48
Setelah proses
pembelajaran selesai
peneliti memberikan pertanyaan tentang pelajaran sebelumnya untuk
mengetahui pemahaman siswa berkaitan pelajaran sebelumnya. 3.
Pertemuan Keenam Kamis, 23 Mei 2013 Pertemuan keenam merupakan pertemuan terakhir dari
pelaksanaan tindakan kelas pada siklus II. Siswa yang hadir pada saat pertemuan ketiga sebanyak 27 siswa. Materi
pertemuan akhir dari pelaksanaan tindakan ini adalah menjumlahkan dan mengurangkan pecahan desimal serta
operasi hitung campuran berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, kemudian seperti biasa guru memberikan
pertanyaan yang berkaitan dengan materi sebelumnya. Waktu penelitian ini diatur sesingkat mungkin karena pada pertemuan
ini peneliti akan mengumumkan poin masing-masing kelompok, poin tertinggi lalu diberikan hadiah. jumlah poin
masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.7. Hasil Poin Kelompok pada Turnamen Siklus II
Kelompok 1 Poin
Kelompok 2 Poin
Akhmad Zulfikar 3
Farhan Ramadhan Esa Zulva Arnawama
Kafial Ghani Jasmine Fajri Dilawati
Novi Rosmiati 3
Nurul Harasti Rosyada 1
Ratu Puspa Dewi Jumlah
4 Jumlah
3
Kelompok 3 Poin
Kelompok 4 Poin
Amar Ma’ruf Lapisudin
Husen Nugraha Prayogi Ismail
Najma Firda Saffana Annisa Az-Zahra
2 Septiani
3 Ilham M. Fajri
M. Hanif Rachman Jumlah
3 Jumlah
2
49
Kelompok 5 Poin
Kelompok 6 Poin
Annargya Saddam. H Shofi Siti Sa’adah
4 Fairuz Farhani
Sakti Lazuardi Januar Nur Jatmiko
1 M. Fikri
Firdaus Fitrah Askari Lintang Samudra. N
Nurkamilah Rizkiyah 1
M. Ikhsan Fadilah Jumlah
2 jumlah
4 Pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa kelompok yang menjadi juara 1 yaitu
kelompok: 1 dan 6. Kemudian yang terakhir yaitu tahap evaluasi, dimana pada tahap
ini siswa bukan lagi berkelompok atau berdiskusi, melainkan tugas masing-masing individu, dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa dalam tiga kali pertemuan tersebut. Siswa akan diberi soal siklus II dengan jumlah soal sebanyak 6 soal.
Setelah pelaksanaan tes siklus II selesai, peneliti mencoba untuk melakukan wawancara dengan beberapa siswa untuk mengungkap
pendapat mereka tentang pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik. Serta mengumpulkan dan mendiskusikan hasil
lembar observasi yang telah diisi oleh observer guru kelas yang beri catatan tentang proses pembelajaran.
c. Tahap Observasi dan Analisis
Tahap ini dimulai pada saat bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selaku pelaksana
tindakan dan guru kelas sebagai observer untuk mengamati peningkatan hasil pemahaman belajar matematika siswa. Adapun hasil tes pemahaman
belajar matematika siswa siklus II dalam penelitian ini terlihat melalui tes pemahaman belajar matematika.
Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil tes pemahaman belajar matematika siswa siklus II:
50
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tes Hasil Belajar Matematika Siklus II
Nilai Frekuensi fi
Fk ≥ Fk
50-59 1
1 3,70
60-69 4
5 18,52
70-79 13
18 66,67
80-89 3
21 77,78
90-99 1
26 96,30
99-100 4
27 100,00
Bersarkan tabel 4.8 diperoleh skor rata-rata nilai hasil belajar matematika siswa sebesar 76,52 nilai tertinggi 100 dan nilai
terendah 50. Hal ini menunjukkan bahwa kecapaian indikator pemahaman hasil belajar matematika siswa bahwa rata-rata skor
pemahaman hasil belajar matematika ≥ 70. Sehingga pemberian tindakan dihentikan pada siklus II. Adapun hasil tes akhir
pemahaman belajar matematika siswa siklus II ini disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut:
Gambar 4.6 Distribusi Frekuensi Tes hasil Belajar Matematika Siklus II
2 4
6 8
10 12
14
50-59 59-68
68-77 77-86
86-95 95-100
Fr e
ku e
n si
Nilai
51
Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa hasil belajar matematika siswa pada siklus II menunjukkan bahwa siswa yang
memperoleh nilai diatas rata-rata lebih banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai dibawah rat-rata.
Adapun ketuntasan hasil belajar matematika siswa pada siklus II dalam penelitian ini akan terlihat hasil tes siklus II.
Berikut disajikan tabel ketuntasan hasil belajar siswa yang didapat dari hasil tes siklus II setelah menggunakan pendekatan realistik:
Tabel 4.9 Ketuntasan Tes Hasil Belajar Matematika Siswa pada Siklus II
No Jumlah Siswa
Keterangan Tuntas
Tidak Tuntas Presentase
1 22 Siswa
√ 81,48
2 5 Siswa
√ 18,52
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas belajar adalah 22 siswa atau 81,48, sedangkan siswa yang
belum tuntas berjumlah 5 siswa atau 18,52. Berikut disajikan deskriptif nilai matematika siswa pada
siklus II:
Tabel 4.10 Deskriptif tes Hasil Belajar Matematika Siklus II
No Nilai Matematika Siklus I
1 Nilai Tertinggi
100 2
Nilai Terendah 50
3 Nilai Rata-rata
76,52
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas 81,48 . Hal ini menandatakan bahwa adanya
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Dengan demikian terget penelitian ini tercapai, sehingga siklus dihentikan.
52
Disamping menggunakan hasil akhir siklus, peneliti juga menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa
selama pembelajaran. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan penilaian langsung oleh observer
saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hasil pengamatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
No Apsek yang diobservasi
Rata-rata 1
Siswa memperhatikan pada saat guru menjelaskan pelajaran
93,83
2 Siswa dapat memberikan penjelasan pada
saat diskusi 76,54
3 Siswa dapat mengajukan pertanyaan
75,31 4
Siswa dapat menanggapi penjelasan guruteman pada saat diskusi
85,19
5 Siswa dapat membuat rangkuman dengan
baik 88,89
6 Siswa dapat memecahkan masalah yang
diberikan guru dalam Lembar Kerja Siswa 96,29
7 Siswa berminat dan antusias pada saat
mengitkuti pelajaran. 97,53
8 Siswa merasa senang mengikuti pelajaran
matematika dengan pendekatan realistik 97,53
Rata-rata 86,73
Dari rekapitulasi data observasi tersebut terlihat bahwa rata- rata presentase hasil belajar siswa sudah mencapai tujuan yang
ditentukan. Presentase aktivitas belajar siswa pada siklus II sudah 86,73.
53
Seperti pada siklus I, skor lembar observasi ini digunakan sebagai bahan rfleksi terhadap proses pembelajaran yang
berlangsung dan untuk mengetahui sejauh mana aktivitas siswa dalam menggunakan dan meningkatkan kemampuan pemahaman
belajarnya. Selain menggunakan lembar observasi, peneliti juga
melakukan wawancara kepada siswa untuk memperkuat data observasi. Hasil wawancara yang dilakukan pada siklus II adalah
sebagai berikut: 1
Siswa menyukai pelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan realistik
2 Siswa tidak lagi merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas
yang diberikan guru 3
Dengan menggunakan pendekatan realistik dapat membantu siswa dalam memahami materi yang diberikan
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi ini dilakukan oleh peneliti dan observer setelah melakukan analisis pada siklus II. Berdasarkan hasil
analisis pada observasi, wawancara dan tes akhir siklus II ditemukan beberapa peningkatan data, diantaranya sebagai berikut:
1 Siswa merasa pembelajaran berlangsung lebih menarik, proses
pembelajaran berlangsung semakin aktif, semua siswa sibuk dengan tugas yang diberikan guru
2 Siswa sudah tidak merasa kesulitan dalam menyelesaikan
masalah dan tes, karena dengan menggunakan pendekatan realistik sangat membantu proses pembelajaran
3 Aktivitas siswa dalam pembelajaran sudah mencapai kategori
baik dan ketuntasan belajar siswa semakin meningkat. 4
Tes hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Perolehan rata- rata tes akhir belajar matematika siswa sebesar 76,52 telah
54
mencapai batas yang ditetapkan dan lebih besar dari kriteria ketuntasan minimal yaitu 70
B. Analisis Data
1. Hasil belajar Matematika Siswa
Adapun peningkatan
hasil rata-rata
tes kemampuan
pemahaman hasil belajar matematika siswa tiap siklus dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa
Statistik Siklus I
Siklus II Nilai Tertinggi
100 100
Nilai Terendah 40
50 Rata-rata
69,89 76,52
Berdasarkan tabel 4.12 tersebut diperoleh informasi bahwa tes hasil belajar matematika siswa mengalami peningkatan rata-rata dari
siklus I sebesar 69,89 menjadi 76,52 pada siklus II. Kemudian berikut ini disajikan peningkatan ketuntasan hasil
belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II:
Tabel 4.13 Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II
No Ketuntasan
Hasil Belajar Jumlah
Siswa Tuntas
Tidak Tuntas
Presentase 1
Siklus I 12
√ 44,44
15 √
55,56 2
Siklus II 22
√ 81,48
5 √
18,52 Berdasarkan tabel 4.6 dan 4.9 dapat diketahui peningkatan
ketuntasan hasil belajar matematika kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al Ikhlas, Jl.MasjidAl Ikhlas No. 1 Rt. 1 6 Kelurahan Cipadu,
KecamatanLarangan, Kota Tangerang. Pada siklus I ketuntasan hasil belajar matematika siswa mencapai 12 siswa atau 44,44, sedangkan
55
pada siklus II ketuntasan hasil belajar matematika siswa mencapai 22 siswa atau 81,48.
Berikut diagram peningkatan hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II:
Gambar 4.5 Peningkatan Tes Hasil Belajar Matematika Siswa
2. Aktifitas belajar siswa
Data mengenai aktivitas belajar matematika siswa salah satunya diperoleh dari lembar observasi siswa. Rata-rata presentase
aktivitas belajar matematika siklus I dan siklus II penulis sajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.14 Presentase Aktivitas Belajar Matematika Siswa
Siklus I dan Siklus II
Keterangan Rata-rata
Siklus I Siklus II
Jumlah skor 84,72
86,73
Berdasarkan tabel hasil pengamatan secara keseluruhan pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 diatas diperoleh data bahwa aktivitas siswa
telah mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini ditandai dengan meningkatnya aktivitas dari siklus I ke siklus II. Presentase aktivitas
belajar matematika siswa siklus II mengalami peningkatan 2,01 dari
10 20
30 40
50 60
70 80
Siklus I Siklus II
Tes Hasil Belajar Matematika Siswa pada Setiap Siklus
56
siklus I, hal ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat memperbaiki dan meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Peningkatan rata-rata presentase aktivitas belajar siswa pada
setiap siklus dapat disajikan dalam bentuk diagram berikut ini:
Gambar 4.6 Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa
3. Respon Siswa
a. Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap subjek penelitian bahwa pada siklus I dalam proses pembelajaran siswa mulai melatih
kemampuan pemahaman belajar matematikanya. Pada siklus II, hasil a yang
diperoleh bahwa
dalam proses
pembelajaran siswa
berkemampuan tinggi dan sedang rata-rata mereka menjawab sering mendengarkan penjelasan yang disampaikan guru. Antusiasme mereka
dalam pembelajaran rata-rata sangat tinggi dengan berbagai alasan,
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Siklus I Siklus II
Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Siswa pada Setiap Siklus
57
diantaranya suka dengan matematika dan materi yang msudah untuk dipahami karena menggunakan pendekatan realistik.
b. Jurnal
Jurnal didapat dari kegiatan harian siswa, yang hasilnya berupa Respon siswa terhadap pembelajaran matematika selama penelitian ber
Langsung di dalam kelas. Berikut adalah data respon siswa terhadap pembelajaran
dengan pendekatan realistik : No.
Kategori Respon Siswa
1. Positif
Belajar jadi lebih bersemangat Pembelajaran jadi lebih mernantang
Dapat membuat kesimpulan Jadi berani bicara di depan kelas
Materinya menarik 2.
Netral Biasa biasa saja
Soal LKS ada yang susah tapi menyenangkan
Lumayan menyusahkan tapi asyik Gampang gampang susah
3. Negatif
Kelas menjadi ribut Membingungkan karena siswaberusaha
mengerti secara umum dan mencari sendiri Soalnya susah
C. Pembahasan
Dari hasil penilian pendahuluan peneliti melihat rendahnya hasil belajar matematika siswa yang mungkin menurut mereka dalam
pembelajaran matematika sangat sulit untuk dipahami sehingga mereka bosan, karena selama mereka belajar metode yang diajarkan hanyalah
sebatas menjelaskan, mendengarkan dan mengerjakan, sehingga mereka merasa kurang bersemangattermotivasi saat belajar. Hal tersebut juga
peneliti dapatkan dari penjelasan observer bahwa selama ini memang benar metode yang diajarkan hanyalah sebatas itu saja. Sehingga timbullah
ide serta keinginan untuk berusaha menjadikan kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.