Output SPSS 21 di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 6 peristiwa pengumuman penerbitan sukuk ijarah. Selama periode pengamatan
menunjukkan bahwa nilai abnormal return terendah minimum selama 21 hari periode pengamatan terdapat pada saat tanggal pengumuman sebesar
–0.05436. nilai maksimum merupakan nilai tertinggi abnormal return selama periode
pengamatan 21 hari yaitu pada hari kesepuluh sebelum pengumuman penerbitan sukuk ijarah sebesar 0.11468.
Rata-rata abnormal return tertinggi terjadi pada kesepuluh sebelum pengumuman yaitu sebesar 0.0179267 sedangkan rata-rata mean abnormal
return terendah terjadi pada hari kesepuluh setelah pengumuman penerbitan sukuk ijarah yaitu sebesar -0.0113883. Standar deviasi digunakan untuk mengetahui
sebaran data serta mengetahui rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data berdasarkan nilai rata-rata mean. Standar deviasi abnormal return sukuk ijarah
selama 21 hari berada pada kisaran angka 0 yang berarti bahwa data penelitian tidak menyimpang dari rata-ratanya.
4.1.2.2. Statistik Deskriptif Abnormal Return Obligasi Konvensional
Statistik deskriptif dalam penelitian ini menguraikan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi dari 65 sampel peristiwa
pengumuman penerbitan obligasi konvensional selama 21 hari periode pengamatan. Statistik deskriptif dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini:
Tabel 4.5 Deskriptif
Abnormal Return Obligasi Konvensional
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation MIN_10
65 -.06046
.04866 -.0010075
.01829238 MIN_9
65 -.06661
.07053 .0004840
.02171125 MIN_8
65 -.04467
.05111 -.0023483
.01683282 MIN_7
65 -.03913
.04722 .0041922
.01765279 MIN_6
65 -.07358
.05912 -.0021395
.02037468 MIN_5
65 -.05659
.05367 -.0020132
.01783274 MIN_4
65 -.05636
.07284 .0016234
.01981480 MIN_3
65 -.05554
.03858 -.0038894
.01763810 MIN_2
65 -.03839
.05214 .0013217
.01738528 MIN_1
65 -.06293
.04038 -.0030926
.01909526 O
65 -.06341
.06306 -.0004922
.02058456 PLUS_1
65 -.08302
.05348 -.0005055
.02243925 PLUS_2
65 -.09184
.04237 -.0004689
.01897330 PLUS_3
65 -.04459
.09250 .0038005
.01960118 PLUS_4
65 -.06507
.03943 -.0039052
.01805293 PLUS_5
65 -.04051
.06025 .0010849
.01924180 PLUS_6
65 -.04522
.07969 .0010668
.02213774 PLUS_7
65 -.04069
.08049 .0039271
.02243866 PLUS_8
65 -.07252
.06183 .0008852
.02376098 PLUS_9
65 -.04920
.06898 .0014658
.02189602 PLUS_10
65 -.06436
.05897 -.0018406
.02037053 Valid N listwise
65
Sumber: Output SPSS 21 2016 Output SPSS 21 di atas menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 65
peristiwa pengumuman penerbitan obligasi konvensional. Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa nilai abnormal return terendah minimum
selama 21 hari periode pengamatan terdapat pada hari kedua setelah pengumuman sebesar -0.09184. Nilai maksimum merupakan nilai tertinggi abnormal return
selama periode pengamatan 21 hari yaitu pada hari ketiga setelah pengumuman sebesar 0.09250.
Rata-rata abnormal return tertinggi terjadi pada hari ketujuh sebelum pengumuman yaitu sebesar 0.0041922 sedangkan rata-rata mean abnormal
return terendah terjadi pada hari keempat setelah pengumuman penerbitan obligasi konvensional yaitu sebesar -0.0039052. Standar deviasi digunakan untuk
mengetahui sebaran data serta mengetahui rata-rata jarak penyimpangan titik-titik data berdasarkan nilai rata-rata mean. Standar deviasi abnormal return sukuk
ijarah selama 21 hari berada pada kisaran angka 0 yang berarti bahwa data penelitian tidak menyimpang dari rata-ratanya.
4.1.2.3. Statistik Deskriptif Average Trading Volume Activity Sukuk Ijarah