Deskripsi Data Hasil Penelitian
ii ii
ii ii
ii ii
ii ii
ii ii
ii ii
24 adalah kelipatan dari 2 sebab 24 : 2 = 12 24 habis dibagi 2 atau 24 adalah hasil kali dari 2 x 12
Hasil pengelompokkan dari kelompok 2
iii iii
iii iii
iii iii
iii iii
24 adalah kelipatan dari 3 sebab 24 : 3 = 8 24 habis dibagi 3 atau 24 adalah hasil kali dari 3 x 8
Hasil pengelompokkan dari kelompok 3
iiii iiii
iiii iiii
iiii iiii
24 adalah kelipatan dari 4 sebab 24 : 4 = 6 24 habis dibagi 4 atau 24 adalah hasil kali dari 4 x 6
Hasil pengelompokkan dari kelompok 4
iiiii iiiii
iiiii iiiii
Sisa
iiii
24 bukan kelipatan dari 5 sebab 24 tidak habis dibagi 5 atau 24 bukan hasil perkalian dari 5, dan seterusnya.
Pembelajaran dilanjutkan dengan mengajukan satu permasalahan yang harus diselesaikan siswa secara berkelompok dengan menggunakan
lembar kerja yang disiapkan guru. Permasalahan tersebut dirancang menjadi soal cerita. Permasalahan tersebut adalah:
“Seekor katak melakukan lompatan setiap 3 menit sekali lompatan. Berapa kali katak
melompat dalam waktu setengah jam? ” seperti pada tugas pertama ada
beberapa kelompok yang kelihatan masih bingung dan ada yang langsung mengerjakannya. Pada saat kerja kelompok tidak semua anggota kelompok
aktif mengerjakan tugas, bahkan ada yang asik dengan kegiatan sendiri, dan ada juga yang berjalan kesana-kemari. Akhirnya sampai batas waktu
yang ditentukan untuk mengerjakan tugas kelompok, masih ada beberapa kelompok yang belum menyelesaikannya.
Setelah itu peneliti mengarahkan anak untuk berpikir abstrak, dengan mengabaikan alat praga, siswa diminta untuk mencari suatu bilangan yang
kelipatannya merupakan
bilangan yang
telah diketahui,
yaitu menggunakan sifat perkalian dasar bilangan. siswa diminta untuk
menuliskan perkalian dua bilangan yang hasil kalinya 28. Bentuk pertanyaannya adalah, “28 merupakan kelipatan dari ….” Kemungkinan
jawaban yang terjadi adalah: 1 x 28 = 28
jadi 28 adalah kelipatan dari 28 2 x 14 = 28
jadi 28 adalah kelipatan dari 14 4 x 12 = 28
jadi 28 adalah kelipatan dari 12 12 x 4 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 4
14 x 2 = 28 jadi 28 adalah kelipatan dari 2
Kemudian guru menjelaskan bahwa suatu bilangan merupakan kelipatan dari bilangan itu sendiri.
Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian tugas berupa tes tertulis yang harus diselesaikan siswa secara individu. Saat menyelesaikan tugas,
siswa diberi kebebasan untuk menggunakan cara yang mereka anggap lebih mudah dan lebih dimengerti.
Mengakhiri pembahasan materi pokok bahasan kelipatan bilangan, peneliti menyimpulkan dengan memberikan definisi bahwa bilangan
kelipatan adalah: “Bilangan asli c disebut kelipatan dari bilangan a, jika membagi habis c”. Sebelum menutup dengan salam peneliti hendak
mengingatkan tentang materi pada pertemuan berikutnya, tapi sayang bel pergantian jam pelajaran sudah berbunyi, akhirnya peneliti langsung
menutupnya dengan salam. Setelah selesai pembelajaran peneliti dan kolaborator mendiskusikan
hasil observasi baik dari peneliti sendiri maupun hasil pengamatan dari observer kolaborator. Dari hasil observasi terhadap siswa tergambar
bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran belum maksimal sesuai yang diharapkan. Masih terdapat siswa yang pada saat pembelajaran
ngorol, bercanda, sumbangsih terhadap kegiatan kelompok belum maksimal, dan belum berani bertanya. Dari guru sendiri masih terlihat
banyak kekurangan. Ada beberapa skenario yang belum sempat dilakoni,
seperti masih terlalu banyak ceramah, belum mampu memotivasi siswa yang kurang aktif, pengawasan terhadap kelompok belum merata, dan ada
kegiatan yang telah tersusun belum terlaksana karena kehabisan waktu. Semua kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran baik dari
unsur siswa, seperti keaktifannya, perhatiannya, keseriusannya, dan sikapnya. Hal yang berkaitan dengan guru seperti efektifitas waktu,
penyampaian materi, penguasaan kelas, dan kesesuaian dengan skenario pembelajaran menjadi catatan penting dan menjadi bahan evaluasi yang
akan ditindak lanjuti pada pertemuan berikutnya agar tidak terjadi lagi hal di atas atau paling tidak dapat diminimalisir.
2 Pertemuan kedua Kamis, 25 Juli 2013
Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah pokok bahasan kelipatan persekutuan dan faktor persekutuan. Sebelum sampai pada
pembahasan, peneliti mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama dan menanyakannya kepada siswa untuk mengetahui apakah siswa masih
mengingatnya, lalu guru meminta dua orang siswa untuk menuliskan kelipatan dan faktor bilangan di papan tulis. Kemudian peneliti
mengaitkannya dengan pokok bahasan yang akan dibahas. Hal ini dilakuakan setelah peneliti mengkondisikan kelas sesuai dengan yang
tercantum dalam RPP. Masuk pada pembahasan peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan kedua.
Pembahasan dimulai dengan menjelaskan materi kelipatan persekutuan dan faktor persekututan dengan memanfaatkan contoh-contoh
kelipatan dan faktor yang ditulis siswa di papan tulis. Selanjutnya guru mengemukakan dua permasalahan yang harus diselesaikan secara
kelompok, dengan menggunakan lembar kerja yang saat itu diberikan. Permasalahan pertama: Farhan dan Sarah adalah kakak beradik, keduanya
pandai menggambar. Farhan mengikuti kursus menggambar 4 hari sekali, sedangkan Sarah 3 hari sekali. Keduanya mulai kursus berbarengan, yaitu
pada tanggal 5 Mei 2013. Pada tanggal berapa sajakah Farhan dan Sarah
kursus menggambar secara bersamaan? Permasalahan kedua: Rahman memiliki 24 buah jeruk dan 36 apel. Ia membagikan buah tersebut sampai
habis tak tersisa, dengan bagian yang sama kepada teman-temannya. Berapakah kemungkinan jumlah teman Rahman? Setelah siswa
menyelesaikan tugas
secara kelompok,
siswa diminta
untuk mengumpulkan hasil kelompoknya dan diserahkan kepada guru.
Setelah itu beberapa siswa diminta untuk menuliskan sebuah bilangan yang kurang dari 50, kemudian menentukan faktor dari bilangan
tersebut dengan cara faktorisasi prima atau dengan cara tabel faktorisasi. Siswa yang lain diminta untuk menuliskan dua bilangan yang ditulis
temannya di papan tulis, dan menentukan faktor persekutuan dari kedua bilangan tersebut dengan panduan guru.
Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus pertama
ini. Tes akhir siklus satu ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan empat soal uraian. Tes akhir siklus ini dilakukan secara individu.
c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap observasi dan analisis pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti. Observasi
dilakukan baik terhadap siswa maupun terhadap guru. Pengamatan atau observasi terhadap siswa dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh kolaborator
dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan peneliti. Kolaborator membuat catatan kekurangan atau kelemahan aktifitas siswa dan
hal-hal yang penting yang terjadi selama proses pembelajaran. Pengamatan atau observasi terhadap guru dilakukan oleh kolaborator. Kolaborator juga
membuat catatan terhadap kekurangan atau kelemahan guru dalam melakukan aktifitas selama proses pembelajaran berlangsung.
Selain itu guru juga melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa yang
telah dicapai dalam satu siklus, apakah sudah mencapai target atau belum.
Tindak lanjut dari kegiatan tersebut menentukan apakah penelitian dilanjutkan atau dihentikan. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Tes akhir siklus Pertama
Pada akhir siklus pertama yaitu pada akhir pertemuan kedua diadakan tes akhir siklus yang terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan 4 soal
uraian. Tes akhir siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah tigapuluh enam siswa.
Tabel 4.1. Hasil Tes Akhir Siklus I. Nilai KKM= 66
NILAI FREKUENSI
KKM KKM
KKM KKM
44 1
48 2
52 1
56 6
60 5
64 2
68 10
72 3
76 4
80 1
88 1
Jumlah 17
19
Dari hasil tes akhir siklus pertama ini tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 19 siswa yang
memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 52, 8 dari seluruh siswa yang berhasil
mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 17 siswa atau sekitar 47, 2 dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai KKM.
Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang ditargetkan peneliti belum tercapai, dan penelitian dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
2 Aktivitas Pembelajaran
a Aktivitas pembelajaran siswa
Penilaian terhadap aktifitas belajar siswa dilakukan oleh peneliti berbarengan dengan berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan.
Aktifitas siswa dalam kelompok dinilai secara individu, dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
Tabel 4.2. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus I. No
Indikator Pertemuan
Jum- lah
Rata -rata
Prosen- tase
I II
1 Mengungkapkan pertanyaan jika
ada hal yang tidak dimengerti baik kepada guru atau teman.
68 70
138 69
47, 9
2 Menjawab pertanyaan baik dari
guru, teman sekelompok atau dari kelompok lain.
82
84 166
83 57, 6
3 Mengutarakan pendapat berupa
dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman
sekelompok atau pendapat dari kelompok lain.
68 70
138 69
47, 9
4 Memanfaatkan media yang
tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal
88 88
176 88
61, 5
5 Mencatat hasil kerja kelompok
pada lembar kerja yang telah disiapkan
110 116
226 113
78, 5
6 Melaporkan hasil kerja
kelompok kepada guru, setelah selesai dikerjakan
103 105
208 104
72, 2
7 Mengungkapkan ide-ide saat
pelaksanaan presentase 80
84
164 82
56, 9
8 Mengerjakan tes yang diberikan
menggunakan langkah pemechan masalah
80 86
166 83
57, 6
9 Membuat kesimpulan terhadap
materi yang telah disampaikan dengan arahan guru
127 129
256 128
88, 9
10 Mencatat tugas lanjutan yang
diberikan guru pada buku penghubung untuk ditanda
tangani guru 121
127 248
124 86, 1
Keterangan: Kurang Aktif
: Aktivitas belajar siswa mencapai
≤ 60
Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01
– 74.99 Aktif
: aktivitas belajar siswa mencapai 75 – 89.99
Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90 - 100
Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa pada indikator 1, 2, 3, 4, 7, dan 8 yaitu; 1 Mengungkapkan pertanyaan jika ada hal yang tidak
dimengerti baik kepada guru atau teman. 2 Mengutarakan pendapat berupa dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari
kelompok lain. 3 Mengutarakan pendapat berupa dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari kelompok lain. 4
Memanfaatkan media yang tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal, mencapai kategori cukup aktif. 7 Mengungkapkan ide-ide saat pelaksanaan
presentase, berada pada kategori kurang aktif karena capaiannya kurang dari 60. 8 Mengerjakan tes yang diberikan menggunakan langkah pemechan masalah,
hanya mencapai kategori kurang aktif. hal ini berarti aktifitas siswa pada indikator tersebut perlu mendapat perhatian khusus pada pelaksanaan siklus
berikutnya. Aktivitas belajar pada indikator 5, 6, berada pada kategori cukup aktif yaitu diantara 60.01
– 74.99 dan 9, 10 berada pada kategori aktif, yaitu berada pada prosentase 75
– 89.99 .
b Aktivitas guru
Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan berbarengan
dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Tabel 4.3 Observasi Aktifitas Guru Siklus Pertama
Kegiatan Pendahuluan No
Indikator Pertemuan jml
I II
1 Mengucapakan salam dan mengecek
kehadiran siswa
3 4
7 87,5
2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan
skenario pembelajaran 3
4 7
87,5 3
Melakukan apersepsi 3
3 6
75 4
Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran
2 3
5 72,5
Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah baik. Sedikit yang perlu ditingkatkan adalah pada kegiatan apersepsi
dan penyampaian
kompetensi dan
tujuan pembelajaran.
Pada kegiatan apersepsi guru hanya memberikan pertanyaan dan terhadap
jawaban siswa guru kurang merespon. Sedangkan pada kegiatan menyampaikan kompetnsi dan tujuan pembelajaran guru hanya
menyampaikan tujuan pembelajaran saja.
Kegiatan Inti No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
3 4
7 87,5
2 Membuka pembahasan dengan
mengemukakan permasalahan 4
4 8
100 3
Menyajikan materi secara sistematis 2
2 4
50 4
Menggunakan media pembelajaran 3
3 6
75
5 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai 3
3 6
75 6
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah
ditetapkan 2
2 4
50 7
Melakukan pengawasan secara merata terhadap kegiatan kelompok
2 2
4 50
8 Memberikan arahan dan bantuan
terhadap kelompok yang mengalami kesulitan dengan cara yang bijak
2 3
5 62, 5
9 Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan sumber belajarmedia pembelajartan
3 3
6 75
10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam melakukan kerja kelompok 2
2 4
50 11
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
2 3
5 62, 5
12 Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar 2
3 5
62, 5 13
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk ucapan dan
hadiah terhadap keberhasilan siswa 3
3 6
75 14
Memberikan tes untuk mengetahui keberhasilan siswa
4 4
8 100
Aktifitas guru pada kegiatan inti yang meliputi 14 indikator. Terdapat 4 indikator yang masih berada pada kategori kurang aktif,
yaitu indikator 3, 6, 7, dan 10, 3 indikator yang berada pada kategori cukup aktif, yaitu indikator 8, 11, dan 12, 5 indikator berada
pada kategori aktif, yaitu indikator 1, 4, 5, 9, dan 13, dan 2 indikator berada pada kategori sangat aktif, yaitu indikator 2 dan 14.
Kelemahan-kelemahan tersebut
di atas
menjadi perhatian
pada pelaksanaan siklus berikutnya, sehingga diharapkan akan meningkat.
Kegiatan Penutup No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Melakukan refleksi dan membuat 2
3 5
62, 5
rangkuman dengan melibatkan siswa 2
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau kegiatan,
atau tugas sebagai bagian remidial 2
2 4
50 3
Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
3 3
6 75
Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori kurang aktif, yaitu
indikator 2, 1 indikator berada pada kategori cukup aktif, yaitu indikator 1, dan 1 indikator berada pada kategori aktif, yaitu indikator 3.
a. Tahap refleksi
Berdasarkan hasil pos tes atau tes akhir siklus tergambar bahwa hasil belajar siswa belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70 siswa
mencapai nilai KKM. Hasil observasi baik observasi terhadap aktifitas siswa maupun observasi terhadap aktifitas guru, ditemukan beberapa indikator yang
masih lemah dan perlu mendapat perhatian pada siklus berikutnya. mencapai nilai KKM. Hasil analisis kegiatan refleksi tersebut terangkum dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Refleksi Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah Siklus 1
Aspek Hasil Temuan
Rencana Perbaikan
Hasil Tes Akhir Siklus I
Hanya sekitar 52, 8 dari seluruh siswa yang berhasil
mencapai KKM. Sebagian siswa lemah dalam
menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah
Membuat LKS dengan soal- soal pemecahan masalah
yang diselesaikan secxara kelompok dengan langkah-
langkah pemecahan masalah yang lebih jelas
Aktivitas Siswa Pada Siklus I
Siswa belum berani mengutarakan pertanyaan,
terkadang mengandalkan temannya untuk
menyampaikan soal-soal Pada pertemuan berikutnya
setiap anggota kelompok diminta menulis pertanyaan
atau pendapat pada selembar kertas.
pemecahan masalah. Begitu juga saat menjawab
pertanyaan siswa mengandalkan temannya
untuk menyampaikan pertanyaannya.
Memberikan bintang pada siswa yang berani
menjawab pertanyaan dengan mengabaikan benar
atau salah jawaban yang diberikan.
Ketika diminta mengutarakan pendapat atau ide, siswa lebih
banyak diam dan hanya terlihat bergumam dengan
sesama teman dengan suara yang pelan.
Menunjuk kelompok secara bergantian untuk
mengutarakan pendapat dan siswa yang berani
mengungkapkan pendapat diberikan
Ketika menghadapi soal-soal cerita, siswa kurang
memahami soal, kesulitan dalam menghadapi soal,
sehingga kurang sistematis dalam pemecahannya.
Berusaha untuk mengarahkan dan
membimbing siswa dalam menyelesaikan soal-soal
cerita dengan langkah- langkah yang benar.
Saat menyajikan materi terdapat beberapa kegiatan
yang belum sesuai dengan urutan dan alokasi waktu
yang ditentukan. Berusaha untuk lebih
mengontrol waktu dan urutan kegiatan sesuaui
yang direncanakan.
Aktivitas guru dalam
pembelajaran. Guru belum melakukan
pengawasan secara merata terhadap kegiatan yang
dilakukan siswa. Berusaha untuk lebih
memperhatikan kegiatan yang dilakukan siswa,
terutama siswa yang belum aktif dalam melakukan
kegiatan kelompok.
Guru belum membuat program remedial bagi siswa
yang hasil belajarnya belum mencapai target
Membuat program remedial bagi siswa yang hasil
belajarnya belum mencapai target.
Dalam melalukan refleksi dan membuat kesimpulan belum
melibatkan siswa secara maksimal.
Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi dan
membuat kesimpulan.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II
Tindakan pembelajaran
pada siklus
dua merupakan
langkah lanjutan dari siklus sebelumnya. Hal-hal yang merupakan kekurangan dan
kelemahan pada siklus satu menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan langkah-langkah pada tahapan siklus ini.
Materi yang
dibahas pada
siklus II
ini adalah
Kelipatan Persekutuan Terkecil KPK. Berikut ini adalah rincian dari pelaksanaan
siklus II. a. Tahap Perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan ini peneliti merancang dan merumuskan skenario dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP, membuat instrumen tes, lembar kerja siswa, dan lembar observasi terlampir, yang kesemuanya itu didasarkan pada hasil tes dan hasil observasi
yang kami lakukan, baik observasi terhadap aktivitas siswa maupun terhadap guru. Segala kekurangan dan kelemahan pada siklus satu kami jadikan
pertimbangan dalam menyusun RPP pada siklus dua ini. Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil,
yang masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa, sehingga
setiap kelompok memiliki kemampuan yang relatif sama, baik pada kemampuan kognitifnya maupun keaktifannya, sehingga diharapkan akan
terjadi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kelompok maupun antar kelompok. Dengan demikian diharapkan akan mencapai hasil yang lebih baik.
b. Tahap Tindakan Tindakan pelaksanaan siklus kedua ini dilaksanakan dalam dua
pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada siklus II:
1 Pertemuan Pertama Siklus II Rabu, 28 Agustus 2013
Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan
adalah kelipatan persekutuan terkecil KPK. Sebelum sampai pada pokok bahasan peneliti yang berfungsi sebagai guru menyampaikan tentang
pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai. Untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan diajarkan maka
diadakan pree tes, yang dilakukan dengan cara guru melontarkan satu pertanyaan yang ditujukan kepada semua siswa
yaitu “apa yang kalian ketahui tentang bilangan prima
?” pertanyaan ini dapat dijawab oleh beberapa siswa dengan jawaban yang berbeda-beda. Diantara jawaban
siswa adalah: bilangan prima adalah bilangan yang tidak dapat dibagi. Peneliti menanggapi jawaban-jawaban siswa dengan melengkapinya dan
memberikan reward dengan memuji keberanian siswa.
Selanjutnya peneliti mengajak siswa untuk mengenal ciri-ciri bilangan yang habis dibagi 2, 3, dan 5, dengan tujuan untuk mempermudah
siswa dalam mengikuti materi yang akan dibahas. Kemudian guru menjelaskan tentang materi KPK, dan memperkenalkan dua cara dalam
memecahkan soal-soal yang berkaitan dengan KPK. Cara pertama menggunakan pohon faktor dan cara yang kedua menggunakan tabel
faktor. Seorang siswa bertanya, “Pak cara yang mudah yang mana?” guru menjawab bahwa cara yang mudah adalah cara yang termudah menurut
kalian. Setelah siswa dianggap mampu menerapkan cara mencari KPK,
peneliti mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: Kucing Zakiy dimandikan setiap
12 hari sekali, sedangkan kucing Nadia setiap 18 hari sekali. Pada hari keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan untuk yang
pertama kali? Permasalahan tersebut harus diselesaikan secara kelompok dengan mengguanakan LKS yang di dalamnya terdapat langkah-langkah
pemecahan masalah dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Walaupun pada awalnya sebagian siswa mengalami kesulitan, namun setelah mendapat bimbingan guru siswa
dapat menyelesaikannya. Tahap selanjutnya Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20
dan 40 di papan tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu bilangan dan menyelesaikan faktorisasi prima dari bilangan yang
dipilihnya. Dengan menggunakan cara yang paling mudah menurutnya. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan
koreksian dan pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan langsung di papan tulis. Setiap kelompok diminta untuk memilih 2
bilangan yang tertulis di papan tulis dan menentukan KPK dari dua bilangan tersebut.
Penutup pertemuan pertama dari siklus kedua ini peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu peneliti
menyimpulkan materi yang dibahas hari itu. Dan sebelum salam peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
3 Pertemuan kedua siklus kedua Kamis, 29 Agustus 2013
Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah faktor persekutuan terbesar FPB. Sebelum sampai pada pembahasan, peneliti
mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama dengan cara menanyakannya kepada siswa, untuk mengetahui apakah siswa masih
mengingatnya. Langkah selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang materi
faktor persekutuan terbesar FPB, dengan menggunakan pohon fakor dan tabel faktorisasi prima. Setelah beberapa siswa mencoba langkah tersebut,
dan dianggap sudah mampu, maka pembelajaran dilanjutkan. Guru mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan
secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: “Dhea merayakan ulang tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan 36 buah permen
kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman Dhea yang
dapat menerima kedua benda tersebut secara merata
?” pada kegiatan ini
ternyata hampir semua kelompok sudah memahami cara penyelesaian sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis dalam lembar kerja. Perhatian
dan kerja sama antar anggota kelompok sudah terlihat lebih baik, walaupun masih ada kelompok yang masih lambat dalam menyelesaikan
tugas. . Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20 dan 40 di papan
tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu bilangan dan menentukan faktorisasi prima dari bilangan yang dipilihnya, dengan cara
yang dianggapnya paling mudah. Setelah semua keompok menyelesaikan tugasnya, guru memberikan
kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan koreksian dan pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan langsung di papan
tulis. Setiap siswa diminta untuk memilih 2 bilangan yang tertulis di papan tulis dan menentukan FPB dari dua bilangan tersebut pada buku
latihan masing-masing. Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus
untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus kedua ini. Tes akhir siklus dua ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda. Tes
akhir siklus ini dilakukan secara individu.
b. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap ini pada dasranya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dan kolaborartor yang mencatat
seluruh aktifitas siswa dan guru dan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut adalah sebagai berikut:
3 Tes akhir siklus
Tes akhir siklus kedua dilakukan pada akhir siklus kedua yaitu pada akhir pertemuan kedua. Tes tersebut terdiri dari sepuluh soal
pilihan ganda. Tes akhir siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah tigapuluh enam siswa.
Tabel 4.5. Hasil Tes Akhir Siklus II. Nilai KKM= 66
NILAI FREKUENSI
KKM KKM
KKM KKM
50 1
58 3
63 5
65 4
71 10
75 8
80 3
83 2
Jumlah 13
23
Dari hasil tes akhir siklus kedua ini tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 23 siswa yang
memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sekitar 63, 9 dari seluruh siswa yang
berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 13 siswa atau sekitar 36, 1 dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu mencapai
KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus kedua ini mengalami peningkatan. Pada siklus pertama siswa yang mencapai KKM berjumlah 19 siswa atau 52, 8, pada siklus kedua
berjumlah 23 siswa atau 63, 9. Terjadi peningkatan 11, 1. Namun
demikian apa yang ditargetkan peneliti belum tercapai.
4 Aktivitas Pembelajaran
c
Aktivitas pembelajaran siswa
Sebagaimana dilakukan pada siklus pertama, observasi terhadap aktifitas belajar siswa juga dilakukan oleh peneliti berbarengan dengan
berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan. Aktifitas siswa dalam kelompok dinilai secara individu, dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disediakan. Tabel 4.6. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus II
No Indikator
Pertemuan Jum-
lah Rata
-rata Prosen-
tase I
II 1
Mengungkapkan pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti
baik kepada guru atau teman.
98 108
206 103
71, 5
2 Menjawab pertanyaan baik dari
guru, teman sekelompok atau dari kelompok lain.
120
122 242
121 84
3 Mengutarakan pendapat berupa
dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman
sekelompok atau pendapat dari kelompok lain.
76 78
154 77
53, 5
4 Memanfaatkan media yang
tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal
120 124
244 122
84, 7
5 Mencatat hasil kerja kelompok
pada lembar kerja yang telah disiapkan
144 144
288 144
100
6 Melaporkan hasil kerja
kelompok kepada guru, setelah selesai dikerjakan
144 144
288 144
100
7 Mengungkapkan ide-ide saat
pelaksanaan presentase 88
90
178 89
61, 8
8 Mengerjakan tes yang diberikan
menggunakan langkah pemechan masalah
90 90
180 90
62, 5
9 Membuat kesimpulan terhadap
materi yang telah disampaikan dengan arahan guru
144 144
288 144
100
10 Mencatat tugas lanjutan yang
diberikan guru pada buku penghubung untuk ditanda
tangani guru 144
144
288 144
100
Keterangan: Kurang Aktif
: Aktivitas belajar siswa mencapai
≤ 60
Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01
– 74.99 Aktif
: aktivitas belajar siswa mencapai 75 – 89.99
Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90 - 100
Dari data di atas menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa pada
indikator 1, 3, 7, dan 8 yaitu; 3 Mengutarakan pendapat berupa dukungan
atau bantahan terhadap pendapat teman sekelompok atau pendapat dari kelompok lain. 7 Mengungkapkan ide-ide saat pelaksanaan presentase. 8
Mengerjakan tes yang diberikan menggunakan langkah pemechan masalah. Ketiga indikator aktifitas belajar siswa tersebut baru bisa mencapai kategori
cukup aktif, yaitu berkisar antara 60.01 - 74.99. Namun demikian secara umum aktifitas belajar siswa pada siklus kedua ini terjadi peningkatan dari
aktifitas belajar siswa pada siklus pertama.
a Aktivitas guru
Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan berbarengan
dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Di bawah ini tabel yang menggambarkan aktifitas guru pada siklus kedua.
Tabel 4.7 Observasi Aktifitas Guru Siklus Kedua Kegiatan Pendahuluan
No Indikator
Pertemuan jml I
II 1
Mengucapakan salam dan mengecek kehadiran
4 4
8 100
siswa 2
Mengkondisikan siswa sesuai dengan skenario pembelajaran
3 4
7 87, 5
3 Melakukan apersepsi
3 4
7 87, 5
4 Menyampaikan kompetensi dan tujuan
pembelajaran 3
3 6
75
Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah baik. Rata-rata aktifitas guru pada kegiatan pendahuluan berada pada
angka 70 termasuk kategori cukup aktif. Sedikit yang perlu ditingkatkan
adalah pada
kegiatan apersepsi
dan penyampaian
kompetensi dan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
4 4
8 100
2 Membuka pembahasan dengan
mengemukakan permasalahan 4
4 8
100 3
Menyajikan materi secara sistematis 3
3 6
75 4
Menggunakan media pembelajaran 3
4 7
87, 5 5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3 4
7 87, 5
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan
3 4
7 87, 5
7 Melakukan pengawasan secara merata
terhadap kegiatan kelompok 2
3 5
62, 5 8
Memberikan arahan dan bantuan terhadap kelompok yang mengalami
kesulitan dengan cara yang bijak 3
3 6
75
9 Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan sumber belajarmedia pembelajartan
3 3
6 75
10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam melakukan kerja kelompok 2
3 5
62, 5
11 Menunjukkan sikap terbuka terhadap
respon siswa 3
3 6
75 12
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
3 3
6 75
13 Memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk ucapan dan hadiah terhadap keberhasilan siswa
3 3
6 75
14 Memberikan tes untuk mengetahui
keberhasilan siswa 4
4 8
100
Aktifitas guru pada kegiatan inti pada siklus kedua meliputi 14 indikator. Pada siklus pertama terdapat 4 indikator yang masih
lemah dan perlu mendapat perhatian maka pada siklus kedua ini hanya
dua indikator
yang masih
lemah, yaitu
indikator: 7
Melakukan pengawasan secara merata terhadap kegiatan kelompok dan indikator 10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
melakukan kerja kelompok. Keduanya hanya mencapai angka 62, 5 atau berada pada kategori cukup aktif. Kelemahan-kelemahan
tersebut di
atas menjadi
perhatian pada
pelaksanaan siklus
berikutnya, sehingga diharapkan akan meningkat.
Kegiatan Penutup No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
3 4
7 87, 5
2 Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidial
2 3
5 62, 5
3 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya. 4
4 8
100
Keterangan: Kurang Aktif
: Aktivitas mengajar guru mencapai
≤ 60
Cukup aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai 60.01
– 74.99
Aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 75
– 89.99 Sangat aktif
: aktivitas mengajar guru mencapai 90 - 100
Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori cukup aktif, yaitu
indikator 2 sedangkan 2 indikator lainnya masing-masing berada pada kategori aktif dan sangat aktif. Secara umum aktifitas kegiatan guru pada
siklus dua ini mengalami peningkatan yang cukup berarti.
c. Tahap refleksi
Berdasarkan hasil pos tes atau tes akhir siklus tergambar bahwa hasil belajar siswa belum mencapai target yang ditetapkan, yaitu 70 siswa
mencapai nilai KKM. Hasil observasi baik observasi terhadap aktifitas siswa maupun observasi terhadap aktifitas guru, ditemukan beberapa indikator yang
masih lemah dan perlu mendapat perhatian pada siklus berikutnya. Namun secara umum ada peningkatan dari siklus pertama. Hasil analisis kegiatan
refleksi tersebut terangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Hasil Refleksi Pembelajaran Pendekatan Pemecahan Masalah Siklus 1I
Aspek Hasil Temuan
Rencana Perbaikan
Hasil Tes Akhir Siklus II
Pada siklus kedua terdapat 23 siswa dari 36 siswa atau 63,
9 mencapai hasil KKM. Terjadi peningkatan sekitar
11, 1. Kelemahan yang ditemukan masih pada kurang
memahami soal-soal cerita. Membahas secara khusus
langkah-langkah pemecahan masalah.
Aktivitas Siswa Pada Siklus II
Siswa belum berani mengutarakan pendapat baik
berupa dukungan maupun bantahan terhadap pendapat
kelompok lain. Menunjuk kelompok secara
bergantian untuk mengutarakan pendapat dan
memberikan hadiah bagi siswa yang beradi
berpendapat.
Ketika menghadapi soal-soal cerita, siswa kurang
memahami soal, kesulitan dalam menghadapi soal,
sehingga kurang sistematis dalam pemecahannya.
Untuk memudahkan siswa dalam memahami soal-soal
pemecahan masalah guru secara khusus membahas
tentang langkah-langkah pemecahan masalah.
Aktivitas guru dalam
pembelajaran. Guru belum melakukan
pengawasan secara merata terhadap kegiatan yang
dilakukan siswa. Berusaha untuk lebih
memperhatikan kegiatan yang dilakukan siswa,
terutama siswa yang belum aktif dalam melakukan
kegiatan kelompok.
Guru belum membuat program remedial bagi siswa
yang hasil belajarnya belum mencapai target
Membuat program remedial bagi siswa yang hasil
belajarnya belum mencapai target.
Dalam melalukan refleksi dan membuat kesimpulan belum
melibatkan siswa secara maksimal.
Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi dan
membuat kesimpulan.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus III
Tindakan pembelajaran pada siklus ketiga merupakan langkah lanjutan dari siklus sebelumnya. Hal-hal yang merupakan kekurangan dan
kelemahan pada siklus dua menjadi hal yang sangat penting dalam menentukan langkah-langkah pada tahapan siklus ini.
Materi yang dibahas pada siklus III ini adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kelipatan persekutuan terkecilKPK.
Berikut ini adalah rincian dari pelaksanaan siklus III. a. Tahap Perencanaan
Sebagai langkah awal dari kegiatan ini peneliti merancang dan merumuskan skenario dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP, membuat instrumen tes, lembar kerja siswa, dan lembar observasi terlampir, yang kesemuanya itu didasarkan pada hasil tes dan hasil observasi
yang kami lakukan, baik observasi terhadap aktivitas siswa maupun terhadap
guru yang dilakuakan pada siklus sebelumbnya. Segala kekurangan dan kelemahan pada siklus satu dan dua kami jadikan pertimbangan dalam
menyusun RPP pada siklus tiga ini. Pada tahap persiapan tindakan, peneliti mengkondisikan kelas sesuai
dengan skenario pembelajaran yang menerapkan strategi pemecahan masalah yang dibuat yaitu, anggota kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil,
yang masing-masing kelompok minimal terdiri dari 5 siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan siswa, sehingga
setiap kelompok memiliki kemampuan yang relatif sama, baik pada kemampuan kognitifnya maupun keaktifannya, sehingga diharapkan akan
terjadi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan kelompok maupun antar kelompok. Dengan demikian diharapkan akan mencapai hasil yang lebih baik.
b. Tahap Tindakan Tindakan pelaksanaan siklus ketiga ini dilaksanakan dalam dua
pertemuan. Berikut ini adalah deskripsi pelaksanaan tindakan pada siklus III:
1 Pertemuan Pertama Rabu, 4 September 2013
Pembelajaran dilaksanakan pada jam ketiga dan keempat mulai dari pukul 08.25 WIB sampai pukul 09.35 WIB. Pokok bahasan yang diajarkan
adalah pemecahan masalah yang brkaitan dengan kelipatan persekutuan terkecil KPK. Mengawali pembelajaran guru menyampaikan tentang
pokok bahasan dan tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran yang akan dilakukan. Untuk memantapkan kesiapan siswa dalam menerima materi
yang baru guru mengingatkan kembali tentang faktorisasi prima dan tabel faktorisasi. Guru meminta wakil kelompok maju ke depan kelas
menuliskan bilangan yang disebutkan guru dan menentukan faktor dari
bilangan tersebut dengan cara faktorisasi prima atau tabel faktorisasi.
Selanjutnya peneliti
menjelaskan tentang
langkah-langkah pemecahan masalah yang berkaitan dengan KPK.
Langkah-langkah dalam memahami masalah antara lain adalah sebagai berikut:
a Masalah harus dibaca secara berulang-ulang agar difahami kata demi
kata, kalimat demi kalimat. b
Menentukanmengidentifikasi apa yang diketahui dari masalah. c
Menentukanmengidentifikasi apa yang ditanyakanapa yang dikehendaki dari masalah.
d Mengabaikan apa-apa yang tidak relevan dengan masalah.
e Sebaiknya tidak menambah hal-hal yang tidak ada, agar tidak
menimbulkan masalah yang berbeda dengan masalah yang seharusnya diselesaikan
Setelah siswa dianggap mampu menerapkan cara mencari KPK,
peneliti mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: Kucing Zakiy dimandikan setiap
12 hari sekali, sedangkan kucing Nadia setiap 18 hari sekali. Pada hari keberapakah kucing mereka dimandikan secara bersamaan untuk yang
pertama kali? Permasalahan tersebut harus diselesaikan secara kelompok dengan mengguanakan LKS yang di dalamnya terdapat langkah-langkah
pemecahan masalah dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan masalah tersebut. Walaupun pada awalnya sebagian siswa
mengalami kesulitan, namun setelah mendapat bimbingan guru siswa dapat menyelesaikannya.
Tahap selanjutnya Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20 dan 40 di papan tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu
bilangan dan menyelesaikan faktorisasi prima dari bilangan yang dipilihnya. Dengan menggunakan cara yang paling mudah menurutnya.
Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan koreksian dan pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan
langsung di papan tulis. Setiap kelompok diminta untuk memilih 2 bilangan yang tertulis di papan tulis dan menentukan KPK dari dua
bilangan tersebut.
Penutup pertemuan pertama dari siklus ketiga ini peneliti memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Setelah itu peneliti
menyimpulkan materi yang dibahas hari itu. Dan sebelum salam peneliti menyampaikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
2 Pertemuan kedua siklus ketiga Kamis, 5 September 2013
Pada pertemuan kedua materi yang dibahas adalah faktor persekutuan terbesar FPB. Sebelum sampai pada pembahasan, peneliti
mengulas sedikit tentang materi pertemuan pertama dengan cara menanyakannya kepada siswa, untuk mengetahui apakah siswa masih
mengingatnya. Langkah selanjutnya guru memberikan penjelasan tentang materi
faktor persekutuan terbesar FPB, dengan menggunakan pohon fakor dan tabel faktorisasi prima. Setelah beberapa siswa mencoba langkah tersebut,
dan dianggap sudah mampu, maka pembelajaran dilanjutkan. Guru mengemukakan satu permasalahan yang harus diselesaikan
secara kelompok. Permasalahan tersebut adalah: “Dhea merayakan ulang tahun dengan membagikan 24 buah minuman kaleng dan 36 buah permen
kepada temannya. Berapakah jumlah terbanyak dari teman Dhea yang dapat menerima kedua benda tersebut secara merata
?”
pada kegiatan ini ternyata hampir semua kelompok sudah memahami cara penyelesaian
sesuai dengan langkah-langkah yang ditulis dalam lembar kerja. Perhatian dan kerja sama antar anggota kelompok sudah terlihat lebih baik,
walaupun masih ada kelompok yang masih lambat dalam menyelesaikan tugas.
. Guru menuliskan beberapa bilangan diantara 20 dan 40 di papan tulis. Guru meminta utusan kelompok untuk memilih satu bilangan dan
menentukan faktorisasi prima dari bilangan yang dipilihnya, dengan cara yang dianggapnya paling mudah.
Setelah semua keompok menyelesaikan tugasnya, guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan koreksian dan
pembetulan dengan cara maju ke depan dan dikerjakan langsung di papan tulis. Setiap siswa diminta untuk memilih 2 bilangan yang tertulis di
papan tulis dan menentukan FPB dari dua bilangan tersebut pada buku latihan masing-masing.
Pada akhir pertemuan kedua ini peneliti mengadakan tes akhir siklus untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran siklus kedua
ini. Tes akhir siklus dua ini terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda. Tes akhir siklus ini dilakukan secara individu.
c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap ini
pada dasranya
berlangsung bersamaan
dengan pelaksanaan
tindakan. Pengamatan
dilakukan oleh
peneliti dan
kolaborartor yang mencatat seluruh aktifitas siswa dan guru dan hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil pengamatan tersebut
adalah sebagai berikut: 1
Tes akhir siklus Tes akhir siklus ketigaa dilakukan pada akhir siklus ketiga yaitu
pada akhir pertemuan kedua. Terdiri dari empat soal cerita. Tes akhir siklus ini diikuti oleh seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah
tigapuluh enam siswa. Hasil tes akhir siklus tersebut tergambar pada table di bawah ini.
Tabel 4.9. Hasil Tes Akhir Siklus III. NILAI
FREKUENSI KKM
KKM KKM
KKM 56
2 60
2 65
3 70
12 75
9
85 6
90 2
Jumlah 7
29
Dari hasil tes akhir siklus pertama ini tergambar bahwa dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi yang berjumlah 36 siswa, terdapat 29 siswa yang
memperoleh nilai mencapai KKM atau di atas nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mencapai 80, 6 dari seluruh siswa
yang berhasil mencapai nilai KKM, sedangkan sisanya yaitu 7 siswa atau sekitar 19, 4 dari seluruh siswa kelas IV Al Farabi belum mampu
mencapai KKM. Gambaran hasil di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada
siklus ketiga ini telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 70 dari seluruh siswa kelas IV Al-Farabi mencapai atau melampaui KKM pelajaran
matematika yaitu 66. Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian dianggap selesai.
2 Aktivitas Pembelajaran
a
Aktivitas pembelajaran siswa
Sebagaimana dilakukan pada siklus pertama, observasi terhadap aktifitas belajar siswa juga dilakukan oleh peneliti berbarengan dengan
berlangsungnya proses pembelajaran yang dilakukan. Aktifitas siswa dalam kelompok dinilai secara individu, dengan menggunakan lembar
observasi yang telah disediakan. Tabel 4.10. Observasi Aktifitas Pembelajaran Siswa Siklus III.
No Indikator
Pertemuan Jum-
lah Rata
-rata Prosen-
tase I
II 1
Mengungkapkan pertanyaan jika ada hal yang tidak dimengerti
baik kepada guru atau teman.
98 108
206 103
71, 5
2 Menjawab pertanyaan baik dari
122
122 244
122 84, 7
guru, teman sekelompok atau dari kelompok lain.
3 Mengutarakan pendapat berupa
dukungan atau bantahan terhadap pendapat teman
sekelompok atau pendapat dari kelompok lain.
76 78
154 77
53, 5
4 Memanfaatkan media yang
tersedia dalam menyelesaikan tugas secara optimal
130 130
260 130
90, 3
5 Mencatat hasil kerja kelompok
pada lembar kerja yang telah disiapkan
144 144
288 144
100
6 Melaporkan hasil kerja
kelompok kepada guru, setelah selesai dikerjakan
144 144
288 144
100
7 Mengungkapkan ide-ide saat
pelaksanaan presentase 100
106
206 103
71, 5
8 Mengerjakan tes yang diberikan
menggunakan langkah pemechan masalah
100 130
230 115
79, 9
9 Membuat kesimpulan terhadap
materi yang telah disampaikan dengan arahan guru
144 144
288 144
100
10 Mencatat tugas lanjutan yang
diberikan guru pada buku penghubung untuk ditanda
tangani guru 144
144
288 144
100
Keterangan: Kurang Aktif
: Aktivitas belajar siswa mencapai
≤ 60
Cukup aktif : Aktivitas belajar siswa mencapai 60.01
– 74.99 Aktif
: aktivitas belajar siswa mencapai 75 – 89.99
Sangat aktif : aktivitas belajar siswa mencapai 90 - 100
Dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa prosentase rata-rata aktivitas belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang
dilakukan pada siklus pertama adalah 87 hal tersebut termasuk kategori aktif. Dengan rincian tiga indikator berada pada kategori cukup
aktif, yaitu indukator 1, 3, dan 7. Dua indicator berada pada kategori aktif yaitu indikator 2, 4, dan 8. Sisanya yaitu empat indicator berada
pada kategori sangat aktif yaitu indikator 5, 6, 9, dan 10.
b Aktivitas guru
Observasi terhadap aktifitas guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh rekanan peneliti atau kolaborator, yang dilaksanakan
berbarengan dengan pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan. Tabel 4.11 Observasi Aktifitas Guru Siklus III
Kegiatan Pendahuluan No
Indikator Pertemuan jml
I II
1 Mengucapakan salam dan mengecek
kehadiran siswa
4 4
8 100
2 Mengkondisikan siswa sesuai dengan
skenario pembelajaran 4
4 8
100 3
Melakukan apersepsi 4
4 8
100 4
Menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran
3 4
7 87, 5
Aktivitas guru pada kegiatan pendahuluan secara umum sudah baik. Rata-rata aktifitas guru pada kegiatan pendahuluan berada pada
angka 96, 9 termasuk kategori sangat aktif.
Kegiatan Inti No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran
4 4
8 100
2 Membuka pembahasan dengan
4 4
8 100
mengemukakan permasalahan 3
Menyajikan materi secara sistematis 3
4 7
87, 5 4
Menggunakan media pembelajaran 3
4 7
87, 5 5
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3 4
7 87, 5
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan
4 4
8 100
7 Melakukan pengawasan secara merata
terhadap kegiatan kelompok 3
3 6
75 8
Memberikan arahan dan bantuan terhadap kelompok yang mengalami
kesulitan dengan cara yang bijak 3
4 7
87, 5
9 Menunjukkan keterampilan dalam
menggunakan sumber belajarmedia pembelajartan
3 3
6 75
10 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa
dalam melakukan kerja kelompok 3
4 7
87, 5 11
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
3 3
6 75
12 Menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam belajar 3
3 6
75 13
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk ucapan dan
hadiah terhadap keberhasilan siswa 3
3 6
75 14
Memberikan tes untuk mengetahui keberhasilan siswa
4 4
8 100
Aktifitas guru pada kegiatan inti pada siklus kedua meliputi 14 indikator. Pada siklus pertama terdapat 2 indikator yang masih
lemah, yaitu indikator: 7 Melakukan pengawasan secara merata terhadap
kegiatan kelompok
dan indikator
10 Menumbuhkan
partisipasi aktif siswa dalam melakukan kerja kelompok. Pada siklus ketiga ini secara umum mengalami peningkatan. Sembilan indikator
berada pada kategori aktif, dan lima indikator berada pada kategori sangat aktif.
Kegiatan Penutup No
Indikator Pertemuan
Jml I
II 1
Melakukan refleksi dan membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
3 4
7 87, 5
2 Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan, atau kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidial
3 3
6 75
3 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya. 4
4 8
100
Keterangan: Kurang Aktif
: Aktivitas mengajar guru mencapai
≤ 60
Cukup aktif : Aktivitas mengajar guru mencapai 60.01
– 74.99 Aktif
: aktivitas mengajar guru mencapai 75 – 89.99
Sangat aktif : aktivitas mengajar guru mencapai 90 - 100
Observasi terhadap kegiatan penutup terdiri dari 3 indikator. Pada kegiatan tersebut, 1 indikator berada pada kategori aktif, yaitu indikator 2.
Sedangkan 2 indikator lainnya berada pada kategori sangat aktif. Hasil observasi terhadap aktifitas guru dalam pelaksanaan pembelajaran
pada siklus ketiga ini, baik pada kegiatan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup pada siklus ketiga ini secara umum telah mencapai
kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pendekatan pemecahan masalah yang diterapkan pada penelitian ini telah berhasil
meningkatkan aktifitas belajar siswa dan aktifitas mengajar guru.