Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
didominasi oleh kelas yang berfokus pada guru sebagai sumber belajar, dan siswa masih secara pasif menerima apa yang disampaikan guru. Kegiatan siswa
meliputi siswa datang, duduk, menulis materi yang telah dituliskan oleh guru di papan tulis,
mendengarkan guru menjelaskan materi dan mengerjakan tugas.
Pembelajaran matematika di kelas IV MI Al-Husna Ciledug pada saat ini masih menggunakan pola-pola pembelajaran transmisi. Guru mengawali
pembelajaran dengan memperkenalkan aturan-aturan, cara-cara, dan konsep kepada siswa, setelah siswa dianggap sudah memahaminya, kemudian guru
membuat beberapa soal untuk dipecahkan. Sebelum siswa menyelesaikan soal- soal tersebut, terlebih dahulu dilakukan oleh guru di depan kelas, dan siswa
berperan sebagai penonton yang menyaksikan kepandaian gurunya dalam menyelesaikan soal-soal di papan tulis. Kemudian guru memberikan beberapa
pertanyaan untuk dicoba dikerjakan oleh siswa sesuai dengan apa yang telah dicontohkan guru.
Pada pelaksanaan pengajaran konvensional, guru memiliki tiga peran utama, yaitu sebagai perencana pembelajaran, penyampai informasi, dan
evaluator. Dalam melaksanakan perannya sebagai penyampai informasi, seringkali guru menggunakan metode ceramah yang dianggapnya ampuh dalam
proses pengajaran. Biasanya guru merasa telah mengajar apabila sudah melakukan ceramah, dan belum mengajar jika tidak melakukan ceramah.
5
Keadaan ini menjadikan siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran
, tingkat perhatian siswa rendah, dan cepat bosan bila mendengarkan penjelasan dari guru, serta banyak
siswa yang ngantuk, malas mengerjakan tugas ketika mengikuti pembelajaran matematika.
Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran matematika. Hampir di setiap kelas, terutama di kelas IV, V, dan kelas VI. Contohnya
pada perolehan nilai rata-rata kelas pada semester ganjil tahun pelajaran 20122013 capaian hasil belajar siswa berada di bawah niali KKM, hanya sebagian kecil dari
siswa yang berhasil menuntaskan belajarnya. Fakta ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang telah dilakukan dapat dikatakan belum berhasil.
5
Wina Sanjaya,
Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2008, h. 97.
Dari hasil try out kelas VI Hasan MI Al-Husna Ciledug yang diadakan pada tanggal 18 sampai 22 Maret 2013, perolehan nilai rata-rata kelas pada mata
pelajaran matematika adalah 5.13 di bawah nilai rata-rata pelajaran IPA, yaitu 7.12 dan di bawah nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 8.22. Perolehan
nilai rata-rata kelas 5.13 berarti di bawah nilai KKM, yaitu 5, 56. Jika dilihat dari perolehan nilai secara individu, hanya terdapat 8 siswa dari 26 siswa kelas VI
Hasan atau sekitar 30, 77 yang nilainya mencapai nilai KKM, dan sisanya yaitu 18 siswa atau sekitar 69, 23 belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan
sebagian besar dari jumlah siswa tidak tuntas dalam belajar dan harus menjalani proses remedial, yaitu sekitar 69, 23 dari keseluruhan siswa kelas VI Hasan.
Siswa yang tuntas dalam belajar hanya sebagian kecil saja, yaitu sekitar 30, 77 dari keseluruhan siswa kelas VI Hasan yang berjumlah 26 siswa. Dapat dikatakan
bahwa pembelajaran matematika di kelas VI MI Al-Husna Ciledug pada tahun pelajaran 20122013 belum berhasil.
Hasil nilai murni semester ganjil kelas IV Al-Ghazali tahun pelajaran 20122013 menunjukkan bahwa, perolehan nilai rata-rata kelas adalah 3, 75
berarti di bawah nilai KKM mata pelajaran Matematika kelas IV yaitu 5, 00. Perolehan nilai secara individu tergambar bahwa hanya terdapat 4 orang siswa
dari 30 siswa kelas IV Al-Ghazali atau sekitar 13, 3 yang berhasil mencapai nilai KKM. Selebihnya yaitu 26 siswa atau sekitar 86, 7 memperoleh nilai di
bawah KKM. Kelas IV Al-Farabi dengan jumlah siswa 32 orang, memperoleh nilai rata-rata yaitu 4.24 masih di bawah nilai KKM. Dari 32 siswa, 14 siswa, atau
sekitar 43, 75 berhasil mencapai nilai KKM, sisanya yaitu 18 siswa, atau sekitar 56, 25 memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa
pembelajaran matematika yang dilaksanakan di kelas IV MI Al-Husna semester ganjil pada tahun pelajaran 20122013 belum berhasil.
Setelah dilakukan pemetaan dari soal-soal pada semester ganjil kelas IV MI. Al-Husna Ciledug tahun pelajaran 20122013, ternyata 75,13 siswa
menjawab salah pada soal-soal pemecahan masalah yang berkaitan dengan KPK dan FPB. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa kelas IV MI Al-
Husna Ciledug dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah pada saat itu
masih rendah. Berdasarkan pada kenyataan ini, peneliti berusaha agar permasalahan tersebut tidak terjadi lagi pada siswa kelas IV MI Al-Husna Ciledug
pada tahun ajaran berikutnya. Peneliti terdorong untuk melakukan perbaikan terutama pada penerapan pendekatan pembelajaran, yaitu penerapan pendekatan
pemecahan masalah. Untuk itulah maka peneliti menulis skripsi penelitian tindakan kelas dengan judul
“Penerapan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan KPK dan
FPB ”.