e. Obligasi tanpa kupon zero coupon bond adalah obligasi yang tidak
memberikan pembayaran bunga. f.
Obligasi dengan tingkat bunga mengambang floating rate bond adalah obligasi yang memberikan tingkat bunga yang besarnya disesuaikan dengan
fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku. g.
Putable bond adalah obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menerima pelunasan obligasi sesuai dengan nilai par sebelum
waktu jatuh tempo. Putable bond melindungi pemegang obligasi terhadap fluktuasi tingkat bunga, jika tingkat bunga pasar mengalami kenaikan dan
harga obligasi mengalami penurunan maka pemegang obligasi mempunyai hak untuk meminta pelunasan perusahaan, sehingga pemegang obligasi
tersebut dapat menginvestasikan kembali dananya pada tingkat bunga yang sesuai dengan tingkat bunga pasar yang berlaku.
h. Junk bond adalah obligasi yang memberikan tingkat keuntungankupon
yang tinggi, tetapi juga mengandung risiko yang sangat tinggi pula. Junk bond biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang beresiko tinggi atau oleh
perusahaan yang ingin membiayai suatu rencana merger atau akuisisi. i.
Sovereign Bonds adalah obligasi yang diterbitkan suatu negara dalam mata uangnya sendiri tetapi dijual di negara lain dalam mata uang negara tersebut.
2.2.3. Karakteristik Obligasi
Secara umum obligasi merupakan pengembangan dari surat utang jangka panjang, adapun karakteristik umum obligasi tidak jauh berbeda dengan
karakteristik pinjaman utang pada umumnya yaitu meliputi Rahardjo, 2003: 9:
1. Nilai Penerbitan Obligasi Jumlah Pinjaman Dana
Penerbitan obligasi pihak emiten akan dengan jelas menyatakan berapa jumlah dana yang dibutuhkan melalui penjualan obligasi. Penentuan besar
kecilnya jumlah penerbitan obligasi berdasarkan kemampuan aliran kas perusahaan serta kinerja bisnisnya.
2. Jangka Waktu Obligasi
Jangka waktu jatuh tempo obligasi, kebanyakan berjangka waktu 5 tahun. Semakin pendek jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati
investor karena dianggap risikonya semakin kecil. Saat jatuh tempo pihak penerbit berkewajiban melunasi pembayaran pokok obligasi.
3. Tingkat Suku Bunga
Obligasi diberikan insentif suku bunga berbentuk tingkat suku bunga yang menarik misalnya 17 atau 18 per tahunnya. Penentuan tingkat suku
bunga ditentukan dengan membandingkan tingkat suku bunga perbankan pada umumnya.
4. Jadwal Pembayaran Suku Bunga
Kewajiban pembayaran kupon dilakukan secara periodik sesuai kesepakatan sebelumnya, bisa dilakukan triwulanan atau semesteran.
5. Jaminan
Obligasi yang memberikan jaminan berbentuk aset perusahaan akan lebih mempunyai daya tarik bagi calon pembeli obligasi tersebut. Penerbitan
obligasi tidak harus penyediaan jaminan, apabila memberikan jaminan
berbentuk aset perusahaan ataupun tagihan piutang perusahaan dapat menjadi alternatif yang menarik investor.
2.2.4. Tujuan Penerbitan Obligasi
Perusahaan yang menerbitkan obligasi memiliki tujuan penting diantaranya Rahardjo, 2003: 10:
1. Mendapatkan Jumlah Dana Tambahan yang Lebih Fleksibel
Jumlah kecilnya dana obligasi disesuaikan dengan kinerja keuangan perusahaan bersangkutan misalnya jumlah aliran kas, jumlah utang,
kemampuan pembayaran bunga obligasi, kemampuan pelunasan pokok obligasi pada saat jatuh tempo dan disesuaikan dengan prospek industri di
masa yang akan mendatang. 2.
Mendapatkan Pinjaman dengan Tingkat Suku Bunga Fleksibel Perusahaan penerbit obligasi akan mendapatkan dana dengan tingkat suku
bunga yang lebih fleksibel. Proses penentuan tingkat suku bunga obligasi ditentukan
berdasarkan kemampuan
keuangan perusahaan
serta memperhatikan kondisi tingkat suku bunga di perbankan.
3. Mendapatkan Alternatif Pembiayaan Melalui Pasar Modal
Perusahaan yang kesulitan melakukan pinjaman melalui perbankan bisa mencari alternatif pendanaan melalui pasar modal dengan menerbitkan
obligasi sejumlah dana yang dibutuhkan.
2.3. Pasar Modal Syariah