Fungsi Sejarah Karakteristik dan kedudukan ilmu sejarah

30 dapat mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan sekarang dan masa depan”. 46 Jadi manfaat sejarah masih dapat di rasakan dan dapat di ambil pelajarannya hingga masa sekarang.

c. Fungsi Sejarah

Selain kegunaan sejarah yang dapat dipetik setelah mempelajari sejarah ada juga fungsi sejarah, melalui pengajaran sejarah tersebut sejarah dapat berfungsi dalam mengembangkan kepribadian peserta didik, terutama dalam hal berikut ini: 1 Membangkitkan perhatian serta minat kepada sejarah masyarakatnya sebagai satu kesatuan komunitas. 2 Mendapat inspirasi dari cerita sejarah. 3 Memupuk kebiasaan berpikir secara kontekstual. 4 Tidak mudah terjebak pda opini, karena dalam berpikir lebih mengutamakan sikap kritis dan rasional dengan dukungan fakta yang benar. 5 Menghormati dam memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan. 47 Dengan melihat kelima aspek di atas diharapkan dapat merangsang perkembangan kepribadian siswa untuk dapat membangkitkan rasa semangat patriotisme, nasionalisme secara bijak yang di dalam sejarah terlibat adanya manusia.

d. Karakteristik dan kedudukan ilmu sejarah

Ilmu sejarah memiliki karakteristik dan kedudukan yang sama dalam ilmu-ilmu social lainnya, yang akan dipaparkan dibawah ini. Dalam pengertian yang luas sejarah mengandung makna segala peristiwa yang sifatnya sudah terjadi Historia artinya Description, Narration Complexus Faktorum, termasuk berita yang faktual yang 46 Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995 cet ke-1, h. 192-196 47 Hariyono, Mempelajari Sejarah Secara Efektif, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 1995 cet ke-1, h. 191 31 sudah tejadi. Dengan demikian kita bisa membedakan suatu Sejarah bumi, atau tumbuh-tumbuhan, sejarah manusia yaitu berita atau peristiwa, bagaimana terjadinya dan akibat apa yang timbul akan peristiwa tersebut. Jadi ilmu sejarah memperoleh kedudukan sebagai ilmu setelah berbagai peristiwa sejarah itu disoroti sebagai suatu permasalahan dengan cara menganalisis hubungan sebab akan akibatnya sedemikian rupa, sehingga dapat ditemukan hukum-hukum sejarah tertentu yang menjadi patokan bagi terjdinya peristiwa-peristiwa dimaksud. Sejarah juga memiliki kriteria yang harus dipenuhi atau ciri-ciri ilmu yaitu : 1 Sejarah memiliki tujuan atau objek sasaran tertentu. 2 Memiliki metode atau cara 3 Sejarah bersifat sistematis 4 Sejarah bersifat empiris yaitu berupa pengalaman 5 Bersifat rasional dan objektif 6 Dapat diberikan kritik terhadap sumber sejarah yang terkumpul, maka sejarah adalah pengetahuan yang bersifat ilmiah. 48 Oleh karena itu, hasil penelitian ilmu sejarah berupa “histografi” atau penulisan ilmu sejarah pada akhirnya harus dapat dipakai sebagai aturan untuk pedoman bagi keadaan masa sekarang dan memperhitungkan segala sesuatu yang mungkin dapat terjadi pada waktu yang akan datang. Selain karakteristik sejarahjuga memiliki kegunaan sejarah bagi ilmu-ilmu sosial lainnya, sebagai berikut: 1 Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi ilmu-ilmu sosial. 2 Permaslahan sejarah dapat menjadi permasalahan ilmu-ilmu sosial 3 Pendekatan sejarah yang bersifat diakronis menambah dimensi baru pada ilmu-ilmu sosial yang sinkronis. 49 Berdasarkan uraian di atas, sejarah sebagai ilmu mempunyai keunikan tersendiri dari pada ilmu-ilmu lainnya. Konsep dalam ilmu 48 Rustam E. Tamburaka, Pengantar Ilmu Sejarah, Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat, h. 16-21 49 Saefur Rochmat, Ilmu Sejarah dalam Perspektif Ilmu Sosial, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, cet. I, h. 31-32 32 sejarahmeliputi waktu, ruang, perubahan, akitivitas manusia, dan kesinambungan. Meskipun berbeda dengan disiplim ilmu sosial lainnya, perkembangan ilmu sejarah tidak dapat dilepaskan dari peran- peran ilmu sosial. Dalam penulisan sejarah, para sejarawan banyak meminjam teori atau konsep ilmu sosial lainnya.

B. Kerangka Berfikir

Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan begitu pesatnya, dan itu dapat dicapai oleh manusia karena belajar terus menerus untuk menemukan sesuatu yang baru. Belajar haruslah bermakna. Belajar yang bermakna itu dapat berlangsung bila anak didik berperan secara aktif dalam proses belajar mengajar, sehingga anak mempunyai pengalaman sendiri dalam menerima pelajaran. Dengan demikian kegiatan belajar mengajar tidak lagi bersifat teacher centered berpusat pada guru. Materi Sejarah mempunyai cakupan yang luas terdiri dari pengertian sejarah, kegunaan sejarah, karakteristik dan kedudukan sejarah. Dalam rangka kualitas pengajaran Sejarah yang diberikan kepada siswa salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan proses interaksi belajar melalui kegiatan yang diperlukan dalam menyampaikan materi pelajaran. Pembelajaran konsep Sejarah selama ini banyak memakai berbagai macam metode, salah satunya adalah metode pemberian tugas resitasi. Metode pemberian tugas ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar. Tugas belajar dapat diberikan guru disekolah maupun di luar jam pelajaran sekolah misalnya disela-sela waktu luang jam pelajaran mengerjakan tugas di laboratorium, di perpustakaan, dan bisa juga mengerjakan di rumah setelah selesai jam pelajaran disekolah. Pemberian tugas dilakukan setelah siswa menerima penjelasan dari guru tentang suatu pokok bahasan tertentu. Melalui metode pemberian tugas ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan efefktif dan efisien. Sehingga dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik. Berdasarakn beberapa teori, metode in juga mempunyai keunggulan lain seperti: dapat membiasakan