Fungsi Majelis Ta’lim

3. Tujuan Majelis Talim

Sebagai muslim, tentunya kita menginginkan perubahan masyarakat yang rusak saat ini menjadi masyarakat Islam. Orang muslim harus diselamatkan dari kehinaan yang mereka alami dengan cara mengajak mereka untuk berjuang menegakkan syariat Islam di bawah naungan Daulah Khilafah yang dapat menjamin kesejahteraan hidup di dunia dan tentu saja kebahagiaan hidup di akhirat. Majelis talim sebagai lembaga non formal di masyarakat merupakan sarana yang sangat potensial untuk menyampaikan dakwah Islam dan membina masyarakat. Agar majelis talim dapat menjadi wadah pembinaan umat menuju masyarakat Islam, majelis t a’lim tidak boleh dijalankan sebagai sebuah aktivitas rutin belajar-mengajar tanpa arah dan tujuan yang tidak jelas. Majelis ta ’lim menyebarkan dakwah Islam yang murni dari berbagai macam penyimpangan keyakinan dan pemikiran serta ajaran-ajaran sesat demi menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sebenarnya tujuan majelis talim itu adalah: a. Mengokohkan aqidah keimanan jamaahnya. b. Menjadikan jamaahnya sebagai pribadi yang selalu terikat dengan syariat Islam dalam kehidupan sehari-hari. c. Menjadikan jamaahnya sebagai ibu yang mendidik anaknya dengan baik, sehingga menjadi kader umat yang berkualitas. d. Menjadikan jamaahnya sebagai pejuang penegakkan syariat dalam masyarakat. Untuk mencapai tujuan di atas, maka majelis talim harus dikelola dengan sungguh-sungguh. Mulai dari mempersiapkan matode yang akan disajikan, pemberi materi dan metode penyampaian yang tepat sehingga mudah bagi jamaah majelis talim untuk menerima materi sebagai pemahaman yang berpengaruh dalam perilaku mereka.

4. Peranan Majelis Talim

Kerusakan masyarakat di sekitar kita dirasakan bertambah dari hari ke hari. Tindak kejahatan begitu menjamur sehingga media masa tidak pernah kehabisan berita kriminal setiap harinya. Korupsi, kolusi, suap, sudah menjadi perkara biasa di semua lapisan masyarakat, bahkan menjadi kejadian langka apabila tidak terjadi korupsi, kolusi dan suap. Perzinahan, pornografi dan pornoaksi begitu marak. Kasus narkoba terus meningkat, demikian juga angka pengidap HIV atau AIDS begitu banyak bukti untuk mengatakan masyarakat kita sedang sakit parah, sehingga harus ada upaya yang ditempuh untuk memperbaiki kondisi masyarakat saat ini. Karena bukankah Allah SWT. tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sampai mereka mau mengubah nasib mereka sendiri. Sebagai umat muslim, tentunya kita menginginkan perubahan moral yang rusak saat ini menjadi moral Islami. Kaum muslimin harus diselamatkan dari kehinaan yang mereka alami dengan cara mengajak mereka untuk berjuang menegakkan syariat Islam di bawah naungan Daulah Khilafah yang dapat menjamin kesejahteraan hidup di dunia dan tentu saja kebahagiaan hidup di akhirat. Majelis t a’lim sebagai lembaga non formal di masyarakat merupakan sarana yang sangat potensial untuk menyampaikan dawkah Islam dan membina masyarakat. Jumlahnya sangat banyak, hampir tersebar di seluruh provinsi, kabupaten atau kota, bahkan hingga ke tingkat RW dan RT sekalipun. Majelis t a’lim ini menjangkau seluruh lapisan masyarakat mulai dari masyarakat kelas atas, kelas menengah hingga kelas bawah. Majelis t a’lim juga merupakan wadah pembinaan yang potensial, karena di dalamnya terdapat para muslimah yang dengan niat ikhlas siap untuk mendengarkan wejangan dan menambah pemahaman ajaran Islam. Kesiapan diri seperti ini dan juga kehadiran rutin mereka memungkinkan pengemban dakwah para mubaligh untuk dapat mengubah pemahaman dan perilaku mereka secara berkesinambungan. Agar majelis t a’lim dapat menjadi wadah pembinaan umat menuju masyarakat Islam, majlis t a’lim tidak boleh dijalankan sebagai sebuah aktivitas rutin belajar-mengajar tanpa arah dan tujuan yang jelas Jika dilihat dari segi strategi pembinaan umat, maka dapat dikatakan bahwa majelis-majelis talim itu adalah merupakan wadah atau wahana dakwah Islamiyah. Sebagai institusi keagamaan Islam, sistem majelis talim melekat pada agama Islam itu sendiri. Oleh karena itu, majelis ta’lim merupakan salah satu struktur kegiatan dakwah dan tabligh yang wajib dilaksanakan sesuai perintah agama secara teratur dan periodik. Maka itu secara strategis majelis-majelis talim itu adalah menjadi sarana dakwah dan tabligh yang Islami coraknya yang berperan sentral pada pembinaan dan meningkatkan kualitas umat Islam tuntunan ajaran agama. Untuk menyadarkan umat Islam dalam rangka menghayati, memahami dan mengamalkan ajaran agamanya yang kontektual kepada lingkungan hidup sosial budaya dan alam sekitar mereka. Untuk tujuan itu pemimpinnya harus berperan sebagai petunjuk jalan ke arah kecerahan sikap hidup Islam yang membawa kepada kesehatan mental rohaniah dan kesadaran fungsional selaku khalifah di buminya sendiri, dalam hal ini bagi umat Islam Indonesia adalah bumi Indonesia yang sedang membangun. Jadi peranan secara fungsional majelis talim adalah mengkokohkan landasan hidup manusia pada khususnya di bidang mental spiritual keagamaan Islam dalam rangka meningkatkan kualitas hidupnya secara lahiriah dan batiniahnya, duniawiah dah ukhrawiah bersamaan, sesuai tuntutan ajaran agama Islam yaitu iman dan taqwa yang melandasi kehidupan duniawi dalam segala bidang kegiatannya. 9 Berkenaan dengan hal-hal tersebut, peranan majelis talim tidak terlepas dari kedudukannya sebagi alat dan sekaligus media pembinaan kesadaran beragama. Usaha pembinaan masyarakat dalam bidang agama harus memperhatikan sistem pendekatan antara lain : 9 Arifin, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum Jakarta: Bumi Aksara, 1991 , h. 120