Strategi Produk Pada BMT

25 a. Prinsip kehati-hatian prudential principle b. Prinsip mengenal nasabah know your customer principle c. Secara internal perlu menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yang meliputi transparancy, accountability, responsibility, independency, and fairness. Konsep produk itu tidak terbatas pada objek fisik, sesuatu yang mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dapat disebut produk.Arti pentingnya barang fisik itu tidak begitu banyak terletak dalam memilikinya seperti hanya manfaat yang diberikannya. Kita tidak membeli makanan untuk memandangnya, tetapi karena memenuhi rasa lapar kita. Kita tidak akan membeli kompor gas untuk dibanggakan, tetapi karena dapat memasakkan makanan kita. 21 Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakandikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadiaan, tempat, organisasi dan gagasanbuah pikiran. 22 Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. 23 Menurut Philip Kotler, Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan, atau untuk dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan. 24 21 Philip Kotler dan Gay Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid 1, Jakarta: Intermedia, 1995., h.7. 22 Philip Kotler, Marketing Management, New Jersey: Prestice Hall, 2000, h.200. 23 Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Ed.2, Jakarta: Salemba Empat, 2006, h.70. 24 Kotler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jakarta: Erlangga, 2001, Jilid I ed. ke-8. h.346. 26 Teori perilaku konsumen ini penting bagi para pemasar karena seluruh rencana pemasaran didasarkan pada asumsi tentang cara konsumen menentukan pilihan. Oleh sebab itu, konsep nilai, biaya, dan kepuasan sangat penting bagi disiplin pemasaran. 25 Secara rasional konsumen akan memilih produk terbaik yang tersedia di pasaran. Pada kondisi seperti ini perlu ada konsep atau orientasi berbeda. Dan muncullah konsep atau orientasi produk. Konsep produk pada dasarnya berpendapat bahwa sukses pemasaran tergantung pada kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan akan unggul dalam persaingan, dan produk-produknya laku di pasaran, jika perusahaan tersebut mampu menghasilkan produk dengan kualitas terbaik dan senantiasa meningkatkan kualitas produk. 26 Bagi perusahaan syari’ah, untuk komponen tawaran offer, produk haruslah didasari dengan nilai kejujuran dan keadilan, sesuai dengan prinsip- prinsip syari’ah. Kualitas produk yang diberikan harus sesuai dengan yang ditawarkan. Jadi, sangat dilarang bila perusahaan menyembunyikan kecacatan dari produk-produk yang mereka tawarkan. 27 Strategi produk merupakan unsur strategi yang paling penting dalam pemasaran dan pengembangan produk, karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta 25 Indo Yama Nasarudin,SE, MAB dan Hemmy Fauzan, SE,MM, Pengantar Bisnis Dan Manajemen, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta Dan UIN Jakarta Press, 2006, cet.1. h.90. 26 Ibid,. h.100. 27 Hermawan Kertajaya dan M. Syakir Sula, Syariah Marketing, Jakarta: Mizan, 2006, h.178. 27 penentuan harga dan cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup keputusan tentang acuanbauran produk product mix diantaranya : merek dagang brand, cara pembungkusankemasan produk product packaging, tingkat mutukualitas dari produk product quality dan pelayanan services yang diberikan. 28 Dengan demikian, merek mengidentifikasi pembuat atau penjual suatu produk. Perusahaan harus menyusun strategi mereknya di sekitar penciptaan dan perlindungan kepribadian merek ini. 29

2. Pengembangan Produk.

Pengembangan Produk product development adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produkjasa saat ini. Pengembangan produk biasa melibatkan biaya litbang yang besar. 30 Pengembangan produk mengembangkan produk-produk baru untuk pasar saat ini. 31 1. Mengembangkanfitur-fiturprodukbaru: a. Melakukan adaptasi terhadap ide dan pengembangan lainnya. b. Melakukan modifikasi mengubah warna, gerakan, suara, aroma, bentuk, ukuran. 28 Ibid., h.204. 29 Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, edisi keenam, jilid 1,prentice-Hail, Jakarta: Intermedia, 1995, h.458-459. 30 Pearson Education, Strategic Management Manajemen Strategis: Konsep, Edisi 10 Buku 1, Jakarta: Salemba Empat, 2006.,h.235. 31 John A.Pearce II dan Richard B. Robinson, Jr, Strategic Management Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Edisi 10, buku I, Jakarta: Salemba Empat, 2008, h. 270. 28 c. Memperbesar lebih kuat, lebih panjang, lebih tebal, nilai ekstra. d. Memperkecil lebih kecil, lebih pendek, lebih ringan. e. Melakukan ubtitusi dengan bahan baku, proses atau komponen lainnya. f. Mengatur kembali pola, tata letak, urutan, atau komponen lainnya. g. Membalik menukar posisi. h. Menggabungkan mencampur, memilah, merakit, menggabungkan unit, tujuan, daya tarik, ide. 2. Mengembangkan variasi mutu. 3. Mengembangkan model dan ukuran tambahan. Berikut adalah lima panduan mengenai kapan pengembangan produk bisa menjadi strategi yang efektif: 32 a. Ketika perusahaan memiliki produk yang berhasil yang berada pada tahap dasar dalam siklus hidup produk, idenya adalah untuk menarik pelanggan yang puas untuk mencoba produk baru yang telah diperbaiki sebagai hasil dari pengalaman positif mereka dengan produk atau jasa organisasi saat ini. b. Ketika perusahaan bersaing dalam satu industri yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat. c. Ketika pesaing utama menawarkan produk dengan kualitas lebih baik pada harga yang bersaing. d. Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat. 32 Matt Murray, “ Private Companies Also Feel Pressure to Clean Up Acts”, Wall Street Journal 22 Juli 2003 : B1. 29 e. Ketika perusahaan memiliki kemampuan litbang yang kuat. 33 Kalau konsep pada produk telah lulus dari pengujian bisnis, konsep itu diteruskan ke pengembangan produkdisini, bagian litbang RD atau perekayasaan mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik.Bagian RD akan mengembangkan satu atau lebih versi konsep produk secara fisik. Diharapkan akan ditemukan suatu prototipe yang memenuhi kriteria berikut: 34 1 Konsumen melihatnya sebagai penjelmaan atribut pokok yang dijelaskan di dalam pernyataan konsep produk. 2 Prototipe tersebut bekerja secara aman pada kondisi dan pemakaian normal. 3 Prototipe tersebut dapat diproduksi dengan biaya produksi yang dianggarkan. Kotler dalam bukunya Marketing Management 2009 mengemukakan bahwa ada delapan proses pengembangan produk baru yaitu mencakup: pemunculan gagasan idea generation, penyaringan gagasan idea screening, pengembangan dan pengujian konsep concept development and testing, pengembangan strategi pemasaran marketing strategy development, analisis bisnis business analysis, pengembangan produk product development, pengujian pasar market testing, dan komersialisasi commercialization. Dalam setiap tahapan proses tersebut, 33 Ibid., h.236. 34 Philip Kotlerdan Gay Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Keenam, Jilid 1, Jakarta: Intermedia, 1995., h..522. 30 manajemen akan mereview dan mengambil keputusan apakah lanjut atau menghentikan proses pengembangan produk baru tersebut. 35 Gambar 1. Proses Pengembangan Produk Baru. 36

3. Strategi Pengembangan Produk.