Budaya adalah kumpulan, nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seseorang, anggota masyarakat dari 38 keluarga dan lembaga penting lainnya. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang. 2 Sub budaya Sub budaya adalah sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi yang terdiri dari nasionalitas, agama, kelompok, suku dan wilayah geografis. 3 Kelas sosial Kelas sosial adalah masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggota penganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang sempurna. b. Faktor Sosial 1 Kelompok acuan Kelompok acuan berfungsi sebagai titik perbandingan langsung atau tidak langsung dalam membentuk sikap dan tingkah laku seseorang. Kelompok acuan menghadapkan seseorang pada tingkah laku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep dari seseorang serta menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri, dapat mempengaruhi pemilihan produk dan merek dari orang itu. 2 Keluarga Anggota keluarga sangat mempengaruhi tingkah laku pembeli. Keputusan pembelian keluarga tergantung pada produk dan situasi, anggota keluarga individual menggunakan jumlah pengaruh yang berbeda. 39 3 Peran dan status Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dan dilakukan seseorang menurut orang – orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memiliki produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat. c. Faktor Pribadi 1 Usia dan tahap siklus hidup Orang mengubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot rumah tangga dan rekreasinya sering berhubungan dengan usia. Membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannya. 2 Pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya, misalnya seorang mahasiswa cenderung lebih banyak membeli buku, sedangkan seorang penjaga malam security cenderung banyak membeli suplemen untuk membantu menjaga kondisi tubuhnya. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat dibelanjakan, tabungan, aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam dan sikap atas belanja dan menabung. 40 Pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam aktivitas pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial, minat makanan dan mode dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan didunia. 3 Kepribadian dan konsep diri Kepribadian mempengaruhi tingkah laku seseorang dalam melakukan keputusan pembelian. Kepribadian mengacu kepada karakteristik psikologis unik yang menyebabkan respon relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian memiliki manfaat dalam menganalisis tingkah laku konsumen untuk pemilikan produk atau merek tertentu. d. Faktor psikologis 1 Motivasi Motivasi adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara agar kebutuhannya terpenuhi. 2 Persepsi Persepsi merupakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasi dan menginterpretasi organisasi. 3 Pembelajaran Pembelajaran suatu proses yang dilalui seseorang dari kondisi tidak tahu sampai menjadi tahu dan mengerti yang timbul berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dilaluinya. 41 4 Keyakinan dan sikap Keyakinan merupakan pemikiran yang deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Dan sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten 5. Proses pengambilan keputusan Keputusan pembelian merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan atau memakai suatu produk akan melalui sebuah proses, dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dalam melakukan pembelian. Gambar 2.5 Tahap-tahap Proses Keputusan Pembelian Tahap prapembelian Tahap konsumsi Tahap evaluasi purnabeli Identifikasi kebutuhan Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan Pembelian Evaluasi purna pembeli an Sumber: Fandy Tjiptono 2006:43 Menurut Fandy Tjiptono 2006:43, terdapat lima tahapan dari konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk membeli, yaitu : 42 a. Identifikasi Kebutuhan Yaitu proses pengambilan dimulai saat pembeli mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal dan eksternal. Misalnya, salah satu kebutuhan seseorang akan lapar dan haus. Pada saat mencapai titik tertentu akan menjadi sebuah dorongan internal. Eksternal, seseorang melewati toko kue dan melihat roti segar yang merangsang rasa laparnya, orang tersebut mengagumi mobil baru tetangganya. Dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasar dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produkjasa. Pemasar kemudian dapat mengembangkan strategi pemasaran yang dapat memicu minat konsumen. b. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak, maka konsumen akan mencari informasi yang berkaitan dengan keberadaan produk yang diinginkannya. c. Evaluasi alternatif Pada tahap ini konsumen melakukan penilaian dan seleksi terhadap alternatif-alternatif informasi produk yang telah diperolehnya berdasarkan kesadaran dan rasio. 43 d. Keputusan pembelian Pada tahap ini konsumen telah memperoleh alternatif dan telah membentuk preferensi atas merek-merek produk atau layanan dari kumpulan pilihan. Konsumen juga telah membentuk niat untuk membeli produk atau layanan yang paling disukai. Amin Widjaja 2005:3, bauran pemasaran berpengaruh terhadap keputusan pembelian, karena bauran pemasaran merupakan suatu strategi yang digunakan dalam bidang pemasaran untuk menciptakan pertukaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan dalam hal ini adalah untuk memperoleh laba dan laba akan dapat diperoleh oleh perusahaan apabila perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan produknya, sedangkan volume penjualan produk perusahaan akan meningkatkan apabila konsumen memutuskan untuk membeli produk perusahaan tersebut. Menurut Zeithaml Bitner 2003 dalam Sudarmiatin 2009:775 beberapa indikator kualitas layanan yang mendorong konsumen untuk membeli barang jasa adalah tangibles tampilan fisik, reliability keandalan, dan emphaty perhatian. e. Evaluasi purna pembelian Perilaku pasca pembelian merupakan tahap setelah konsumen membeli produk. Pada tahap ini, konsumen merasakan dan mengalami tingkat kepuasan dan ketidak puasan. Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang sudah dibeli akan mempengaruhi perilaku 44 selanjutnya. Yaitu, adanya kemungkinan lebih tinggi untuk membeli kembali jika konsumen merasa puas atau sebaliknya konsumen akan mengembalikan produk bahkan melakukan keluhan dan pengaduan jika tidak puas.

G. Konsep Bisnis Ritel.