merupakan saham yang aktif diperdagangkan, jika saham tersebut aktif perdagangannya pasti memiliki volume perdagangan yang besar dan akan
menghasilkan return saham yang tinggi. Volume perdagangan saham adalah tingkat permintaan dan penawaran
terhadap saham suatu perusahaan. Meningkatnya daya tarik investor atas suatu investasi maka akan berimbas dengan meningkatnya return saham dan volume
perdagangan saham perusahaan terkait. TVA merupakan perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu dengan jumlah saham
perusahaan yang beredar pada periode tertentu Fatimatuzzahra dan Herlambang, 2014.
2.10. Signaling Theory
Signaling theory merupakan sinyal informasi yang dibutuhkan investor untuk menentukan apakah investor tersebut akan menanamkan sahamnya pada
perusahaan tersebut atau tidak. Signaling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dipublikasikan suatu perusahaan terhadap keputusan investasi
pihak diluar perusahaan Sari: 2014. Signaling theory menjelaskan masalah asimetris informasi dalam pasar. Menurut Atmaja 2008: 13 asymmetric
information adalah kondisi dimana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak daripada pihak lain. Misalnya, pihak manajemen perusahaan memiliki
informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak investor di pasar modal. Asymmetric information dapat menggangu fungsi pasar finansial sehingga harus
dikurangi Atmaja, 2008: 14. Teori signaling menunjukkan bagaimana asimetris informasi ini dapat dikurangi dengan memberikan lebih banyak sinyal informasi
kepada investor. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi.
Pengumuman yang mengandung informasi information content, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh
pasar Jogiyanto, 2003: 410. Perusahaan sebisa mungkin meyakinkan publik bahwa informasi yang disampaikan adalah benar. Signaling theory dalam
penelitian ini yaitu perusahaan dengan menerbitkan sukuk ijarah maupun obligasi konvensional akan dianggap sebagai sinyal positif yaitu keadaan kinerja
perusahaan yang bagus dan memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang.
2.11. Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu berfungsi untuk menjelaskan keterkaitan atau kesamaan masalah penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian oleh
Ghoniyah, dkk 2008 untuk uji one-sample t-test memberikan hasil bahwa tidak terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal pengumuman
penerbitan obligasi syariah sedangkan untuk trading volume activity menunjukkan ada beberapa hari di sekitar pengumuman yang positif signifikan. Uji paired t-test
menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman tetapi tidak signifikan dan terdapat perbedaan tetapi tidak signifikan
trading volume activity sebelum dan sesudah penerbitan. Penelitian lain dilakukan oleh Maringka 2008 menyatakan bahwa
pengumuman penawaran umum IPO obligasi yang diisukan oleh perusahaan memiliki kandungan informasi dan menyebabkan pasar bereaksi serta abnormal
return yang berfluktuasi. Selama 21 hari pengamatan diperoleh 11 hari abnormal return positif dan 10 hari abnormal return negatif. Pengujian terhadap variabel
volume perdagangan menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang positif dan signifikan pada level 5 sebelum adanya penawaran umum perdana IPO
obligasi, pada saat pengumuman IPO negatif dan tidak signifikan, dan setelah pengumuman IPO positif tidak signifikan. Secara keseluruhan dalam periode
jendela diperoleh nilai koefisien yang positif dan signifikan pada level 5. Penelitian Godlewski
, dkk 2011 dengan judul “Do markets perceive sukuk and conventional bonds as different financing instruments
”. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu pengumuman sukuk dan obligasi, dan
variabel dependen reaksi pasar cummulative average abnormal return. Sampel dari penelitian ini yaitu 170 pengumuman yang terdiri dari 77 pengumuman sukuk
dan 93 pengumuman obligasi dari perusahaan yang go public di Malaysia pada periode 2002-2009. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa pasar
bereaksi berbeda terhadap pengumuman dari keduanya. Reaksi pasar tidak signifikan terhadap pengumuman obligasi konvensional tetapi reaksi pasar saham
negatif signifikan terhadap pengumuman penerbitan sukuk. Penelitian yang dilakukan Primadani 2013 dengan judul reaksi pasar
terhadap pengumuman obligasi syariah di Bursa Efek Indonesia, dari uji one sample t-test variabel Average Abnormal Return AAR bernilai negatif terjadi
selama 13 hari periode uji yaitu pada 6 hari sebelum dan 7 hari sesudah pengumuman terjadi. Nilai AAR positif terjadi pada saat 4 hari sebelum, saat dan
3 hari sesudah pengumuman penerbitan sukuk. Variabel Cumulative Average
Abnormal Return CAAR negatif terjadi pada 13 hari periode yaitu 6 hari sebelum, pada saat dan 6 hari sesudah pengumuman terjadi, sedangkan positif
terjadi pada 4 hari sebelum dan 4 hari sesudah pengumuman. Berdasarkan uji Paired t-test menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata AAR
dan CAAR sebelum dan sesudah tanggal pengumuman penerbitan sukuk. Penelitian yang dilakukan Sari 2014 dengan judul perbedaan return
saham sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah ijarah pada perusahaan yang tergabung dalam Daftar Efek Syariah DES dalam uji paired t-test
menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan average abnormal return saham sebelum dan sesudah penerbitan obligasi syariah sukuk ijarah. Hasil uji
one sample t-test menunjukkan nilai yang tidak signifikan pada masing-masing hari di sekitar peristiwa penerbitan obligasi syariah karena tingkat signifikasi yang
semuannya lebih dari 5. Penelitian Fatimatuzzahra dan Herlambang 2014 dengan judul reaksi
pasar atas penerbitan sukuk studi pada emiten saham penerbit sukuk periode 2008-2012. Berdasarkan uji one sample t-test average abnormal return
memberikan hasil bahwa ada beberapa hari perdagangan baik sebelum maupun setelah penerbitan obligasi syariah menghasilkan nilai probabilitas lebih kecil dari
tingkat signifikasi 5 sehingga kesimpulannya terdapat average abnormal return yang terjadi signifikan secara nyata pada hari-hari tersebut. Uji paired t-test pada
average abnormal trading volume activity AATVA menjelaskan bahwa terdapat perbedaan average abnormal trading volume activity yang signifikan pada
sebelum dan setelah penerbitan sukuk.
Penelitian oleh Wanjiku 2014 berjudul “The Effect of Bond Issue on
Share Prices of Firms Listed at the Nairobi Securities Exchange ”. Data yang
digunakan merupakan data sekunder yang diambil dari NSE Daily stock dan NSE handbook dari tahun 2009-2013 dan dianalisis menggunakan Microsoft Excel
dengan membandingkan nilai t-value dengan tabel t-tabel dan dipresentasikan menggunakan tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerbitan
obligasi berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Afrianti, dkk 2015 tentang pengaruh
penerbitan obligasi syariah terhadap cumulative abnormal return dengan variabel independen sukuk to equity ratio dan variabel dependen cumulative abnormal
return. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerbitan sukuk berpengaruh positif terhadap cumulative abnormal return. Penelitian oleh Pratiwi 2015 yang
menguji reaksi pasar modal terhadap peristiwa penerbitan sukuk dan obligasi korporasi memberikan hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada
variabel cumulative abnormal return ditunjukkan dengan sig-2 tailed 0.05. Untuk variabel trading volume activity TVA juga tidak mempunyai perbedaan
yang signifikan yang ditunjukkan sig-2 tailed 0.05. Jadi, peristiwa pengumuman sukuk dan obligasi tidak mempunyai kandungan informasi karena informasi telah
tersebar secara merata di pasar, sehingga dalam pasar ini tidak ada yang mendapat abnormal return. Penelitian oleh Rahim dan Ahmad 2015 dengan sampel
sebanyak 45 peristiwa pengumuman penerbitan sukuk. Penelitian tersebut memberikan hasil yaitu terdapat reaksi positif signifikan terhadap pengumuman
penerbitan sukuk untuk kedua index yaitu FTSE Hijrah Shariah Index maupun Dow Jones Islamic Market Index.
Ringkasan penelitian terdahulu dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2. Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Variabel
Hasil 1. Nunung
Ghoniyah, Mutamimah,
dan Jenar Widayati
2008 Reaksi Pasar
Modal Indonesia Terhadap
Pengumuman Penerbitan
Obligasi Syariah Var:
- Peristiwa pengumuman
penerbitan obligasi syariah
-abnormal return
- trading volume activity
- abnormal return positif tetapi tidak signifikan
- trading volume activity positif dan signifikan atas pengumuman
penerbitan obligasi syari’ah - terdapat perbedaan tetapi tidak
signifikan abnormal
return sebelum
dan sesudah
pengumuman - terdapat perbedaan tetapi tidak
signifikan trading
volume activity sebelum dan sesudah
pengumuman penerbitan obligasi syari’ah.
2. Tonny S.
Maringka 2008
Reaksi Harga
Saham terhadap
Penawaran Umum Perdana
IPO Obligasi:Analisis
Aspek Asimetri
Informasi dan
Jatuh Tempo
Hutang Var:
- Abnormal Return
- Perpanjangan jatuh tempo
obligasi - Volatilitas
pendapatan Earning
Volatility - Ukuran
Perusahaan Firm Size
- Volume Perdagangan
Trading Volume
- 11 hari abnormal return positif dan 10 hari abnormal return
negatif - Ukuran perusahaan negatif tidak
signifikan sebelum IPO dan hubungan positif tidak signifikan
setelah IPO - Volatilitas pendapatan positif
signifikan sebelum dan sesudah penawaran umum.
- Volume perdagangan positif signifikan sebelum pengumuman
IPO, pada saat pengumuman negatif tidak signifikan dan
setelah pengumuman positif tidak signifikan.
- Kebijakan jatuh tempo hutang positif tidak signifikan.
3 .
Christophe J. Godlewski,
Rima Turk- Ariss and
Laurent Weill 2011
Do markets perceive sukuk
and conventional bonds as different
financing instruments
Variabel sukuk Conventional
bond Variabel
dependen: Cumulative
average -
Reaksi pasar tidak signifikan terhadap
pengumuman pengumuman
obligasi konvensional.
- Reaksi pasar saham negatif
signifikan terhadap
pengumuman penerbitan sukuk.
abnormal return CAAR
Event study 4.
Resi Primadani
2013 Reaksi Pasar
terhadap Pengumuman
Obligasi Syariah di Bursa Efek
Indonesia Var:
- Cumulative
Average Abnormal
Return CAAR
- Average
Abnormal Return AAR
Event Study -
AAR bernilai negatif terjadi selama 13 hari periode uji, yaitu
pada 6 hari sebelum dan 7 hari sesudah pengumuman terjadi.
Nilai AAR positif terjadi pada saat
4 hari
sebelum pengumuman,
saat pengumuman dan 3 sesudah
pengumuman. -
Nilai CAAR negatif terjadi pada 13 hari periode yaitu 6
hari sebelum, pada saat dan 6 hari
sesudah pengumuman
terjadi. Sedangkan nilai positif terjadi pada 4 hari sebelum dan
4 hari sesudah pengumuman. -
Tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata AAR dan CAAR
sebelum dan sesudah tanggal pengumuman
penerbitan obligasi syariah.
5. Agista
Kencana Sari 2014
Perbedaan Return Saham Sebelum
dan Sesudah Penerbitan
Obligasi Syariah Ijarah pada
Perusahaan yang Tergabung dalam
Daftar Efek Syariah
Var: -
Abnormal return
- Return saham
Event Study -
tidak signifikan pada masing- masing hari di sekitar peristiwa
penerbitan obligasi
syariah karena tingkat signifkasi yang
semuannya lebih dari 5. -
Tidak adanya
perbedaan signifikan
abnormal return
sebelum dan
sesudah pengumuman penerbitan sukuk
ijarah. -
Peristiwa penerbitan obligasi syariah ijarah di hari-hari sekitar
pengumuman tidak memberikan efek terhadap return saham.
6. Vita
Fatimatuzzahr a dan Leo
Herlambang 2014
Reaksi Pasar Atas Penerbitan Sukuk
Studi pada Emiten Saham
Penerbit Sukuk Periode 2008-
2012 Var:
- Average
Abnormal Return
- Trading
Volume Activity
Event Study -
Ada beberapa hari perdagangan baik sebelum ataupun setelah
penerbitan obligasi
syariah menghasilkan nilai probabilitas
lebih kecil dari 5 sehingga kesimpulannya
terdapat average abnormal return yang
terjadi signifikan secara nyata pada hari-hari tersebut
- terdapat perbedaan average
abnormal trading
volume activity yang signifikan pada
sebelum dan setelah penerbitan sukuk.
7. Ngure Barbara
Wanjiku 2014
The Effect of Bond Issue on
Share Prices of Var:
- Bond issue -
penerbitan obligasi berpengaruh positif signifikan
Firms Listed at The Nairobi
Securities Exchange
- Abnormal return
terhadap harga saham.
8. Ajeng Kartika
Nur Afrianti, Nunung
Nurhayati, dan Sri Fadilah
2015 Pengaruh
Penerbitan Obligasi Syariah
Sukuk terhadap Cumulative
Abnormal Return di Jakarta Islamic
Index Var:
- Cumulative
Abnormal Return Y
- Sukuk to
Equity Ratio X
Analisis Regresi -
Penerbitan sukuk berpengaruh positif
terhadap cumulative
abnormal return
9. Anggi Dian
Pratiwi 2015 Analisis Reaksi
Pasar Modal terhadap Peristiwa
Penerbitan Sukuk dan Obligasi
Korporasi Var:
- Cumulative Abnormal
Return X1
- Trading Volume Acticity
X2
- Peristiwa pengumuman
penerbitan sukuk dan
obligasi korporasi Y
- tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel
cumulative abnormal return dan trading volume activity baik
pada periode sebelum, saat dan setelah pengumuman
10 .
Syazwani Abd Rahim dan
Nursilah Ahmad 2015
Asymmetric Market Reactions
to Sukuk Isuuance Var:
Reaksi pasar cumulative
average abnormal
return dan pengumuman
penerbitan sukuk
Event study -
Ada reaksi
pasar positif
signifikan terhadap
pengumuman penerbitan sukuk peristiwa untuk kedua index
yaitu: FTSE Hijrah Shariah Index dan Dow Jones Islamic
Market Index.
Sumber: Berbagai sumber diolah 2016
2.12. Kerangka berfikir