Pengertian Ibu Ibu-Ibu Rumah Tangga

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.Q.S. al- Isra’: 23“ 24 Ada satu hal yang tidak boleh dilupakan oleh seorang ibu kapan pun juga, yaitu ia tetap sebagai seorang istri dari suaminya, baik yang sebelum maupun setelah memiliki anak. Kehidupan rumah tangga suami istri memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kejiwaan dan perasaan emosional anak-anak. Jadi, menurut penulis ibu adalah seorang yang sangat istimewa dan yang harus dihormati oleh anaknya di bangdingkan dengan yang lain, karena ibu mencurahkan semua kasih sayangnya buat anaknya. Dengan adanya ibu, kita sebagai anak tidak akan ada di dunia ini.

2. Pengertian Rumah Tangga

Pernikahan menurut Islam adalah suatu hal yang sangat penting dan utama, karena melalui ikatan inilah seorang laki-laki dan seorang wanita membentuk wadah yang disebut keluarga, dengannya mereka dapat menemukan kebahagiaan, ketenangan, serta cinta dan kasih sayang. 25 Keluarga adalah sebuah institusi terkecil di dalam masyarakat yang berfungsi sebagai wahana untuk mewujudkan kehidupan yang tentram, aman, damai, dan sejahtera dalam suasana cinta dan kasih sayang diantara anggota-anggotanya. Dalam pengertian yang sempit anggota keluarga meliputi orang tua dan anak-anaknya. 26 Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang paling penting untuk merubah manusia, sehingga Allah pun akan merubah keadaan yang ada 24 Adil Fathi Abdullah, Menjadi Ibu Ideal, Jakarta: Pustaka al-Kautsar 2003, h.7 25 Susi Dwi Bawarni dan Arin Mariani, Potret Keluarga Sakinah, Surabaya : Media Idaman Press,1993, h. 7 26 Sri Mulyani, Relasi Suami Istri Dalam Islam, Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah, 2004, h. 39 pada suatu kaum. Sebagai kelompok yang terdiri dari beberapa unsur, keluarga selalu dihadapkan pada problematika yang kompleks, baik masalah internal maupun eksternal rumah tangga. Kemudian rumah tangga adalah sebuah susunan atau jaringan yang hidup, yang merupakan pusat dari denyut-denyut pergaulan hidup yang menggetar. Dia adalah alam pergaulan manusia yang sudah diperkecil yang ditunjukan untuk mengekalkan keturunan. Kemudian daripadanya nanti akan terbentuklah sebuah keluarga, yaitu suatu jamaah yang bulat, teratur dan sempurna. Dia bukan sekedar tempat tinggal belaka, tetapi rumah tangga sebagai lambang tempat yang aman, yang dapat menenteramkan jiwa, sebagai tempat latihan yang cocok untuk menyesuaikan diri, sebagai benteng yang kuat dalam membina keluarga dan merupakan arena yang nyaman bagi orang yang menginginkan hidup bahagia, tentram dan sejahtera. Rumah tangga yang sehat merupakan dambaan bagi setiap keluarga. Namun, untuk mewujudkannya bukan perkara yang mudah, untuk mewujudkan rumah tangga yang sehat memerlukan dukungan dan peran serta dari setiap anggota keluarga dan kelengkapan sarana yang memadai. Apapun kegiatan yang dilaksanakan oleh anggota keluarga dalam menjalankan kehidupan keseharaian merupakan perilaku atau kebiasaan. Seorang Sarjana sosiologi Barat bernama Bolak telah Merumuskan apa yang sebenarnya Rumah tangga itu: Rumah tangga adalah merupakan markas atau pusat dimana denyut pergaulan hidup menggetar. Rumah tangga merupakan susunan yang hidup, yang dapat mengkekalkan keturunan dan rumah tangga merupakan alam pergaulan manusia yang sudah diperkecil 27 . Berarti rumah tangga merupakan suatu organisasi yang mempunyai suatu ikatan batin. Kuat lemahnya rumah tangga tergantung dari manusia- manusianya yang membuat ikatan tersebut tergantung pula dari macam ikatan yang hendak dibuat. Ikatan itu terkenal dengan kata cinta dan kasih sayang. 27 M. Leter, Tuntunan Rumah Tangga Muslim, Padang: Angkasa Raya, 1985, h.2 Dengan demikian, kebahagiaan rumah tangga ialah kemakmuran, ketentraman dan kegembiraan bagi ayah, ibu dan anak-anak. Oleh sebab itu, ayah dan ibu haruslah mengerti dan melaksanakan aturan Allah dan Rasul-Nya tersebut dahulu dengan baik. Sehingga semua anggota dalam rumah itu dapat melaksanakan semua aturan Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan status mereka masing-masing. Sebab yang bertanggung jawab terhadap terciptanya kebahagiaan rumah tangga itu adalah ayah dan ibu. Tanpa dibina mustahil kebahagiaan rumah tangga tersebut tercapai. 28 Sudah dapat digambarkan bagaimana rupa dan bentuk rumah tangga yang mesti harus dibangun dan dijalani oleh setiap orang. Kepastian membangun dan membina sebuah rumah tangga oleh setiap manusia itu bukanlah sekedar karena naluri atau tabiat dimana setiap manusia itu membutuhkan sebuah hidup untuk berkumpul bersama karena terdorong oleh suatu kebutuhan, akan tetapi agamapun memerintahkan di dunia semuanya menganjurkan supaya orang itu setelah tiba masanya agar cepat berumah tangga. Begitu agung dan mulia perkawinan menurut Islam, sehingga peraturan-peraturan mengenai masalah ini sangat luas dan jelas. Rasulullah SAW. memerintahkan kepada para pemuda yang sudah sanggup menikah agar segera menikah, yang berguna untuk kesucian lahir dan batin si pemuda itu sendiri. 29 Anjuran menikah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits berarti anjuran untuk berumah tangga. Rasulullah SAW. juga memperingatkan kepada umatnya dangan sampai menghindari. Sebab ditakutkan bila kita menghindari sebuah kebutuhan biologis kita untuk menikah dalam hidup, maka dapat menimbulkan penyelewengan seksual. Hikmah pernikahan adalah sebuah kebijaksanaan Allah Yang Maha Tinggi, Dia memerintahkan hambanya hanya untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan logika. Allah SWT. telah menentapkan pernikahan 28 Syahminan Zaini, Membina Kebahagiaan Dalam Rumah Tangga......., h.27 29 Susi Dwi Bawarni dan Arin Mariani,Potret Keluarga Sakinah …, h. 8