Koefisien Korelasi Uji Hipotesis Penelitian

dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa SMPN 3 Tangerang Selatan”. Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar kontribusi sumbangan yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu koefisiennya yang disebut dengan “Coefficient of Determinition” koefision penentu dengan rumus sebagai berikut: Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPStingk dan tingkat perhatian orang tua sebesar 81, sedangkan 19 ditentukan oleh faktor lainnya.

2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t

Selanjutnya adalah pengujian keberatian koefisien korelasi bertujuan untuk mencari keberatian korelasi antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan uji-t pada taraf signifikan 5, dk n-2. √ √ √ √ √ √ KD = r 2 x 100 = 0,902 2 x 100 = 0,81 x 100 = 81 Berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5 dengan, dk = 44 adalah 2,015. Karena t hitung = 13,913 t tabel = 2,015 maka H0 ditolak, artinya koefisien signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS. Grafik 4.3 t tabel = 2,015 t hitung = 13,913 Dk = 44 α = 0,05

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa H ditolak dan Ha diterima, itu artinya ada hubungan yang positif antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan o leh Slameto bahwa “terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu faktor internal dalam dan eksternal luar, faktor dari luar individu diantaranya adalah faktor keluarga yang terdiri dari cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua”. 1 Menurut pendapat di atas, salah satu yang mempengaruhi prestasi belajar adalah perhatian orang tua. Sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Budiyono dengan judul Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20112012 yang menyimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat mempengaruhi baik atau buruk prestasi siswa di sekolah. 2 Lain halnya dengan sebuah penelitian yang dilakukakn oleh Idris Gozali dengan judul Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan yang menyimpulkan bahwa faktor lainlah yang memberikan konstribusi lebih besar terhadap prestasi belajar siswa. 3 Faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa selain keluarga adalah faktor sekolah seperti metode mengajar yang monoton, kurikulum, relasi guru dengan siswa, metode belajar dan lain-lain. Faktor masyarakat media, teman bergaul, kegiatan siswa dalam masyarakat dan lain-lain. 1 Slameto, op. cit., h. 54. 2 Budiyono, NIM: 11410041, Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Studi Kasus Pada Kelas IV MI Miftahul Falah Dusun Gayam Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 20112012. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga STAIN 2012. 3 Idris Gozali NIM: 106011000701, Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Fikih siswa di MTS Nur As-Sholihat Serpong Tangerang Selatan, Jurusan Pendidikan Agana Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2012. Dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, faktor perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam mempengaruhi aktifitas belajar anak. Orang tua memiliki peran lebih dominan dan memiliki sumbangan lebih besar dalam mempengaruhi pendidikan dan karir seorang anak, karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Seperti yang dikatakan oleh Wens Tanlain, dkk ”Keluarga merupakan satuan hidup bersama yang pertama dikenal anak-anak. Oleh karena itu keluarga disebut ”Primary Community” yaitu sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama”. 4 Berdasarkan hasil penelitian yang dijabarkan terlihat pula bahwa tingkat perhatian orang tua mempunyai korelasi positif dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Hal ini dibuktikan melalui penelitian ilmiah dan perhitungan statistik serta melalui berbagai pengujian statistik. Dari proses perhitungan uji-t didapatkan hasil t hitung 13,913 lebih besar dari pada t tabel 2,015 pada taraf signifikansi 5 dengan, dk = 44 berada di daerah penerimaan H a , maka dengan demikian H ditolak dan H a diterima. Dan dari hasil perhitungan statistik, diperoleh tingkat korelasi sebesar 0,902, adapun pengaruh dari tingkat perhatian orang tua sebesar 81 terhadap prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Sedangkan 19 ditentukan oleh faktor lainnya seperti: faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, keadaan gedung sekolah, disiplin sekolah, dan waktu sekolah. faktor masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan media. Juga faktor minat dan motivasi belajar dari dalam diri siswa itu sendiri serta faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti faktor jasmani. Dan berdasarkan hasil wawancara kepada sebagian orang tua murid SMPN 3 Tangerang Selatan mengenai tingkat perhatian orang tua dapat disimpulkan bahwa, perhatian orang tua murid SMPN 3 Tangerang Selatan terhadap pendidikan anak sudah cukup baik karena sebagian besar orang tua 4 Alisuf Sabari, op. cit., h. 22 murid SMPN 3 Tangerang Selatan cukup peduli dengan hasil belajar anak- anaknya dan juga proses belajar anak-anaknya, selain itu orang tua murid juga sangat memperhatikan kebutuhan perlengkapan sekolah anak-anaknya. Dari wawancara ini penulis dapat memperkuat hasil perhitungan kuisioner yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa SMPN 3 Tangerang Selatan.

F. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih terdapat kelemahan dan kekurangan, diantaranya: 1. Banyak hal - hal di luar kemampuan peneliti yang tidak terjangkau, hal ini sehubungan dengan keterbatasan tenaga, waktu, dan pemikiran peneliti, sehingga memungkinkan penelitian kurang optimal. 2. Angket yang digunakan untuk menjaring data tentang hubungan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS belum mengungkapkan keseluruhan aspek yang diteliti, meskipun sudah diadakan uji coba baik uji validitas maupun uji reliabilitas. 3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya. Karena perbedaan tempat dan objek penelitian. 105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari fase-fase yang dilalui siswa dalam perhatian orang tua termasuk dalam katagori sedang. Hal ini terbukti dengan variasi jumlah skor antara 54-92 dengan rata-rata 71,36 yang berada pada interval 61,52 – 81,2 dengan jumlah terbanyak 32 siswa. Dan prestasi belajar kelas VIII siswa SMPN 3 Tangerang Selatan, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga termasuk dalam katagori sedang. Hal ini dapat dilihat dari rentang nilai antara 65-87 dengan rata- rata sebesar 76,71 yang berada pada interval 70,53 - 82,89 dengan jumlah terbanyak yaitu 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan diperolehnya hasil korelasi sebesar 0,902, setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment, ternyata dari hasil korelasi hubungan tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS terletak antara 0,90 – 1,00 yang berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat. Dan dari uji t didapatkan hasil t hitung sebesar 13,913 sedangkan berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5 dengan, dk = 44 diperoleh t tabel sebesar 2,015, dengan demikian t hitung t tabel , berarti hipotesis alternativ nol ditolak.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan pada bagian sebelum ini dengan keterbatasan yang penulis lakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: