35
Tabel 4.3 Deskriftif Nilai Hasil Belajar Matematika Siswa Sebelum Penelitian
No. Nilai Matematika Sebelum Penelitian
1. Nilai Tertinggi
100,00 2.
Nilai Terendah 28,00
3. Rata-rata
4,74
Berdasarkan tabel 4.3, maka dapat diperoleh rata-rata hasil belajar siswa mencapai 4,74. Dengan nilai tertinggi 100 dan nilai terendah 28. Hasil
yang diperoleh belum mencapai tujuan yang diinginkan yaitu skor rata rata mencapai 70. Hasil belajar matematika siswa sebelum penelitian ini dapat di
lihat dalam bentuk diagram berikut :
2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Siklus I a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini peneliti merumuskan indicator, yang mana indicator ini tertuang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang di
buat oleh peneliti. Selain RPP, peneliti juga menyusun bahan ajar, dan instrument penilaian.
2 4
6 8
10
40-49 50-59
60-69 70-79
80-90 91-100
Fr e
k u
e n
si
Nilai
36
b. Tahap pelaksanaan dan observasi
Tahap pelaksanaan dan observasi dilakukan secara bersamaan. Observasipengamatan
dilakukan oleh
kolaborator sedangkan tahap
pelaksanaan ini peneliti sendiri yang melakukan yaitu berupa pembelajaran yang di sesuaikan dengan RPP yang telah di susun. Seperti yang telah
dijelaskan pada bab metodologi penelitian, bahwa pelaksanaan penelitian siklus I terdiri dari 3 kali pertemuan yaitu tanggal 13, 14 , dan 15 Mei 2013
dengan masing masing alokasi waktu 2 X 35 menit 2 jam pelajaran . Berikut ini adalah penjelasan data hasil intervensi tindakan siklus I setiap pertemuan .
1. Pertemuan ke –I Senin, 13 Mei 2013
Pada pertemuan pertama ini materi pembelajaran yang di sampaikan adalah tentang mengubah pecahan biasa ke pecahan perseratus..
Siswa yang mengikuti pembelajaran pada pertemuan ke-1 ini ada 27 siswa, dan yang tidak hadir ada 1 siswa.untuk tugas kelompok maka siswa di bagi 7
kelompok dengan anggota 3-4 siswa. Pembelajaran dimulai dengan membaca doa, mengabsen siswa. Selama pembelajaran peneliti ditemani oleh guru
sebagai observerkolaborator untuk mengamati aktivitas siswa dan menilai peneliti selama pembelajaran
Selanjutnya peneliti melakukan aktivitas dengan memperhatikan gambar pecahan yang di buat dari kertas origami atau karton kepada siswa.
Dengan di bimbing oleh peneliti, siswa menyebutkan nama-nama pecahan tersebut. Langkah berikutnya, peneliti membagikan bilangan pecahan yang
berbeda pada semua siswa. Masing-masing siswa berkelompok mencari teman yang sama-sama memegang pecahan biasa yang sama. Pada tahap ini
masih terlihat bingung dalam mengelompokan bilangan pecahan, tapi dengan waktu yang di berikan agak lama maka ini memberi peluang kepada siswa
untuk mencari kelompoknya. Setelah pengelompokan selesai, setiap kelompok di minta untuk mencari pecahan yang ada. Dan menyebutkannya
sesuai dengan angka yang di pegang oleh kelompok masing-masing. Misalnya: yang memegang bilangan ¾ menyebutkannya.