Tindak LanjutPengembangan Perencanaan METODOLOGI PENELITIAN

Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompo-kelompok kecil, yang masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan cara yang menyenangkan, siswa diminta untuk berhitung dari satu sampai lima. Siswa yang memiliki nomor sama diminta untuk berkelompok. Karena jumlah siswa kelas IV Al-Farabi 38 siswa maka terbentuk 7 kelompok. Kelompok 1, 2, dan 3 terdiri dari 6 siswa, sedangkan kelompok lainnya masing-masing terdiri dari 5 siswa. b. Tahap Tindakan Tindakan penelitian pada siklus satu ini dilaksanakan dalam 3 kali tatap muka atau 6 jam pelajaran. Satu jam pelajaran yang berlaku di MI. Al-Husna adalah 35 menit, sehingga dalam satu siklus membutuhkan waktu 3 x 2 x 35 = 210 menit. Untuk memudahkan pelaksanaan tindakan maka pada setiap pertemuan tatap muka peneliti menyiapkan satu RPP terlampir. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada siklus I: 1 Pertemuan Pertama Rabu, 24 Juli, 2013 Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan adalah kelipatan bilangan dan faktor bilangan. Sebelum sampai pada pokok bahasan peneliti yang berfungsi sebagai guru menyampaikan tentang pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan diajarkan maka diadakan pree tes, yang dilakukan dengan cara guru melontarkan satu pertanyaan yang ditujukan kepada semua siswa yaitu “apa yang kalian ketahui tentang bilangan melompat?” pertanyaan ini dapat dijawab oleh beberapa siswa dengan jawaban yang berbeda-beda. Diantar a jawaban siswa, “melompat seperti katak” peneliti menanggapi jawaban-jawaban siswa dengan melengkapinya dan memberikan reward dengan memuji keberanian siswa. Selanjutnya peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang bilangan meloncat yang mereka dapati waktu di kelas I. Peneliti meminta 2 siswa maju ke depan untuk memperagakan gerakan meloncat. Peneliti berkata: “siapa yang berani maju ke depan?” hampir semua siswa mengacungkan tangan, bahkan ada siswa yang langsung maju. Peneliti menentukan dua siswa untuk maju ke depan. Siswa pertama diminta melakukan gerakan meloncat dua ubin, siswa kedua tiga ubin. Setiap satu kali loncatan siswa tersebut diminta untuk memberi tanda pada ubin yang dipijaknya, dan seterusnya. Siswa yang lain diberi kertas berkotak dan diminta untuk memberikan tanda x pada kotak yang menjadi pijakan dua siswa di depan. Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk menyebutkan kotak nomor berapa sajakah yang menjadi pijakan siswa kesatu dan kedua. Setelah itu peneliti mengaitkan apa yang telah dilakukan dengan materi yang akan dijelaskan yaitu bahwa kelipatan bisa dikatan sebagai bilangan melompat. Tahap selanjutnya masuk pada penjelasan pokok bahasan kelipatan bilangan. Untuk menanamkan konsep kelipatan bilangan peneliti menyiapkan beberapa kantong berisi sedotan. Setiap kelompok diberikan satu kantong. Peneliti meminta siswa untuk mengeluarkan isi kantong dan mengelompokkannya sesuai dengan ketentuan guru. Kelompok 1 diminta mengelompokkan 2 dari sedotan tersebut, Kelompok 2 diminta mengelompokkan 3 dari sedotan tersebut, Kelompok 3 diminta mengelompokkan 4 dari sedotan tersebut, Kelompok 4 diminta mengelompokkan 5 dari sedotan tersebut, dan seterusnya. Pada saat mengerjakan tugas tersebut, ada beberapa kelompok yang masih menanyakan cara pengerjaannya dan ada yang langsung mengerjakannya dengan asyiknya. Peneliti dengan sabar mendatangi keompok yang belum mengerti dan memberikan penjelasan. Hasil kerja kelompok di atas dapat diuraikan sebagai berikut:  Hasil pengelompokkan dari kelompok 1 ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii ii 24 adalah kelipatan dari 2 sebab 24 : 2 = 12 24 habis dibagi 2 atau 24 adalah hasil kali dari 2 x 12  Hasil pengelompokkan dari kelompok 2 iii iii iii iii iii iii iii iii 24 adalah kelipatan dari 3 sebab 24 : 3 = 8 24 habis dibagi 3 atau 24 adalah hasil kali dari 3 x 8  Hasil pengelompokkan dari kelompok 3 iiii iiii iiii iiii iiii iiii 24 adalah kelipatan dari 4 sebab 24 : 4 = 6 24 habis dibagi 4 atau 24 adalah hasil kali dari 4 x 6  Hasil pengelompokkan dari kelompok 4 iiiii iiiii iiiii iiiii Sisa iiii 24 bukan kelipatan dari 5 sebab 24 tidak habis dibagi 5 atau 24 bukan hasil perkalian dari 5, dan seterusnya. Pembelajaran dilanjutkan dengan mengajukan satu permasalahan yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok dengan menggunakan lembar kerja yang disiapkan guru. Permasalahan tersebut dirancang menjadi soal cerita. Permasalahan tersebut adalah: “Seekor katak melakukan lompatan setiap 3 menit sekali lompatan. Berapa kali katak melompat dalam waktu setengah jam? ” seperti pada tugas pertama ada beberapa kelompok yang kelihatan masih bingung dan ada yang langsung mengerjakannya. Pada saat kerja kelompok tidak semua anggota kelompok aktif mengerjakan tugas, bahkan ada yang asik dengan kegiatan sendiri, dan ada juga yang berjalan kesana-kemari. Akhirnya sampai batas waktu yang ditentukan untuk mengerjakan tugas kelompok, masih ada beberapa kelompok yang belum menyelesaikannya. Setelah itu peneliti mengarahkan anak untuk berpikir abstrak, dengan mengabaikan alat praga, siswa diminta untuk mencari suatu bilangan yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Dakon Matematika (Dakota) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

23 132 295

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui Pendidikan Matematika Realistik Pada Konsep FPB Dan KPK

0 18 241

BEBERAPA KENDALA SISWA DALAM MENYELESAIKAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) BEBERAPA KENDALA SISWA DALAM MENYELESAIKAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA POKOK BAHASAN FPB DAN KPK.

0 2 13

PENDAHULUAN BEBERAPA KENDALA SISWA DALAM MENYELESAIKAN PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) PADA POKOK BAHASAN FPB DAN KPK.

0 1 10

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB PADA Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Kpk Dan Fpb Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Butuhan Kecamatan Delanggu Kabupaten Klaten Dengan Mengguna

0 1 12

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Matematika Pada Pokok Bahasan Kpk Dan Fpb Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 2 Butuhan Kecamatan Delanggu Kabup

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KPK DAN FPB MELALUI METODE Upaya Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan KPK Dan FPB Melalui Metode Repasted Division Pada Siswa Kelas V SD Islam Terpadu Ummaha

0 0 17

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG POKOK BAHASAN PERKALIAN DAN PEMBAGIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

0 2 39

AMC APLIKASI KPK DAN FPB

0 0 4

Meningkatkan hasil belajar matematika melalui pendekatan pemecahan masalah pada siswa kelas V SD Negeri 2 Bone-Bone Kota Baubau pada pokok bahasan FPB dan KPK

0 0 12