Sejarah Berdirinya Majelis Ta’lim al-Huda di Kecematan

b. Tujuan 1 Menyelenggarakan kegiatan keagamaan 2 Menerima dan menyalurkan zakat, infaq dan shadakoh 3 Memberikan santunan kepada fakir miskin 4 Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Islam. 5 Mewujudkan kesejahteraan lahir batin umat Islam di Desa Cibuaya

3. Program Kerja Majelis Ta’lim al-Huda di Kecematan Cibuaya

Setiap kegiatan yang dilakukan seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan program kerja terlebih dahulu. Adapun program kerja majelis t a’lim al-Huda, terbagi pada dua bagian program kerja, yaitu program kerja jangka panjang dan program kerja tahunan. 1. Program Kerja Jangka Panjang “Menyelenggarakan pendidikan dakwah dan Ukhuwah Islamiyah dengan kegiatan pengajian-pengajian dalam upaya mewujudkan kesejahteraan lahir batin umat Islam di Desa Cibuaya, Kel. Cibuaya, Kec. Cibuaya, Kab. Karawang ”. 2. Program Kerja Tahunan a Menyelenggarakan dan membina ta’mir masjid Memakmurkan masjid b Mengadakan peringatan hari-hari besar Islam c Mengadakan santunan kepada anak yatim piatu dan orang tua jompo yang kurang mampu. Program kerja tahunan ini, sudah dan sedang dilaksanakan setiap tahun. Selain program tersebut di atas, masih ada program lain yaitu setiap seksi yang berada dalam kepengurusan majelis t a’lim al-Huda memiliki program kerja tersendiri, sudah barang tentu harus mendapat wewenang terlebih dahulu dari ketua majelis t a’lim al-Huda dengan satu persyaratan, harus ada pertanggung jawabannya kepada ketua dan pengurus lainnya.

4. Faktor Penghambat dan Pendukung

a Faktor Penghambat Menurut K.H. Munawir dan H. Sidik Azis, faktor penghambat terhadap upaya mengembangkan dakwah yang dilaksanakan oleh majelis t a’lim al-Huda sebenarnya tidak ada, yang ada hanyalah hal-hal biasa atau kebiasaan yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat, diantaranya: a. Dalam hal rutinitas, masih ada masyarakat Cibuaya yang kurang sadar terhadap pentingnya pendidikan agama. Bahkan, masih ada yang punya tanggapan bahwa ilmu agama yang dimilikinya selama ini sudah cukup, jadi tidak perlu lagi mengikuti pengajian rutin yang diadakan oleh majelis t a’lim al-Huda, apalagi kalau pengajarnya hanya itu-itu saja dan ini memerlukan kesabaran dalam membina dan menjalankan tugas dakwah. b. Masih ada kesenjangan sosial yang tidak merata pada masyrakat setempat. b Faktor Pendukung Adapun faktor pendukung, terhadap upaya mengembangkan dakwah yang dilaksanakan oleh majelis t a’lim al-Huda, yaitu: 1 Sudah tersedianya sarana dakwah, peninggalan Almarhum K.H. Ahmad Faridi, Pendiri m ajelis ta’lim al-Huda ketika pertama kali majelis t a’lim al-Huda didirikan 2 Ketika pertama kali majelis ta’lim al-Huda akan didirikan, sudah tersedianya tanah wakaf darat pekarangan dan tanah wakaf sawah produktif dari masyarakat.