Instrumen Penelitian Uji Coba Instrumen Penelitian

42

G. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah Lembar Kerja Siswa yang diberikan setiap pembelajaran dan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda pada akhir penelitian pada konsep sistem pernapasan pada manusia dan vertebrata yang disusun berdasarkan ruang lingkup materi pelajaran kelas VIII. Di mana semua tes yang diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek ingatan, pemahaman, dan aplikasi. Tabel 2. Instrumen Tes Hasil Belajar Biologi No Materi Tingkat Pengetahuan dan Nomor Butir Sistem Pernapasan Pada Manusia dan Vertebrata C1 C2 C3 Sistem Pernapasan Pada Manusia 1.1 Pengertian pernapasan 1 1.2 Alat-alat pernapasan pada manusia 2 3 1.3 Mekanisme pernapasan 8 7 1.4 Kapasitas paru-paru 13 14 1.5 Kelainan penyakit pada sistem pernapasan 17 1. 1.6 Bahaya merokok bagi kesehatan 20 19 21 Sistem Pernapasan Pada Vertebrata 2.1 Pernapasan pada ikan 22, 24 2.2 Pernapasan pada amfibi 27 28, 29 2.3 Pernapasan pada reptil 31 30 2. 2.4 Pernapasan pada burung 34 35 43

H. Uji Coba Instrumen Penelitian

Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian ini dapat digunakan dalam penelitian maka semua instrumen penelitian diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk pemantapan validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan untuk mengumpulkan data. Pada tes ini dihitung juga taraf kesukaran dan daya pembeda yang diuraikan sebagai berikut: 1. Validitas Instrumen Suatu instrumen baru dapat digunakan dalam penelitian bilamana dinayatakan valid. Validitas adalah tingkat sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. 1 Untuk mengetahui bahwa tes tersebut telah sesuai dengan materi atau isi pelajaran yang telah diberikan. Pengujian validitas instrumen ini menggunakan uji validitas butir soal. Pengukuran validitas instrumen ini menggunakan rumus Point Biseral Korelasi, yaitu: 2 r pbi = q p SD M M t t p − Keterangan : r pbi : Angka indeks Korelasi Point Biseral M p : Mean skor yang dicapai oleh siswa yang menjawab benar M t : Mean skor total SD : Deviasi standar total t p : Proporsi siswa yang menjawab benar q : Proporsi siswa yang menjawab salah Langkah-langkah korelasi point biseral adalah sebagai berikut : 1. Menentukan proporsi menjawab benar p dengan persamaan : N X Σ p = 1 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004, h. 60 2 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003, Cet ke-13, h. 245 44 2. Menentukan nilai q yang merupakan selisih bilangan 1 dengan p, yaitu: q = 1 - p 3. Menentukan skor total dengan persamaan : M p = Jumlah skor total Jumlah siswa 4. Menetukan skor soal peserta tes yang menjawab benar dengan persamaan: M p = Jumlah skor total peserta yang menjawab benar Jumlah skor tertinggi 5. Menentukan standar deviasi dengan persamaan: SD = 2 2 N X N X ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ Σ − Σ 6. Menentukan validitas dengan persamaan : r pbi = q p SD M M t t p − 7. Untuk mennetukan valid atau tidaknya butir soal, r pbi dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikan 5 dengan terlebih dahulu mencari db dengan persamaan : db = N – nr db = Derajat bebas N = Jumlah responden nr = Banyaknya variabel yang dikorelasikan 8. Menentukan kriteria pengujian : Jika r pbi r tabel maka soal tersebut valid Jika r pbi r tabel maka soal tersebut tidak valid Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan r pbi = 0,443 dan r tabel = 0,335. soal dikatakan valid jika r pbi r table. 45 Instrument penelitian yang valid yaitu pada no butir 1, 2, 3, 7, 8, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30, 31,34, dan 35. 2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas artinya dapat dipercaya, dan dapat diandalkan. Analisis reliabilitas dilakukan untuk mengetahui soal yang sudah disusun dapat memberikan hasil yang tetap atau tidak tetap. Hal ini berarti apabila soal dikenakan untuk sejumlah subjek yang sama dalam waktu tertentu, maka hasil akan tetap atau relatif sama. Instrumen disebut reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Kuder dan Richardson 20 K-R 20. 3 r 11 = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − 2 2 SD pq SD 1 n n Keterangan : r 11 = Reliabilitas secara keseluruhan n = Banyaknya item soal p = Proporsi siswa yang menjawab benar q = Proporsi siswa yang menjawab salah ∑pq = Jumlah perkalian p dan q SD 2 = Standar deviasi kuadrat Langkah-langkah reliabilitas sebagai berikut : 1. Menentukan jumlah soal yang benar ∑X 2. Menentukan jumlah soal yang benar dikuadratkan ∑X 2 3. Menentukan jumlah perkalian p dan q ∑pq 4. Menentukan standar deviasi dengan persamaan : SD = 2 2 N x N X ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ Σ − Σ 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2005, h.100 46 5. Menentukan reliabilitas K-R 20 dengan persamaan : r 11 = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − 2 2 SD pq SD 1 n n 6. Mengklasifikasikan koefisien reliabilitas menurut Guilford, yaitu : r 11 = 0,91 – 1,00 = Korelasi Sangat Tinggi r 11 = 0,71 – 0,90 = Korelasi Tinggi r 11 = 0,41 – 0,70 = Korelasi CukupSedang r 11 = 0,21 – 0,40 = Korelasi Rendah r 11 = 0,20 = Tidak Ada Korelasi Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,63. oleh karena itu reliabilitas tergolong dalam klasifikasi cukup. 3. Indeks Taraf Kesukaran Cara melakukan analisis untuk menentukan taraf kesukaran soal dengan menggunakan rumus 4 : P = JS B Dimana : P = Indeks kesukaran B = Banyak siswa yang menjawab dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Suharsimi Arikunto, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut : 5 Soal dengan P = 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar Soal dengan P = 0,30 sampai 0,700 adalah soal sedang Soal dengan P = 0,70 sampai 1 ,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut : 4 Ibid., h. 208 5 Ibid., h. 210 47 Tabel 3. Analisis Uji Taraf Kesukaran No Soal B JS P = JS B Keterangan 1. 33 36 0,92 Mudah 2. 8 36 0,22 Sukar 3. 27 36 0,75 Mudah 4. 13 36 0,36 Sedang 5. 27 36 0,75 Mudah 6. 6 36 0,17 Sukar 7. 23 36 0,64 Sedang 8. 2 36 0,05 Sukar 9. 25 36 0,70 Sedang 10. 25 36 0,70 Sedang 11. 29 36 0,80 Mudah 12. 27 36 0,75 Mudah 13. 14 36 0,40 Sedang 14. 20 36 0,55 Sedang 15. 25 36 0,70 Sedang 16. 26 36 0,72 Mudah 17. 4 36 0,11 Sukar 18. 26 36 0,72 Mudah 19. 15 36 0,42 Sedang 20. 15 36 0,42 Sedang 4. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah. Maka penelitian ini dipandang perlu 48 untuk mengadakan uji daya pembeda. Rumus pengujian daya pembeda yaitu 6 : D = B A B B A A P P J B J B − = − Dimana : D = Indeks diskriminasi J = Jumlah peserta tes J A = Banyak peserta kelompok atas J B = Banyak peserta kelompok bawah B A = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar P A = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Menurut Suharsini Arikunto, klasifikasi daya pembeda adalah 7 : D = 0,00 – 0,20 : jelek D = 0,20 – 0,40 : cukup D = 0,40 – 0,70 : baik D = 0,70 – 1,00 : baik sekali D= negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja

I. Teknik Analisis Data

a. Pengorganisasian Data Pada dasarnya data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah data yang masih mentah, sehingga akan menemukan kesukaran dalam menarik suatu gambaran yang berarti dari hasil penelitian tersebut. Guna memperoleh gambaran yang sederhana, jelas dan sistematis, serta sifat-sifat yang penting dan bentuk penyebaran dari data tersebut dapat dengan mudah diketahui dan diinterpretasikan, serta untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, maka data yang dikumpulkan dari 6 Ibid., h. 213 7 Ibid., h. 218 49 penelitian, diselidiki dengan analisa statistik yang disusun ke dalam bentuk distribusi frekuensi. Yaitu suatu cara atau bentuk penyusunan yang teratur mengenai sejumlah data. Untuk membuat distribusi frekuensi dengan panjang kelas sama, akan dilakukan sebagai berikut : a. Tentukan rentang, ialah data terbesar dikurangi data terkecil. b. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan k. c. Tentukan panjang kelas interval p d. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. e. Memulai dengan data yang lebih kecil dari data terkecil. b. Hipotesa Penelitian Perumusan hipotesis statistik untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara hasil belajar biologi siswa yang diberi perlakuan metode problem solving dengan metode ceramah. H : µ x - µ y = H a : µ x - µ y 0 Keterangan : H : Tidak ada perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diberi perlakuan metode problem solving dengan metode ceramah. H a : Terdapat perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diberi perlakuan metode problem solving dengan metode ceramah. µ x : Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberi soal pernapasan pada manusia dan vertebrta sebelum diberi perlakuan problem solving dengan metode ceramah. µ y : Rata-rata hasil belajar biologi siswa yang diberi soal melalui metode problem solving dengan metode ceramah pada konsep sistem pernapasan pada manusia dan vertebrta. 50 c. Uji Persyaratan Analisa Data a. Uji Normalitas Teknik yang digunakan untuj uji normalitas pada penelitian ini adalah dengan uji Lilliefors, yaitu meenguji kenormalan data yang digunakan.Uji normalitas menggunakan uji Lilliefors Lo pada taraf signifikan 5 α = 0,05. L hitung L tabel : Berdistribusi normal L hitung L tabel : Tidak berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antar dua keadaan atau populasi. Pengajuan homogenitas dilakukan dengan uji homogenitas dua varian, rumus uji homogenitas yang dilakukan adalah uji Fisher, yaitu : F = 2 2 2 1 S S S 2 = 1 2 2 − − ∑ ∑ n n X X n Keterangan : F = homogenitas S 1 2 = Varian terbesar atau data pertama S 2 2 = Varian terkecil atau data kedua F hitung F tabel = Sample homogen F hitung F tabel = Sampel tidak homogen d. Pengujian Hipotesa Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil, pada penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan Uji-t dengan persamaan sebagai berikut : 8 t = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ + ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − + + − ∑ ∑ Y X Y X Y X N N N N y x M M 1 1 2 2 2 Keterangan : 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Bumi Aksara, 2003 , h. 280-281. 51 t = hasil perhitungan MX = Mean skor kelompok metode problem solving MY = Mean skor Kelompok metode ceramah X = Deviasi setiap kelompok metode problem solving nilai pre-test dan post-test Y = Deviasi setiap kelompok metode ceramah nilai pre-test dan post-test N = Jumlah sample kelompok metode problem solving dan ceramah

J. hipotesis Statistik

Dokumen yang terkait

Pengaruh pembelajaran generatif terhadap hasil belajar siswa pada konsep usaha dan energi (kuasi eksperimen di MTs Jamiatus Sholihin Cipondoh)

0 17 113

Perbandingan pemberian evaluasi dalam bentuk essai berstruktur dan pilihan ganda terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem pernapasan pada manusia dan vertebrata : eksperimen di MTs Negeri Cipondoh Tangerang

0 4 152

Implementasi model pembelajaran problem solving berbasis eksperimen pada konsep larutan elektrolit dan nonelektrolit

0 2 6

Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui Permainan bernuansa Nilai : Penelitian Tindakan kelas di MTs Al-Ikhlas Cisereh-Tangerang

4 24 218

Penerapan pendekatan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar kimia siswa terhadap konsep mol dalam stoikiometri (PTK di kelas X SMAN 2 Cisauk-Tangerang

7 44 219

Peningkatan Penguasaan Konsep Sistem Respirasi Manusia Melalui Metode Pemecahan Masalah : Problem Solving Penelitian Tindakan kelas di MTs Negeri Tangerang II Pemulang – Banten

0 11 178

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI METODE Peningkatan Pemahaman Konsep Belajar Matematika Siswa Melalui Metode Pembelajaran Problem Solving (Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VII H SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo).

0 2 11

ANALISIS PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS LINGKUNGAN.

0 1 39

peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi inflasi melalui metode diskusi

0 0 41

Peningkatan penalaran siswa pada konsep tekanan melalui penerapan metode problem solving di SMP Pangudi Luhur Moyudan - USD Repository

0 3 131