Nilai dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat
34
Orang malu terhadap aparat pemerintah jika tidak tertib dan sebagainya. Aparat pemerintah di sini misalnya polisi, pak lurah, ataupun
guru. Seorang siswa yang selalu berusaha tertib di sekolah, karena ia malu jika gurunya mengetahui ia sedang melakukan pelanggaran. Dengan kata
lain orang mematuhi hukum juga karena ingin memelihara hubungan baik dengan pemerintah.
c. Adanya Hukum itu Sesuai dengan Hati Nuraninya
Hati nurani manusia akan selalu membisikkan dan menyatakan hal- hal yang baik. Seseorang yang berbuat baik diakibatkan oleh bisikan dan
ajakan hati nuraninya. Jika demikian, orang menaati hukum karena perintah hati nuraninya. Orang itu melihat hukum sebagai hal yang baik dan berguna.
Pelanggaran terhadap hukum sebenarnya juga melanggar norma kesusilaan.
d. Adanya Tekanan-Tekanan Tertentu
Ada orang yang takut menderita sehingga ia taat hukum karena takut akan sanksinya. Hukum selalu diiringi sanksi. Artinya, setiap pelanggar
hukum akan dikenakan sanksi. Apabila seseorang takut akan tekanan penderitaan yang diterima dari sanksi hukum itu, ia akan patuh dan
menaati hukum yang berlaku.
1. Lakukan pengamatan terhadap kehidupan di lingkungan keluarga,
masyarakat, dan sekolahmu 2.
Lakukan analisis terhadap gejala-gejala perbuatan fakta atau peristiwa yang bertentangan dan yang sesuai dengan peraturan tata tertib sekolah.
3. Hasil laporan dimasukkan dalam file dan dikumpulkan.
4. Gunakan format berikut untuk menyusun laporan.
Sesuai Hukum Bertentangan hukum
1 2
3
No Lingkungan Pengamatan
Tempat tinggal rumah, keluarga Sekolah
Lingkungan masyarakat
Jenis Perbuatan
T u g a s K e l o m p o k
PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII
35
R a n g k u m a n
1. Nilai
value adalah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting oleh masyarakat. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai,
apabila mempunyai kegunaan, benar, indah, baik dan religius. Nilai-nilai yang dianut oleh sebagian besar warga masyarakat dinamakan nilai sosial.
2. Nilai dapat dibedakan menjadi nilai ekonomi, rekreasi, perserikatan,
kejasmanian, intelektual, watak, material, vital, dan kerohanian. 3.
Nilai sosial memiliki beberapa fungsi umum, yaitu dapat menyumbang- kan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok,
mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku, penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosialnya, alat
solidaritas di kalangan anggota kelompok atau masyarakat, dan pengawas perilaku manusia.
4. Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan
untuk mendorong bahkan menekan orang perorangan, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Norma
sosial adalah aturan, standar patokan yang dipergunakan oleh anggota masyarakat sebagai petunjuk, perintah, anjuran, dan larangan.
5. Di dalam kehidupan masyarakat terdapat norma-norma aturan-aturan
yang mengatur perilaku anggota masyarakat, yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum. Berdasarkan kekuatan
daya pengikatnya, norma-norma sosial terbagi atas tata cara
usage, kebiasaan
folkways, tata kelakuan mores, adat-istiadat customs, dan hukum
laws. 6.
Nilai dan norma sosial berfungsi untuk mengatur tindakan manusia dalam interaksi sosial untuk mencapai keteraturan sesuai dengan nilai-
nilai dan norma-norma sosial.
7. Hukum dapat dikelompokkan menurut beberapa sudut pandang
masyarakat terhadap hukum itu sendiri. Hukum bisa dilihat dari aspek atau dimensi bentuk, waktu berlakunya, sifat atau daya kerjanya, fungsi,
isinya, dan wilayah berlakunya.
8. Sumber hukum dapat kita tinjau dari dua segi, yaitu sumber hukum
materiil dan sumber hukum formil. Sumber–sumber hukum materiil dapat ditinjau dari beberapa sudut, misalnya dari sudut ekonomi, sosiologi,
sejarah, dan lain–lain. Sumber hukum formil antara lain undang-undang, kebiasaan, keputusan hakim, traktat, dan pendapat sarjana hukum.