Perumusan Masalah Penelitian Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
8
baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk .
2
Sementara Masitoh mengemukakan bahwa : 1. Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses atau aktifitas, siswa dikatakan
belajar kalau terdapat aktifitas pada dirinya, baiksecara fisik, manual pikiran, maupun emotional perasaan, 2. Hasil belajar yang
diharapkan berupa perubahan-perubahan prilaku siswa behavioral changes,
baik aspek
pengetahuannya, sikapnya,
maupun keterampilannya.
3
Menurut Djamarah yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah hal-hal sebagai berikut :
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok. 2.
Prilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus TIK telah dicapai oleh siswa, baik secara individual
maupun kelompok.
4
Oleh karena itu hasil yang ingin dicapai dalam belajar adalah perubahan tingkah laku ataupun perubahan kemampuan-kemampuan
yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima perlakuan dari pengajar guru
, seperti yang dikemukakan oleh Sudjana, “ Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa siswa setelah menerima
pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Howart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : 1.
Keterampilan dan kebiasaan, 2. Pengetahuan dan pengarahan, 3. Sikap dan cita-cita
5
.
2
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007 h. 85
3
Masitoh dan Laksi Dewi, Strategi Pembelajaran Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam DepartemenAgama RI, 2009 h. 127
4
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta, 2010 h. 106
5
Slameto, , Belajar dan faktor faktor yang mempengaruhinya Jakarta,: Rineka cipta Algensindo Offset, 2010 h. 3
9
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang
diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi aspek perubahan yang satu berhubungan erat dengan aspek
yang lainnya, dengan kata lain ciri ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah :
- Perubahan terjadi secara sadar
- Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
- Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
- Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
- Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah
- Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Telah dijelaskan diatas bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan suatu perubahan tingkah laku. Maka dalam proses
tersebut ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar tersebut.
Ngalim Purwanto menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempe
ngaruhi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu : “1. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri faktor individual , 2. Faktor
yang ada diluar individu faktor sosial .
6
Sedangkan pendapat lain menyebutkan bakwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar ada dua, yaitu faktor internal siswa
dan faktor eksternal siswa.
7
6
Ngalim Purwanto, Op.Cit, h. 102
7
Http:suratanmakna.blogspot.com201211faktorfaktor-yang-mempengaruhi- belajar.html
10
1. Faktor Internal Siswa
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu.
Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a Fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan
menjadi dua macam : Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi
aktifitas belajar seseorang. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar
individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Oleh
karena itu keadaan tonus jasmani sangat mempengaruhi proses belajar, maka perlu ada usaha untuk menjaga kesehatan
jasmani. Kedua, keadaan fungsi jasmani fisiologis. Selama proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologis pada tubuh
manusia sangat mempengaruhi hasil belajar, terutama panca indra. Panca indra yang berfungsi dengan baik akan
mempermudah aktifitas belajar dengan baik pula. Dalam proses belajar, merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang
diterima dan ditangkap oleh manusia. Sehingga manusia dapat menangkap dunia luar. Panca indra yang memiliki peran besar
dalam aktifitas belajar adalah mata dan telinga. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa perlu menjaga panca indra dengan
baik, baik secara preventif maupun secara yang bersifat kuratif. Dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi
persyaratan, memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik, mengkonsumsi makanan bergizi, dan lain
sebagainya.