31
5. Analisis
pemeriksaan dan pemilihan secara
teliti
6. Sintesis membuat
paduan baru dan utuh
1. Dapat menguraikan
2. Dapat
mengklasifikasikan memilah-milah
1. Dapat menghubungkan
2. Dapat menyimpulkan
3. Dapat
menggeneralisasikan membuat prinsip umum
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
1. Tes tertulis
2. Pemberian tugas
B. Ranah Rasa Afektif
1. Penerimaan
2. Sambutan
3. Apesiasi sikap
menghargai 1.
Menunjukkan sikap menerima
2. Menunjukkan sikap
menolak 1.
Kesediaan berpartisipasi terlibat
2. Kesediaan
memanfaatkan
1. Menganggap penting dan
bermanfaat 2.
Menganggap indah dan harmonis
3. Mengagumi
1. Tes tertulis
2. Tes skala sikap
3. Observasi
1. Tes skala sikap
2. Pemberian tugas
3. Observasi
1. Tes skala
penilaian sikap 2.
Pemberian tugas 3.
Observasi
32
4. Internalisasi
pendalaman
5. Karakterisasi
penghayatan 1.
Mengakui dan meyakini 2.
Mengingkari
1. Melembagakan atau
meniadakan 2.
Menjelmakan dalam pribadi dan pribadi
sehari-hari 1.
Tes skala sikap 2.
Pemberian tugas ekspresif yang
menyatakan sikap dan tugas
proyektif yang menyatakan
perkiraan atau ramalan
1. Pemberian tugas
ekspresif dan proyektif
2. Observasi
C. Ranah Karsa
Psikomotor 1.
Keterampilan bergerak dan
bertindak
2. Kecakapan ekspresi
verbal dan non- verbal
Kecakapan mengkoordinasikan
gerak mat,
tangan, kaki,
dan anggota tubuh lainnya.
1. Kefasihan melafalkan
mengucapkan 2.
Kecakapan membuat
mimik dan
gerakan jasmani
1. Observasi
2. Tes tindakan
1. Tes lisan
2. Observasi
3. Tes tindakan
3. Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu pengetahuan sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik,
hukum, dan budaya.
29
29
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, cet 2, h. 171
33
Ada beberapa pendapat para ahli pendidik dan IPS di Indonesia yang memeberikan pengertian IPS, diantaranya yaitu:
a Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS merupakan pelajaran
ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti: a menurunkan
tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan
berfikir siswa siswi sekolah dasar dan lanjutan, b mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan
kehidupan masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
b S. Nasution mendefinisikan IPS sebagai pelajaran yang merupakan
fungsi atau paduan sejumlah mata pelajaran sosial. Dinyatakan bahwa IPS merupakan bagian kurikulum sekolah yang berhubungan
dengan peran manusia dalam masyarakat yang terdiri atas berbagai subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan
psikologi sosial.
c Tim IKIP Surabaya mengemukakan bahwa IPS merupakan bidang
studi yang menghormati, mempelajari, mengelola, dan membahas hal-hal yang berhubungan dengan masalah-masalah human
relationship sehingga benar-benar dapat dipahami dan diperoleh pemecahan. Penyajiannya harus merupakan bentuk yang terpadu dan
berbagai ilmu sosial yang telah terpilih, kemudian disederhanakan sesuai dengan kepentingan sekolah-sekolah.
30
Dari berbagai pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan sosial adalah hasil penyederhanaan dari berbagai macam
disiplin ilmu sosial yang ada. Penyederhanaan yang dimaksud lebih tertuju kepada penyesuaian dengan kurikulum yang akan diterapkan di sekolah,
karena pada dasarnya sifat dari disiplin ilmu sosial hampir serupa yakni mempelajari manusia dan gejala sosial yang dialaminya.
b. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial
Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut:
30
Nadir dkk, Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertam, Lerning Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009, h. 10
34
1 Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsure-unsur
geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi bukan juga bidang humaniora, pendidikan dan agama.
2 Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur
keilmuan geografi, sejarah, ekoonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan topik tema
tertentu.
3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut
berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.
4 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS dapat menyangkut
peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayah, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,
proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaa, keadilan dan
jaminan keamanan.
5 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga
dimensi dalam mengkaji dan memahami fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.
31
Berdasarkan perspektif mengenai karakteristik IPS di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa IPS adalah salah satu mata pelajaran yang
merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu yaitu ekonomi, geografi, sosiologi, dan sejarah yang dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial serta dikaji dengan pendekatan interdisipliner.
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
Setiap pembelajaran memiliki tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Dengan adanya tujuan pembelajaran dapat dijadikan
sebagai arah untuk mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini adalah rumusan tujuan dari pembelajaran IPS adalah
sebagai berikut: a
Memiliki kesadaran dan kepedulian dalam lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaanmasyarakat.
b Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan
metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
31
Trianto, Op. cit., h. 175
35
c Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
d Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat nalisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
e Mampu mengemukakan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
f Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
g Fasilitator didalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak bersifat
menghakimi. h
Mempersiapkan siswa menjadi warga yang baik dalam kehidupannya
dan mengembangkan
kemampuan siswa
menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapi.
i Menekankan perasaan emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan
siswa tehadap materi Pembelajaran IPS yang diberikan.
32
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS bertujuan untuk mengembangkan potensis peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap dan mental yang positif, terampil dalam menyikapi segalah masalah yang
terjadi, baik yang menimppa dirinya sendiri maupun masyarakat.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Usman Hakim, Nim: 708114282. Pengaruh Perhatian Orang Tua Dan
Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Di Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK BM Taman Siswa Lubuk Pakam. Fakultas Ekonomi.
Jurusan Pendidikan Ekonomi. Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran. Universitas Negeri Medan 2013. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat diketahui bahwa ada hubungan yang positif antara perhatian orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa. Hal
ini terlihat dari perhitungan variabel perhatian orang tua X1 terhadap prestasi belajar siswa Y diperoleh Fhitung = 17,85 sedangkan Ftabel =
4,21 pada taraf signifikan 95 dan α= 0,05, derajat kebebasan dk 1: 27
32
Ibid., h. 177