Dengan demikian, kebahagiaan rumah tangga ialah kemakmuran, ketentraman dan kegembiraan bagi ayah, ibu dan anak-anak. Oleh sebab
itu, ayah dan ibu haruslah mengerti dan melaksanakan aturan Allah dan Rasul-Nya tersebut dahulu dengan baik. Sehingga semua anggota dalam
rumah itu dapat melaksanakan semua aturan Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan status mereka masing-masing. Sebab yang bertanggung jawab
terhadap terciptanya kebahagiaan rumah tangga itu adalah ayah dan ibu. Tanpa dibina mustahil kebahagiaan rumah tangga tersebut tercapai.
28
Sudah dapat digambarkan bagaimana rupa dan bentuk rumah tangga yang mesti harus dibangun dan dijalani oleh setiap orang. Kepastian
membangun dan membina sebuah rumah tangga oleh setiap manusia itu bukanlah sekedar karena naluri atau tabiat dimana setiap manusia itu
membutuhkan sebuah hidup untuk berkumpul bersama karena terdorong oleh suatu kebutuhan, akan tetapi agamapun memerintahkan di dunia
semuanya menganjurkan supaya orang itu setelah tiba masanya agar cepat berumah tangga. Begitu agung dan mulia perkawinan menurut Islam,
sehingga peraturan-peraturan mengenai masalah ini sangat luas dan jelas. Rasulullah SAW. memerintahkan kepada para pemuda yang sudah
sanggup menikah agar segera menikah, yang berguna untuk kesucian lahir dan batin si pemuda itu sendiri.
29
Anjuran menikah sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah hadits berarti anjuran untuk berumah tangga. Rasulullah SAW. juga
memperingatkan kepada umatnya dangan sampai menghindari. Sebab ditakutkan bila kita menghindari sebuah kebutuhan biologis kita untuk
menikah dalam hidup, maka dapat menimbulkan penyelewengan seksual. Hikmah pernikahan adalah sebuah kebijaksanaan Allah Yang Maha
Tinggi, Dia memerintahkan hambanya hanya untuk melakukan perbuatan yang sesuai dengan logika. Allah SWT. telah menentapkan pernikahan
28
Syahminan Zaini, Membina Kebahagiaan Dalam Rumah Tangga......., h.27
29
Susi Dwi Bawarni dan Arin Mariani,Potret Keluarga Sakinah …, h. 8
dan menjadikannya sebagai suatu keharusan karena ada banyak manfaat yang tidak bisa dihitung serta derajatnya yang mulia.
30
3. Konsep Rumah tangga Dalam Islam
Pernikahan salah satu ketentuan Allah yang umum berlaku pada semua makhluk baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Allah tidak
mau menjadikan manusia itu seperti makhluk lainnya yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan betinanya secara
anarki, dan tidak ada satu aturan. Akan tetapi , demi menjaga kehormatan dan martabat kemuliaan manusia, Allah adakan hukum sesuai dengan
martabatnya. Sehingga hubungan laki-laki dan perempuan diatur secara terhormat dan berdasarkan saling ridha meridhai, dengan upacara akad
nikah sebagai lambang dari adanya rasa ridha meridhai, dihadiri para saksi yang menyaksikan kedua pasangan laki-laki dan perempuan itu telah
saling terikat.
31
Perkawinan dari sudut pandang Islam merupakan sistem peraturan dari Allah SWT. yang mengandung karunia yang besar dan hikmah yang
agung. Melalui perkawinan dapat diatur hubungan laki-laki dan wanita yang secara fitrahnya saling tertarik dengan aturan yang khusus. Dari
hasil pertemuan ini juga akan berkembang jenis keturunan sebagai salah satu tujuan dari perkawinan tersebut. Dari perkawinan itu pulalah
terbentuk keluarga yang diatasnya didirikan peraturan hidup khusus dan sebagai konsekuensi dari sebuah perkawinan.
Rumah tangga atau keluarga adalah suatu struktur dalam masyarakat yang bersifat khusus, satu sama lain saling mengikat. Dalam sebuah
negara, rumah tangga itu ibarat sebuah bibit tanaman. Jika bibit tanamannya baik dan sehat, akan tumbuh menjadi pohon yang berdaun
rindang dan berbuah lebat. Rumah tangga muslim yang mampu
30
Abdul Hamid Kisyik, Konsep Rumah Tangga, Bandung:Al-Abyan,1995, h.17
31
M. Thalib, Perkawinan Menurut Islam, Surabaya : Al-Ikhlas,1993 h.1
merencanakan sinar Islam, pastilah akan melahirkan sebuah negara yang benar-benar adil, makmur, dengan ridha Allah SWT.
Islam membangun pondasi rumah tangga yang sakinah,
mengikatnya dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan bintang-bintang, jika bintang-bintang adalah perhiasan langit,
maka rumah tangga adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang
menyenangkan, kebersamaan dengan orang-orang tercinta sehingga Allah SWT. mewariskan bumi serta isinya. Dari keluargalah kenikmatan abadi
yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang di ujikan Allah
kepadanya.
32
Struktur rumah tangga dapat terbangun melalui hubungan darah taupun pernikahan. Menurut ajaran Islam, perikatan itu mengandung
tanggung jawab dan sekaligus rasa saling memiliki dan saling berharap. Disamping terikat menurut hukum Islam, juga terjalin dalam ikatan
batin
33
. Berhasil atau gagalnya pendidikan keluarga dalam Islam, sepenuhnya bergantung pada kemampuan kita memahami metode yang
diterapkan dalam lingkungan keluarga yang berlandaskan pada al-Quran dan sunnah. Sebagai titik tolak, kita perlu memahami sebagaimana
pandangan Islam terhadap manusia dan nilai kemanusiaannya.
34
Keluarga dalam Islam merupakan komunitas ideal pertama bagi manusia muslim untuk membentuk masyarakat yang diridhai Allah. Di
dalam Islam, keluarga menempati posisi dasar pembentukan insan yg sempurna. Bila memandang keluarga dalam Islam, tidak akan lepas dari
konsep yang didalamnya mengandung unsur pengelolaan yg baik dan adil atau amanah yang harus dijaga dan istri memperlakukan suami sebagai
amanah yg harus dimuliakan, serta keduanya melaksanakan amanah untuk
32
Abdul Hamid Kisyik, Konsep Rumah Tangga ……….,h. 20
33
Anshari Thayib, Struktur Rumah Tangga Muslim, Surabaya: Risalah Gusti, 1992, h.1
34
Shodiq Ihsan, Keluarga Muslim Dalam Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994, h. 119
membesarkan dan mengasuh anak-anaknya untuk menjadi hamba-hamba Allah. Rumah tangga adalah amanah bersama. Titik ini semestinya
menjadi acuan awal ketika menempatkan masalah rumah tangga sebagai sentral pembinaan umat. Biasanya masalah-masalah yang timbul dalam
keluarga karena masing-masing pihak tidak bisa memenuhi amanah tersebut.
Menurut Konsep Islam, pembentukan keluarga dilakukan lembaga pernikahan. Keluarga dapat diwujudkan apabila fasilitas kehidupan dan
kebutuhan hidup keluarga, baik lahir dan batin dapat terpenuhi secara baik. Dalam upaya mewujudkan keluarga yang bahagia, manusia dapat
menempuh dan mengupayakan melalui usaha lahiriyah dalam bentuk perencanaan yang matang dan persiapan yang mantap, menempuh prinsip
monogami, dan melalui keluarga berencana. Menurut konsep Islam, bekal utama yang harus dijadikan modal dalam upaya mewujudkan keluarga
yang bahagia ialah iman yang kokoh, akhlak yang mulia, dan ketakwaan yang tinggi.
35
Ciri-ciri Keluarga Islam Keluarga yang islami mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1 Dibentuk lewat akad pernikahan menurut ajaran Islam.
2 Yang dinamakan keluarga sekurang-kurangnya terdiri dari seorang
laki-laki yang berstatus sebagai suami dan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri. Ini adalah keluarga pokok yang dapat
menjadi keluarga inti jika ditambahi anak-anak. 3
Dalam keluarga Islami, terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Nilai dan norma ini bersumber dari ajaran Islam.
4 Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan
status dan kedudukannya, menurut ajaran Islam. Tujuan pembentukan keluarga Islami ialah kebahagiaan dan
35
Ibrahim Husen, Membina Keluarga Bahagia, Jakarta: Pustaka Antara PT Anggota IKAPI, 1996, h. 46