2.1.2. Karakteristik Pasar Modal
Pasar modal merupakan lembaga yang terorganisir yang menyediakan sarana transaksi sekuritas mempertemukan investor jual dengan investor beli
melalui Wakil Perantara Efek. Pasar modal memiliki karakteristik antara lain Hadi, 2013: 15-16: Membeli prospek yang akan datang, hal itu ditunjukkan
dengan karakter investasi yang mana memberikan prospek keuntungan di masa depan expected return. Semua investor yang memegang sekuritas didasarkan
pengharapan di masa datang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. a.
Mempunyai harapan keuntungan yang tinggi, tapi juga mengandung risiko yang tinggi pula.
b. Mengutamakan kemampuan analisis. Instrumen pasar modal yang berarti
berinvestasi diatas prospek masa depan adalah keharusan untuk memaksimalkan kemampuan analisis teknikal maupun fundamental.
c. Mengandung unsur spekulasi. Investasi di pasar modal memiliki nilai
spekulasi tinggi, terlepas apakah telah dilakukan analisis mendalam dengan maksud untuk mengurangi ketidakpastian masa depan investasi atau belum.
Nilai spekulatif semakin nampak terutama bagi investor jangka pendek yang mengejar capital gain.
2.2. Obligasi Konvensional
2.2.1. Pengertian Obligasi
Pengertian obligasi menurut Sutedi 2009: 1 adalah suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi dan janji untuk membayar
kembali pokok utang beserta kupon bunga pada saat jatuh tempo. Menurut pasal 1
butir 34 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1548KMK.0131990 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1199KMK.0101991,
obligasi adalah bukti utang dari emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal
jatuh tempo, sekurang-kurangnya 3 tiga tahun sejak tanggal emisi. Dilihat dari sudut pandang perusahaan, obligasi perusahaan atau obligasi korporasi corporate
bond merupakan sekuritas yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang menjanjikan kepada pemegangnya pembayaran sejumlah uang tetap pada suatu
tanggal jatuh tempo di masa mendatang disertai dengan pembayaran bunga secara periodik Tandelilin, 2010: 245. Jadi, obligasi konvensional merupakan surat
pengakuan hutang dimana pihak yang menerbitkan hutang berjanji untuk melunasi pokok obligasi kepada investor pada saat jatuh tempo dan membayarkan kupon
bunga secara periodik. Menurut Titah 2008; dalam Pratiwi 2015 menjelaskan bahwa
penerbitan obligasi akan menyebabkan terjadi peningkatan leverage perusahaan. Peningkatan leverage akan membawa keuntungan bagi perusahaan berupa tax
shield dimana perusahaan dapat mengurangi bagian dari pendapatan yang harus dibayarkan untuk membayar pajak sehingga perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan dan memberikan keuntungan bagi pemegang saham. Namun pada titik tersebut biaya kebangkrutan dan biaya bunga yang ditimbulkan bisa saja melebihi
penghematan pajak dari adanya hutang tersebut sehingga dapat menurunkan harga saham.
2.2.2. Jenis- Jenis Obligasi
Menurut Tandelilin 2010: 247-249 ada beberapa jenis obligasi perusahaan dengan masing-masing karakteristiknya yang berbeda, antara lain:
a. Obligasi dengan jaminan mortgage bonds adalah obligasi yang diterbitkan
oleh perusahaan dengan menggunakan jaminan suatu aset real, sehingga jika perusahaan gagal memenuhi kewajibannya maka pemegang obligasi berhak
untuk mengambil alih aset tersebut. b.
Obligasi tanpa jaminan debentures atau unsecured bond adalah obligasi yang diterbitkan tanpa menggunakan suatu jaminan aset real tertentu. Sama
halnya dengan mortgage bond, perusahaan juga bisa menerbitkan obligasi tanpa jaminan lagi setelah obligasi tanpa jaminan diterbitkan atau disebut
sebagai subordinated yunior debentures. c.
Obligasi konversi merupakan obligasi yang memberikan hak pemegangnya untuk mengkonversikan obligasi tersebut dengan sejumlah saham
perusahaan pada harga yang telah ditetapkan. d.
Obligasi yang disertai warrant. Pemegang obligasi mempunyai hak untuk membeli saham perusahaan pada harga yang telah ditentukan. Sama halnya
dengan obligasi konversi, pemegang obligasi dengan warrant akan mempunyai kesempatan untuk mendapatkan capital gain jika harga saham
mengalami kenaikan. Emiten juga akan memperoleh keuntungan dengan memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, karena obligasi dengan
warrant dan obligasi konversi umumnya memberikan tingkat kupon yang lebih rendah dibandingkan dengan obligasi biasa.
e. Obligasi tanpa kupon zero coupon bond adalah obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga. f.
Obligasi dengan tingkat bunga mengambang floating rate bond adalah obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan
fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku. g.
Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum
waktu jatuh tempo. Putable bond melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga, jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan dan
harga obligasi mengalami penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan perusahaan, sehingga pemegang obligasi
tersebut dapat menginvestasikan kembali dananya pada tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku.
h. Junk bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungankupon
yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula. Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang beresiko tinggi atau oleh
perusahaan yang ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisisi. i.
Sovereign Bonds adalah obligasi yang diterbitkan suatu negara dalam mata uangnya sendiri tetapi dijual di negara lain dalam mata uang negara tersebut.
2.2.3. Karakteristik Obligasi