Analisa Data 1. Pengujian Persyaratan Analisis

40 Materi yang akan dilaksankan pada penelitian ini dengan menggunakan pembelajaran metode pemberian tugas Resitasi di antaranya adalah sebagai berikut: a. Pada pertemuan pertama tentang menjelaskan pengertian zaman prasejarah, mendeskripsikan cara masyarakat masa prasejarah mewariskan masa lalunya, mengidentifikasi kehidupan tradisi masyarakat masa prasejarah, mendeskripsikan peninggalan sejarah. b. Pada pertemuan kedua tentang mengidentifikasi jejak-jejak sejarah, menjelaskan jejak sejarah di dalam foklore, mengidentifikasi jejak sejarah di dalam mitologi. c. Pertemuan ketiga tentang mengidentifikasi jejak sejarah di dalam dongeng, mengidentifikasi jejak sejarah di dalam upacara, mengidentifikasi jejak sejarah di dalam nyanyian rakyat. d. Pada pertemuan keempat melaksanakan tes akhir Posttest. Sebelum pretest dan postest diberikan kepada siswa terlebih dahulu soal tersebut diamati oleh ahlinya. Pada pertemuan akhir siswa diberikan post- test sebanyak 20 soal. Untuk dilihat apakah soal tersebut sudah bisa dianggap valid dan tidak keluar dari materi yang akan diberikan, maka peneliti meminta para ahli untuk mengamati butir-butir soal tersebut yang sudah dibuat dengan indikator dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan demikian, soal sudah dianggap valid. Dan dapat digunakan untuk tes yang akan diberikan kepada siswa kelas X SMA Islam Cikal Harapan BSD. Menggunkan validitas isi tidak ada formula untuk menghitung dan tidak ada cara untuk menunjukkan secara pasti.

H. Analisa Data 1. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis terlebih dahulu data dilakukan uji normalitas. Uji normalitas menggunakan uji Liliefors serta uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fisher dan uji-t yang menghasilakn suatu hipotesis dalam bentuk statistik. Teknik analisis data mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: 41 a. Uji Normalitas Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan statistik parametris. Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas data antara lain dengan Liliefors. Uji Liliefors dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau berdasarkan data sampel yang diperoleh pada taraf signifikan α = 0, 05. Rumus yang digunakan unutk uji Liliefors ini adalah: 53 1 i Z S Z F L − = Keterangan: Lo = Lobservasi atau harga mutlak terbesar F Zi = peluang angka baku S Zi = proporsi angka baku Menguji normalitas data dengan membandingkan Lh dengan Ltab sesuai dengan kriteria penguji pada taraf signifikan α = 0,05. Apabila Lh Ltab maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti data tidak berdistribusi normal, sebaliknya bila Lh Ltab, maka hipotesis diterima. Sehingga data berasal dari populasi yang berdistribusikan normal. b. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel, perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam 53 Nana Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 2001, cet. VI, h. 466 42 tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. 54 terkecil Variansi terbesar Variansi F = Dengan kriteria untuk uji homogenitas ini adalah sebagai berikut: Fhitung Ftabel = maka data memiliki varians homogen Fhitung Ftabel = maka tidak data memiliki varians homogen

2. Analisis Data Aspek Kognitif

Dalam analisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptip dari hasil pretest dan posttest dengan menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, konsep gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah pembelajaran yang dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan rumus Normalized Gain. 55 Pretest Skor Maksimal Skor Pretest Skor Postest Skor gain N − − = − Dengan kategorisasi perolehan: g-tinggi : nilai g0,70 g-sedang : nilai 0,70-0,30 g-rendah : nilai g0,30.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Setelah selesai dilaksanakan eksperimen maka hasil kedua kelompok diolah dan dilakukan pengujian hipotesis. Untuk menguji hipotesis, rumus yang digunakan adalah uji-t sebagai berikut: 54 Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet. III, h. 320 55 Hilda Rizqiani, penerapan metode pembelajaran Peta konsep Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009. h. 41 43 a. Pengujian hipotesis data Pretest kedua kelompok, dengan rumus: 56 2 1 2 1 M M o SE M M t − − = Dimana: 2 2 2 1 2 1 M M M M SE SE SE + = − Keterangan: 2 1 M M SE − : Standar eror gabungan M 1 : Nilai rata-rata sampel pertama M 2 : Nilai rata-rata sampel kedua b. Pengujian Hipotesis data Posttest kedua kelompok, dengan rumus: 2 1 2 1 M M o SE M M t − − = Dimana : 2 2 2 1 2 1 M M M M SE SE SE + = − Keterangan: 2 1 M M SE − : Standar eror gabungan M 1 : Nilai rata-rata sampel pertama M 2 : Nilai rata-rata sampel kedua

I. Hipotesis Statistik

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar sejarah pada pokok bahasan tradisi sejarah masyarakat Indonesia masa praaksara 56 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, h. 282-283 44 melalui metode pemberian tugas Resitasi dan tanpa metode pemberian tugas, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: H : µ 1 = µ 2 H a : µ 1 µ 2 Keterangan: H : Hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara yang menggunakan metode pemberian tugas sama dengan siswa yang tidak menggunakan metode pemberian tugas Resitasi. H a : Hasil belajar sejarah pada materi tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara yang menggunakan metode pemberian tugas lebih tinggi dari pada siswa yang tidak menggunakan metode pemberian tugas Resitasi. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN