16
7 Problem Solving belajar memecahkan masalah
Pada tingkat ini, siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsang yang menggambarkan
membangkitkan situasi problematika, mempergunakan berbagai kaidah yang dikuasainya.
8
Guru dapat mengidentifikasi tahap belajar tipe belajar yang telah dijalaninya dengan proses pengidentifikasian hasil kegiatan mengajar yang
tercermin dalam perubahan prilaku, baik secara material- subtansial, struktur fungsional, maupun secara behavioral.
2. Hakikat Problem Solving a. Pengertian Problem Solving
Secara umum pengertian masalah adalah suatu hambatan dalam mencapai tujuan dan apabila tidak diatasi atau diselesaikan akan
mengganggu orang yang mempunyai masalah tersebut. Winkel seperti dikutip Nizel Huda menyatakan bahwa masalah adalah suatu yang
menghambat, merintangi, mempersulit bagi orang dalam usahanya mencapai sesuatu.
9
Jadi suatu pertanyaan akan merupakan masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan hukum tertentu yang segera dapat
digunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut. Menurut Radfors dan Burton dalam Goldin suatu masalah
adalah suatu situasi dengan hasil akhir tidak dapat dengan segera dicapai. Sedangkan menurut Newel dan Simon dalam Goldin,
seseorang berhadapan dengan suatu masalah apabila ia ingin sesuatu dan tidak mengetahui dengan segera rangkaian tindakan yang dapat
dilakukan untuk mendapatkannya.
8
Ahmad Sabri, Op. Cit. h. 22
9
Nizlel Huda, Suatu Model Pengajaran untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Mahasiswa D
2
-PGSD Prajabatan FKIP Universitas Jambi, Jurnal Gema Pendidikan, Jambi : 2000, No.7, Tahun IV, h.29
17
Masalah menurut Granham dan Oakhil seperti dikutip Roland W. Scholz adalah:
“ A problem is charaterized by an intial state, a desired target state, and a barrier that prevents an immediate, direct, or routine transition from the
initial to the target state.”
10
Berdasarkan pendapat di atas sebuah masalah adalah sesuatu yang mempunyai karakteristik kuat yang didalamnya terdapat target
yang harus diselesaikan dengan segera dan langsung melalui perpindahan yang rutin sehingga target yang dimaksud dapat tercapai.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu pertanyaan atau soal yang dihadapi siswa atau
dihadapkan kepada siswa dan sesuai dengan tingkat kognitifnya, namun siswa tersebut tidak mempunyai aturan tertentu yang dapat
digunakan dengan segera untuk mendapatkan jawabannya. Smith, menyatakan bahwa pengajaran yang baik mempunyai
dua tujuan pokok : 1 mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap materi dan 2 meningkatkan keterampilan berpikir kritis.
Metode yang memerlukan kedua pengajaran tersebut adalah problem solving.
Pemecahan masalah menurut Agus Susanta dan Rusdi adalah suatu proses penerapan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman
sebelumnya pada situasi yang baru dan asing.
11
Menurut Michael E. Martinez, problem solving adalah : “ Problem Solving is the procces of moving toward a goal when the past to
that goal is uncertain. “
12
10
Roland W Scholz Barbara Fluckiger,Environmental Problem Solving Ability : Profiles In Aplication Documents Of Research Assistants, Journal Of Environmental Education;
Summer97, Vol. 28 Issue 4, p37, 8p, 3 charts, 3 diagram, 2 graphs.
11
Agus Susanta dan Rusdi, Model Pendekatan Heuristik pada Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan, Maret : 2006, Vol.4,
No.1, hal.15
12
Michael E. Martinez, What Is Problem Solving ?, http:www-
gse.uci.edudoehomeDeftinfofacultyMartinezProblem_Solving.html .
18
Menurut Martinez problem solving adalah suatu proses perubahan tujuan kedepan ketika tujuan dimasa lalu tidak pasti. Jadi
problem solving merupakan suatu proses perubahan yang menghendaki adanya perbaikan dan digunakan ketika sesuatu hal tidak
dapat diselesaikan
.
Beberapa definisi Problem solving menurut Dr.Cassady adalah: a.
Problem solving is the ability to formulate new answers. Going beyond the simple application of previously learned rules to create
a new solution. b.
Probem solving is also process in the which we perceive and resolve a gap between a present situation and desired goal, whit the
path to the goal blocked by known or unknown obstacles. c.
Problem solving is the process of moving toward a goal when the path to goal is uncertain.
13
Proses yang dimulai dengan masalah yang telah dibuat dan diakhiri dengan penyelesaian menggunakan informasi yang diberikan.
Masalah tak harus ditutup ataupun mempunyai solusi tunggal, tetapi dapat terbuka dicoba diselesaikan dengan berbagai cara.
Metode problem solving menurut N. Sudirman adalah cara penyajian bahan pengajaran yang menjadi masalah sebagai titik tolak
pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa.
14
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis,
logis, teratur dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah
secara rasional, luas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam
13
Cassady, Problem Solving, http:www.bsu.eduwebemmeyeredpsy393Problemsolving.html
.
14
N. Sudirman, Ilmu pendidikan, Bandung : Remaja Karya, 2000, h.146
19
menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta insight tilikan akal amat diperlukan.
15
Pengajaran dengan menggunakan metode problem solving ini, juga dapat merangsang kemampuan berpikir secara kreatif dan
menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan proses mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi
dalam mencari pemecahannya. Apabila guru mengajarkan problem solving dengan menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan
dan mendukung, siswa dapat merasakan kepuasan mencari penyelesaian yang kreatif dan benar dari problem – problem dalam hal
ini problem Biologi.
b. Jenis Masalah