31
5 Hubungan konsep pada konsep-konsep lain
Untuk sebagian besar konsep-konsep itu, kita dapat mengembangkan suatu hierarki dari konsep-konsep yang
berhubungan yang memperhatikan bagaimana suatu konsep terkait pada konsep-konsep lain.
d. Tingkat-tingkat Pencapaian Konsep
Klausmeier seperti dikutip Sutarto menghipotesiskan, bahwa ada empat tingkat pencapaian konsep, yaitu :
1. Tingkat konkret. Seseorang telah mencapai konsep pada tingkat
konkret, apabila orang itu telah mengenal suatu benda yang telah dihadapi sebelumnya. Untuk mencapai konsep tingkat konkret,
siswa harus dapat memperhatikan benda itu, dan dapat membedakan benda itu dari stimulus-stimulus yang ada di
lingkungannya. Selanjutnya ia harus menyajikan benda itu sebagai suatu gambaran mental, dan menyimpan gambaran mental itu.
2. Tingkat Identitas. Pada tingkat ini individu telah dapat merespon
rangsangan baru berdasarkan konsep-konsep rangsangan sejenis yang telah dikenal sebelumnya.
3. Tingkat klasifikatoris. Pada tingkat ini individu akan tampak telah
dapat mengenal kesetaraan dua atau lebih rangsangan yang berbeda dari kelas yang sama, walaupun pada saat itu belum dapat
menentukan kriteria atribut atau menentukan nama konsep rangsangan tersebut.
4. Tingkat formal. Pada tingkat ini individu sudah memiliki
kemampuan untuk menentukan atribut-atribut yang membatasi konsep suatu rangsangan, dengan demikian pada tingkat ini mereka
mampu mengkonsep, mendeskriminasi, memberi nama atribut – atribut dan mengevaluasi rangsangan.
35
Klausmeier menerapkan tingkatan-tingkatan ini hanya pada konsep-konsep yang mempunyai lebih dari satu contoh, yang
35
Sutarto, Op. Cit, h.332
32
mempunyai contoh-contoh yang dapat diamati, atau wakil-wakil dari contoh-contoh, dan konsep-konsep lain yang mungkin mempunyai
hanya sebagian dari kualitas-kualitas ini, jadi mungkin konsep-konsep itu mengikuti pola pencapaian yang berbeda,. Tetapi, konsep-konsep
yang diajarkan di sekolah pada umumnya memenuhi persyaratan yang dikemukakan oleh Klausmeir.
e. Penguasaan Konsep
Menurut definisi konseptual, penguasaan konsep IPA adalah kemampuan guru untuk mengatasi konsep-konsep dasar IPA pada
ranah kognitif sesuai dengan klasifikasi Bloom yaitu : 1.
Tingkat pengetahuan knowledge Pada level ini menuntut siswa untuk mengingat recall informasi
yang telah diterima sebelumnya. 2.
Tingkat pemahaman comprehension Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri.
3. Tingkat penerapan application
Kemampuan untuk menggunakan menerapkan informasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan
berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 4.
Tingkat analisis analysis Kemampuan untuk mengidentifikasikan, memisahkan dan
membedakan komponen-komponen elemen, suatu fakta, konsep, pendapat asumsi, hipotesis kesimplan, dan memeriksa setiap
komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya kontradiksi. 5.
Tingkat sintesis synthesis Kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan
berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
33
6. Tingkat evaluasi evaluation
Mengharapkan siswa mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode, produk dengan menggunakan
kriteria tertentu.
36
Definisi operasional penguasaan konsep IPA adalah yang diukur melalui penguasaan kurikulum konsep IPA sesuai tingkatannya.
Penguasaan konsep merupakan penguasaan terhadap abstraksi yang memiliki satu kelas atau objek-objek kejadian atau hubungan
yang mempunyai atribut yang sama. Menurut Piaget pertumbuhan intelektual manusia terjadi karena adanya proses kontinu yang
menunjukkan equilibrium, sehingga akan tercapai tingkat perkembangan intelektual yang lebih tinggi
Jadi penguasaan konsep meliputi keseluruhan suatu materi karena satu dengan yang lainnya saling berhubungan.
B. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan teori yang ada, diduga pengaruh penguasaan konsep oleh siswa dengan menggunakan metode problem solving akan mengalami
peningkatan atau menjadi lebih baik. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Susanta dan
Rusdi, berdasarkan hasil pengamatan dan yang terjadi pada proses penyelesaian masalah menunjukan bahwa siswa yang mampu menerapkan
langkah penyelesaian masalah, maka siswa tersebut juga mampu menyelesaikan persoalan dengan sukses. Sebaliknya jika siswa kurang bisa
menerapkan langkah penyelesaian masalah , maka tidak begitu sukses menyelesaikan masalah.
37
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nizel Huda, hasil belajar yang diajar dengan menggunakan model pengajaran pemecahan masalah lebih
36
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Ciputat : Gaung Persada Press, 2005 , h. 27-29
37
Agus Susanta dan Rusdi, Loc.cit, h.21