Uji T-Test Uji Paired T-Test

informasi mengenai rata-rata mean, nilai minimum, nilai maksimum, standar deviasi. Variabel yang diolah meliputi abnormal return dan trading volume activity.

3.5.2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali, 2011: 160. Normal atau tidaknya suatu data dapat dilihat melalui titik-titik penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Normalitas suatu data juga dapat dilihat melalui histogram. Uji normalitas dengan menggunakan grafik bisa saja tidak memberikan hasil yang akurat, di dalam grafik mungkin terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjurkan untuk menggunakan uji normalitas dengan uji Kolmogorov-smirnov. Pengambilan keputusan dalam uji normalitas uji Kolmogorov-smirnov ini yaitu jika nilai probabilitas signifikan lebih besar dari 0,05 p-value 0,05 yang artinya sampel yang diambil dari populasi data berdistribusi normal Ghozali, 2011: 165.

3.5.3. Pengujian Hipotesis

3.5.3.1. Uji T-Test

Pengujian statistik terhadap return tidak normal mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi return tidak normal yang ada di periode peristiwa. Secara umum pengujian-t yang menguji hipotesis nol bahwa nilai suatu parameter sama dengan nol adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2003: 453: t= � � � � � � � � � Keterangan: t = t-hitung β = parameter yang akan diuji signifikansinya misalnya adalah koefisien dari regresi, rata-rata suatu nilai dan sebagainya. Pengujian-t ini dilakukan dengan cara standarisasi dari nilai return tidak normal. Kesalahan Standar Estimasi yang tepat untuk model disesuaikan pasar market- adjusted model yang hanya menggunakan periode peristiwa tanpa menggunakan periode estimasi adalah sebagai berikut Jogiyanto, 2003: 469: = √ ∑ √ Keterangan: KSE t = kesalahan standar estimasi untuk hari ke-t di periode peristiwa RTN i,t = return tidak normal sekuritas ke-i untuk hari ke-t di periode peristiwa RRTN t = rata-rata return tidak normal k-sekuritas untuk hari ke-t di periode peristiwa k = jumlah sekuritas Besarnya t-hitung adalah sebagai berikut: t-hitung = Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika t-hitung t-tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha1 dan Ha2 yang artinya terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan obligasi konvensional. 2. Sebaliknya jika t-hitung t-tabel maka menerima H0 dan menolak Ha1 dan Ha2 yang artinya tidak terdapat abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan obligasi konvensional.

3.5.3.2. Uji Paired T-Test

Uji Paired T-Test atau uji t-2 sampel berpasangan adalah pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nilai dari satu sampel sebelum dan sesudah dilakukan perlakukan tertentu Yulius, 2010: 77. Uji paired t-test dalam penelitian digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan obligasi konvensional. Dasar pengambilan keputusan: 1. Jika sig. 2-taled0,05 maka H0 ditolak dan menerima Ha3 dan Ha4 yang artinya terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan obligasi konvensional. 2. Sebaliknya jika sig. 2-taled0,05 maka menerima H0 dan menolak Ha3 dan Ha4 yang artinya tidak terdapat perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan obligasi konvensional. 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Deskriptif Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian event study yang bertujuan untuk mengetahui respons pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan Obligasi konvensional. Populasi dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu meliputi seluruh pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan seluruh pengumuman penerbitan obligasi konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. Populasi penelitian berjumlah 10 untuk peristiwa pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan 157 peristiwa pengumuman untuk penerbitan obligasi konvensional. Berdasarkan kriteria penentuan sampel diperoleh sampel sebanyak 6 untuk peristiwa pengumuman penerbitan sukuk ijarah dan 77 untuk sampel peristiwa pengumuman penerbitan obligasi konvensional Kriteria penentuan sampel dari sukuk ijarah dan obligasi konvensional dapat dilihat dalam Tabel 4.1 sebagai berikut: