Manfaat Metode Pemberian Tugas Kegunaan Sejarah

25

e. Manfaat Metode Pemberian Tugas

Manfaat yang dapat diambil dalam menggunakan metode pemberian tugas adalah sebagai berikut: 1 Tugas dapat membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan, efektif, dan efesien. 2 Tugas dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerima informasi baru, mengaplikasikan, menganalisis bahkan mengevaluasi informasi tersebut. 3 Tugas dapat melatih siswa berfikir kreatif 4 Menciptakan proses belajar mengajar yang berpusat pada siswa. 39 5 “Tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas sehingga pengalaman siwa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih terintegrasi”. 40 6 Pemberian tugas yang diberikna secara teratur, berkala, dan ajeg akan menanamkan kebiasaan dan sikap belajar yang positif yang pada gilirannya dapat memotivasi anak untuk belajar sendiri.

f. Saran-saran dalam menggunakan Metode Pemberian Tugas

1 Tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti bentuk apa yang harus dikerjakan. 2 Adakah control yang sistematis sehingga mendorong anak-anak bekerja dengan sungguh-sungguh. 3 Tugas yang diberikan anak-anak bersifat: a Menarik perhatian anak-anak b Mendorong anak untuk mencari, mengalami, dan menyampaikan c Anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan d Bersifat praktis dan ilmiah. Dari berbagai uraian tentang metode pemberian tugas, maka dapat disintesiskan bahwa yang dimaksud dengan metode pemberian 39 Lily Budiardjo, Metode Pemberian Tugas, Jakarta: PAU-UT, 2001, Cet. 1, h. 1 40 Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet. 1, h. 162 26 tugas dalam penelitian ini adalah cara penyampaian materi pelajaran kepada peserta didik agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu melalui pemberian tugas yang dapat dikerjakan di dalam kelas, di halaman sekolah, di laboraturium, di perpustakaan, atau dimana saja asalkan tugas tersebut dapat dikerjakan. Dalam menggunakan metode pemberian tugas guru hendaknya mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: tugas yang diberikan harus jelas, sehingga anak mengerti bentuk apa yang harus dikerjakan, adakah kontrol yang sistematis sehingga mendorong anak-anak bekerja dengan sungguh-sungguh, tugas yang diberikan anak-anak bersifat: menarik perhatian anak-anak, mendorong anak untuk mencari, memgalami, dan menyampaikan, anak-anak mempunyai kemungkinan dapat menyelesaikan, dan bersifat praktis dan ilmiah. Ada pun tugas yang diberikan ada berbagai macam, diantaranya Jenis-jenis tugas yang dapat diberikan: 1 Tugas meneliti. 2 Tugas menyusun laporan secara lisan dan tulisan. 3 Tugas di laboratorium. 4 Membuat rangkuman materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru di dalam kelas 5 Membuat makalah yang sesuai dengan materi yang telah diberikan oleh guru di dalam kelas. 6 Mengadakan latihan-latihan tertulis atau lisan Cara-cara pelaksanaan metode penugasan: 1 Melakukan persiapan dengan cara: a Merumuskan masalah dengan jelas. b Mengemukakan tujuan pelaksanaan tugas c Menentukan jenis tugas. d Memberikan penjelasan atau pengarahan sebelum pengarahan tugas 27 e Menentukan batas waktu pelaksanaan. 2 Pelaksanaan tugas dengan cara: a Guru mengadakan bimbingan dalam pelaksanaan tugas kepada siswa b Memberikan motivasi atau dorongan c Memberikan pelayanan apa yang dibutuhkan siswa d Pertangung jawab dari penilaian tugas: e Pelaporan secara lisan, tulisan, dan tindakan. f “Melakukan penilaian terhadap tugas berdasarkan laporan yang telah disampaikan”. 41 Jadi, tahapan pelaksanaan tugas yang terakhir adalah memberikan penilaian terhadap hasil tugas siswa agar para siswa merasa dihargai dalam menyeleseikan tugasnya.

4. Sejarah a. Pengertian Sejarah

Pada penelitian ini penulis akan membahas pelajaran sejarah, untuk mengatahui lebih jelas tentang pengertian sejarah penulis telah mengumpulkan pendapat beberapa ahli sejarah, yang akan dipaparkan dibawah ini. 1 Bernheim “Dalam bukunya yang berjudul Die Geschichte Screibrs mendefinisikan sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang perubahan manusia dalam perkembangannya sebagai makhluk social”. 42 2 Herodotus “Ahli sejarah pertama didunia berkebangsaan yunani, dijuluki sebagai The Father Of History atau bapak sejarah. Menurut dia sejarah tidak berkembang kearah depan serta dengan 41 Nana Supriatna, Pendidikan IPS di SD, Bandung: UPI PRESS, 2008, hal. 131-132 42 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. Jakarta:Rineka Cipta 1999 h.10 28 tujuan yang pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia”. 43 3 Moh. Hatta “Sejarah wujudnya mengenai pengertian dari dimasa yang lampau, ia menggambarkan dimuka kita suatu tipe bentuk rupa dimasa itu, bukan gambaran yang sebenarnya, tapi gambaran yang dimudahkan”. 44 4 Moh. Yamin “Sejarah ialah ilmu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan cerita bertarikh, tentang kejadian dalam masyarakat manusia pada masa lampau, sebagai susunan hasil penyelidikan bahan tulisan atau tanda-tanda yang lain”. 45 Dari berbagai pendapat di atas menurut para ahli sejarah dapat disimpulkan pengertian sejarah, yaitu suatu studi yang berusaha untuk mendapatkan pengertian tentang segala sesuatu yang telah dialami termasuk yang diucapkan, dipikirkan dan dilaksanakan oleh manusia di masa lampau yang bukti-buktinya masih bisa ditelusuriditemukan masa sekarang.

b. Kegunaan Sejarah

1 Kegunaan Edukatif Kegunaan Sejarah yang pertama adalah edukatif atau pelajaran. Banyak manusia yang belajar dari sejarah, belajar dari pengalaman yang pernah dilakukan. Pengalaman hanya terbatas pengalaman yang dialaminya sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya. 43 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h. 11 44 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h. 15 45 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, Dan Iptek. h. 13-15 29 Nenek moyang bangsa Indonesia, telah mendapat pengaruh Hindhu-Budha, hidup dalam masyarakat yang berbentuk kerajaan. Batas antara kerajan yang satu dan yang lain tidak permanen. Apabila kerajaan itu kuat cenderung memperluas kerajaan tersebut. Sifat majemuk bangsa Indonesia yang terdiri berbagai-bagai suku, agama,ras, dan golongan dimanfaatkan oleh para pihak ketiga untuk di adu dhomba. 2 Kegunaan Inspiratif Kegunaan Sejarah yang kedua adalah sebagai Inspiratif. Berbagai kisah sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. Belajar dari kebangkitan nasional yang dipelopori berdirinya organisasi perjuangan yang modern diawal abad 20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha menggambarkan kebangkitan nasional ke-2. Pada kebangkitan nasional yang pertama, bangsa Indonesia berusaha meebut kemerdekaan yang sekarang ini sudah dirasakan hasilnya. 3 Kegunaan Rekreatif Kegunaan Sejarah yang ketiga adalah kegunaan Rekreatif. Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar. Melalui penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dan dapat menghibur. Gaya penulisan yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejawan terasa mampu menghipnotis pembaca. Pembaca merasa nyaman membaca buku tulisannya. Melalui proses rekreasi terhadap berbagai peristiwa sejarah dimasa lampau dapat memungkinkan orang untuk bercermin diri. Orang yang pesimis dapat diajak menjadi optimis dengan ditunjukan masa depan umat manusia yang masih terbuka. “Peristiwa masa lampau memang sudah berlalu, tetapi yang lampau itu masih berpengaruh terhadap masa sekarang sehingga seorang 30 dapat mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan masa depan”. 46 Jadi manfaat sejarah masih dapat di rasakan dan dapat di ambil pelajarannya hingga masa sekarang.

c. Fungsi Sejarah