Perumusan Masalah Penelitian Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian

1. Fungsi Pemetaan Ketika mengarang terjadi penataan terhadap gagasan, pikiran pendapat, imajinasi dan yang lainnya, serta terhadap penggunaan bahasa untuk mewujudkannya, oleh karena itu, pikiran dan lainnya mempunyai wujud yang tersusun. 2. Fungsi Pengawetan Mengarang mempunyai fungsi untuk mengawetkan pengutaraan sesuatu dalam wujud dokumen tertulis. Dokumen sangat berharga, misalnya untuk mengungkapkan kehidupan pada zaman dahulu. 3. Fungsi Penciptaan Dengan mengarang kita menciptakan sesuatu yang mewujudkan sesuatu yang baru. Karangan sastra menunjukkan fungsi demikian. Begitu pula karangan filsafat dan keilmuan ada yang menunjukkan fungsi penciptaan. 4. Fungsi Penyampaian Penyampaian itu terjadi bukan saja kepada orang yang berdekatan tempatnya melainkan juga kepada orang yang berjauhan. 5 5. Fungsi Personal Yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian. 6. Fungsi Instrumental direktif Yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. 7. Fungsi Interaksional Yaitu menjalin hubungan sosial dengan pembaca, maupun orang lain. 8. Fungsi Informatif Yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan. 9. Fungsi Heuristik Yaitu belajar atau memperoleh informasi. 5 Novi Resmini dan Dadan Juanda, loc. cit. 10. Fungsi estesis Yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan. 6

c. Manfaat Menulis

Banyak manfaat yang dapat diambil dari pembelajaran menulis antara lain yaitu: 1. Menulis mengembangkan kecerdasan Menurut para ahli psikolinguistik, menulis merupakan suatu aktivitas kompleks yang mendorong tumbuh kembangnya kemampuan seseorang sekaligus mengasah pula daya pikir dan kecerdasannya dalam belajar menulis atau mengarang. Karena dalam menulis terdapat sembilan proses berpikir yaitu: a. Mengingat apa yang telah dipelajari, dialami dan diketahui sebelumnya. b. Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami dan diketahui sebelumnya. c. Mengorganisasikan informasi atau pengetahuan yang dimiliki. d. Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui. e. Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan selanjutnya. f. Memonitor atau memantau ketepatan penataan tulisan. g. Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis ke dalam sebuah kesimpulan. h. Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun ke dalam konteks yang baru. i. Mengevaluasi apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup memadai. 2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas Dalam hal menulis seseorang mesti menyiapkan dan menyuplai sendiri segala sesuatunya, seperti; isi tulisan, pertanyaan dan jawaban, ilustrasi, pembahasaan, serta penyajian tulisan. Supaya 6 M. Yunus, op. cit tulisan menarik dan enak dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata sedemikian rupa sehingga logis, sistematis, dan tidak membosankan. 3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian Menulis ibarat mengemudi kendaraan. Orang yang telah mengetahui seluk beluk mengemudi mobil, bahkan sudah memiliki SIM, tidak serta merta ia dapat mengemudikan mobil. Ia perlu keberanian dan menepis berbagai kekhawatiran, seperti khawatiran salah menginjak gas, dan yang lainnya. Begitu juga halnya dalam menulis harus berani menampilkan pikirannya, cara pikir dan gaya tulis, serta menawarkannya kepada orang lain. Dengan konsekuensi harus memiliki kesiapan dan kesanggupan untuk melihat dengan jernih segenap penilaian dan tanggapan apapun dari pembacanya, baik yang bersifat positif maupun negatif. Penilaian atau tanggapan dari orang lain justru merupakan masukan bagi penulis untuk dapat memperbaiki kemampuannya dalam menulis. 4. Menulis mendorong kebiasaan dan memupuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi. Hasil pengamatan dan pengalaman selama ini menunjukkan bahwa penyebab orang gagal dalam menulis ialah karena ia sendiri tidak tahu apa yang akan ditulisnya. Ia tidak tahu informasi yang cukup tentang topik yang akan ditulis, serta malas mencari informasi yang diperlukannya. Dengan rajin menulis seseorang akan dapat mencari, mengumpulkan, menyerap dan mempelajari informasi yang diperlukan dari berbagai sumber. 7 7 M. Yunus, op. cit

Dokumen yang terkait

Pengembangan Kerangka Karangan Melalui Metode Mind Mapping (PTK Pada Siswa Kelas V MI Hidayatul Ikhwan, Kec. Rumpin, Kab. Bogor)

0 7 8

Pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar bahasa indonesia pada materi menulis puisi siswa kelas V MI Al- Muawanatul Khaeriyah Jakarta Barat

1 6 117

Upaya meningkatkan kemampuan membaca puisi melalui metode demonstrasi di kelas III MI Nurul Huda Sawangan Depok Tahun Pelajaran 2013-2014

2 13 82

Pengaruh penggunaan media gambar terhadap keterampilan menulis puisi pada siswa kelas V di SDIT Az-Zahra Pondok Petir Sawangan Depok Tahun pelajaran 2013/2014

1 10 132

Penerapan Metode Mind Map Untuk Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips (Penelitian Tindakan pada Siswa Kelas V MI Misbahul Falah Depok)

0 17 177

Peningkatan kemampuan menulis paragraf narasi dengan penggunaan metode field trip pada siswa kelas IX di SMP Dwiguna Depok

0 7 58

Pengaruh pemberian reward terhadap hasil belajar bahasa indonesia pada materi menulis puisi siswa kelas V MI Al-Muawanatul Khaeriyah Jakarta Barat

3 38 117

Peningkatan kemampuan menulis puisi dengan Metode Mind Mapping (Peta Pikiran) pada siswa Kelas V MI Nurul Huda Kota Depok Tahun Pelajaran 2014/2015

0 6 0

Peningkatan kemampuan berbicara melalui penerapan teknik bermain peran pada siswa Kelas V MI Ath-Thoyyibiyyah Kalideres Jakarta Barat Tahun pelajaran 2013/2014

0 4 170

Peningkatan keterampilan menulis paragraph deskripsi dengan media gambar pada siswa kelas V MI Al-Khoeriyah, Leuwisadeng, Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

0 7 91