Manfaat Menulis Hakikat Menulis
satu dengan penyair lain tidak akan sama. Tema juga merupakan keyakinan penyair dalam memaknai hidup dan kehidupan.
b. Amanat
Unsur amanat dan pada beberapa karya sastra, unsur tema sering disatukan. Amanat dalam puisi sering disatukan dengan sikap
karena amanat diperoleh pembaca setelah pembaca atau penikmat menyelesaikan bacaan puisinya. Oleh karena dilihat dari sisi
pembaca maka amanat akan mempengaruhi sikap, cara pandang, dan wawasan pembacanya. Meskipun demikian amanat hanya tetap
sesuai dengan tema puisi yang diciptakan penyair. Jadi amanat puisi adalah pesan atau nasihat yang ada dalam puisi yang didapat
oleh pembaca melalui puisi yang dibacanya. Oleh karena itu, amanat hanya dapat dirumuskan oleh pembaca atau yang lainnya.
c. Sikap, Suasana atau Nada, dan Perasaan dalam puisi
Sebuah puisi dapat dinikmati jika dibaca secara keseluruhan. Pembaca puisi dapat dilakukan tanpa suara, hanya sekedar untuk
dinikmati pembacanya saja atau dibaca dengan suara keras, bisa juga dideklamasikan. Dengan mendeklamasikan atau membacanya
dengan suara keras, anda akan merasakan perasaan yang diungkapkan oleh penyairnya. Suasana kejiwaan akan terungkap
melalui ungkapan nada pada puisi yang diciptakan. Jadi unsur sikap atau suasana, nada, atau perasaan dalam puisi adalah ekspresi
perasaan penyair yang disampaikan dalam bentuk nada-nada yang menimbulkan keindahan.
d. Tipografi
Tipografi adalah ukiran bentuk puisi yang biasanya berupa susunan baris ke bawah. Ada juga penulis yang menyebut istilah
tipografi dengan sebutan tata wajah puisi. Baik tipografi maupun tata wajah memiliki pengertian yang sama yaitu salah satu unsur
puisi yang menjadikan puisi lebih indah karena tata wajahnya dibuat dengan istilah puisi kontemporer atau puisi kongkrit.
Contoh bagaimana puisi dibawah ini dibuat tatawajahnya.
Sajak Transmigran II Oleh: F. Rahardi
Dia selalu singkong Dan terus-menerus singkong
Hari ini singkong Tadi malam singkong
Besok mungkin singkong Besoknya lagi juga singkong
Di rumah sepotong singkong Di ladang seikat singkong
Di pasar segerobak singkong Di rumah tetangga sepiring singkong
Enam bulan lagi tetap singkong Setahun lagi tetap singkong
Sepuluh tahun masih singkong Dua puluh tahun makin singkong
Dan lima puluh tahun kemudian Transmigran beruban
Sakit-sakitan Mati
Lalu terkubur di ladang singkong e.
Enjambemen Enjambemen adalah pemindahan bagian kalimat pada larik
berikutnya sehingga menimbulkan nuansa makna. Fungsi enjambemen mempererat hubungan antar lirik itu menjadi utuh.
Perhatikan hubungan antar lirik yang menjadikan keutuhan makna antar lirik pada puisi berikut
Doa Oleh: Ajib Rosidi
Tuhan, beri aku kekuatan Menguasai diri sendiri, kesunyian
Dan keserakahan. Beri petunjuk selalu Untuk memilih jalan-Mu, keridhoan-Mu.
Amin.
f. Aku lirik
Aku lirik adalah tokoh yang berbicara dalam puisi. Tokoh itu bisa pengarangnya, bisa pula bukan, dalam arti pengarang
mewakilkan tokoh puisi yang dikarangnya kepada tokoh tertentu, atau tokoh lain. Ciri aku lirik terdapat pada kata ganti: aku, kamu,
dan kami. Perhatikan tokoh pada puisi berikut
Karangan Bunga Oleh: Taufik Ismail
Tiga anak kecil Dalam langkah malu-malu
Datang ke Salemba Sore itu.
Ini dari kami bertiga Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi g.
Rima atau Persamaan Bunyi Rima adalah persamaan bunyi yang berulang secara teratur pada
kata yang letaknya berdekatan di dalam satu lirik atau antar lirik. Contoh:
Buah Rindu Oleh: Amir Hamzah
Datanglah engkau wahai maut Lepaskan aku dari nestapa
Engkau lagi tempatku berpaut Dari waktu ini gelap gulita
Kicau murai tiada merdu Pada beta bujang melayu
Himbau punguk tiada merindu h.
Citraan atau pengimajinasian Citraan atau pengimajinasian adalah susunan kata yang dapat
memperjelas atau memperkongkrit apa yang dinyatakan oleh