Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi dengan Uji-t

105

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari fase-fase yang dilalui siswa dalam perhatian orang tua termasuk dalam katagori sedang. Hal ini terbukti dengan variasi jumlah skor antara 54-92 dengan rata-rata 71,36 yang berada pada interval 61,52 – 81,2 dengan jumlah terbanyak 32 siswa. Dan prestasi belajar kelas VIII siswa SMPN 3 Tangerang Selatan, khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial juga termasuk dalam katagori sedang. Hal ini dapat dilihat dari rentang nilai antara 65-87 dengan rata- rata sebesar 76,71 yang berada pada interval 70,53 - 82,89 dengan jumlah terbanyak yaitu 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Tangerang Selatan, maka dapat disimpulkan bahwa, terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa SMPN 3 Tangerang Selatan. Hal ini ditunjukan dengan diperolehnya hasil korelasi sebesar 0,902, setelah diinterpretasikan secara sederhana dengan mencocokan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi “r” product moment, ternyata dari hasil korelasi hubungan tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar mata pelajaran IPS terletak antara 0,90 – 1,00 yang berarti antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat. Dan dari uji t didapatkan hasil t hitung sebesar 13,913 sedangkan berdasarkan tabel pada taraf signifikansi 5 dengan, dk = 44 diperoleh t tabel sebesar 2,015, dengan demikian t hitung t tabel , berarti hipotesis alternativ nol ditolak.

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan pada bagian sebelum ini dengan keterbatasan yang penulis lakukan, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Dengan terbuktinya adanya hubungan yang signifikan antara tingkat perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa berarti, perhatian orang tua kepada siswa perlu ditingkatkan oleh setiap orang tua. Sebagai orang tua sesibuk apapun wajib memperhatikan kebutuhan belajar anak, tidak hanya kebutuhan fisiologis seperti memberikan kelengkapan sarana dan prasarana serta menyediakan biaya pendidikan anak saja yang penting, tetapi juga kebutuhan psikologis dan kebutuhan sosial anak. Di rumah, hendaknya orang tua juga ikut serta membimbing dan memotivasi anak agar lebih giat belajar guna meningkatkan prestasi belajar anak di sekolah. 2. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang kedua hendaklah juga menjalin kerjasama yang baik kepada orang tua murid dalam mengarahkan siswa. Akan lebih baik lagi apabila pihak sekolah mengadakan program khusus atau kegiatan khusus yang melibatkan kerjasama antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Dengan begitu antara orang tua murid dan sekolah akan terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik. Dengan kerjasama yang baik dengan orang tua murid, sekolah secara tidak langsung dapat mengetahui seberapa besar tingkat perhatian yang diberikan orang tua terhadap peningkatan prestasi belajar siswa. 3. Guru perlu bekerjasama dengan orang tua siswa dalam memberi perhatian kepada anak dengan memotivasi anak belajar, sehingga dengan adanya kerjasama antara guru dan pihak orang tua peningkatan prestasi belajar siswa akan tercapai sesuai dengan harapan yang diinginkan. Karena bagi seorang guru keberhasilan yang dicapai oleh siswa dalam pendidikan atau pelajaran secara tidak langsung membuktikan keberhasilan guru dalam memberikan pengajaran kepada anak didiknya. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abu., dan Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. 1, 1991. -----. Psikologi Pendidikan Umum. Jakarta: Rienika Cipta, Cet. 1, 1992. Ahmadi, Abu., dan Sholeh, Psikologi Perkembangan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2005. Aryono, D. Wirah., dan Syaiful Hermawan, Kamus Pintar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Makmur, Cet. 1, 2013. Hasbullah. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persadia, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, Cet. 4, 2008. Nadir., dkk., Ilmu pengetahuan sosial 1 edisi pertama. Lerning Assistance Program For Islamic School Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, 2009. Nata, Abudin., dan Fauzan. Pendidikan Dalam Persfektif Hadits. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet. 2, 1996. -----. Pengantar Ilmu Pendidikan. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005. Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Jakarta: Kencana, 2008. Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung: Refika Aditama, 2010. Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013. Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.