7
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR,
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan
yang baik antara dirinya dan lingkungannya. Sehingga dengan belajar manusia dapat mengembangkan dirinya. Menurut Abu Ahmadi dan
Widodo “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”
4
. Sedangkan menurut Zikri Neni Iska menyebutkan “Belajar merupakan perubahan yang secara umum
berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman- pengalaman”.
5
4
Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 1991, cet. I, h. 121
5
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: KIzi Brother’s, 2006, cet.I, h. 76
8 Menurut pengertian di atas, Belajar adalah suatu proses, suatu
kegiatan yang meliputi jiwa dan raga seseorang dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu belajar berlangsung secara aktif dan integrative dengan
menggunakan berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan. Belajar bukan sekedar menghafal atau mengembangkan kemampuan
intetlektual, akan tetapi mengembangkan setiap aspek, baik kemampuan kognitif, sikap, emosi, kebiasaan.
Hasil belajar bukan suatu penguasaan terhadap hasil latihan atau suatu tes melainkan perubahan dalam perilaku. perubahan tingkah
laku seseorang sebagai akibat dari pengalaman yang ia dapat melalui penglihatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Pengalaman
haruslah fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan pada kreativitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan kea rah
kedewasaan
b. Tipe – tipe Belajar
Dalam buku The Condition of Learning Gagne mengemukakan delapan tipe belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling
sederhana sampai dengan yang paling kompleks, yaitu: 1 Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individu belajar mengenal
dan memberi respon kepada tanda-tanda. 2 Belajar perangsang-jawaban atau
stimulus-respons learning. Belajar ini merupakan upaya untuk membentuk hubungan antara
perangsang dengan jawaban. 3 Rantai perbuatan atau chaining. Individu belajar melakukan
rentetan kegiatan yang membentuk satu kesatuan. 4 Hubungan verbal atau verbal association. Hubungan verbal
berbentuk hubungan bahasa. 5 Belajar membedakan atau discrimination learning. Individu belajar
melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang lainnya.
6 Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar ini menyangkut pemahaman dan penguasaan konsep. Dengan menguasai konsep
siswa dapat membedakan hal-hal baru yang diperoleh dalam belajar.
9 7 Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individu belajar aturan-
aturan yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah ataupun aturan perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.
8 Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning. Dalam kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalah
yang harus dipecahkan.
6
Dari beberapa tipe-tipe belajar di atas, pada hakikatnya sama bahwa belajar adalah memberikan pandangan tentang bagaimana
usaha mengaktifkan berfikir kepada tanda-tanda atau signa learning, bereaksi, dan berbuat terhadap suatu objek yang dipelajari sehingga
timbul suatu pengalaman baru dalam diri seseorang.
c. Pengertian Hasil Belajar