B a b
Perlindungan dan Penegakan
Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia tidak bersumber dari negara maupun hukum, melainkan
bersumber dari Tuhan sehingga HAM tidak bisa dikurangi. Sesungguhnya
tidak ada satu pihak manapun yang boleh menghalangi bahkan
mencabut Hak Asasi Manusia. Sejarah telah mencatat bahwa
penjajahan termasuk pengekangan hak warga
negara dan diskriminasi merupakan bentuk
pelanggaran Hak Asasi Manusia.
3
S etelah mempelajari bab ini, kalian diharapkan dapat memahami
hal-hal yang berkaitan dengan Hak Asasi Manusia seperti hakikat, hukum, dan kelembagaan HAM. Selain itu, kalian juga diharapkan dapat memahami berbagai
kasus pelanggaran HAM dan upaya penegakan serta perlindungan HAM. Pada akhirnya, kalian akan dapat menampilkan sikap positif
terhadap perlindungan dan penegakan Hak Asasi Manusia.
Sumber: Sumaryanto Bronto Ap Photo
Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia
70
Seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk
Tuhan TME dan merupakan anugerahnya-Nya
Jaminan dan perlindungan HAM di Indonesia tertuang dalam instrumen
hukum nasional antara lain: 1. UUD 1945, pasal 28 A - 28 J
2. Keppres Nomor 50 Tahun 1993 3. Undang-Undang No. 39 Tahun 1999
4. Keppres No. 1811998 5. UU No. 26 Tahun 2000
Jaminan dan perlindungan HAM di Indonesia melalui pembentukan
lembaga, antara lain: 1. Komisi Nasional HAM
2. Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap perempuan 3. Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM yang berat meliputi kejahatan Genosida dan
kejahatan kemanusiaan
Untuk melindungi HAM maka dibuatlah instrumen yang meliputi
hukum dan lembaga
Untuk mengatasi berbagai kasus pelanggaran HAM maka harus ada
upaya menegakkan HAM, baik melalui Komnas HAM maupun
Pengadilan HAM
Pemetaaan konsep berikut dapat membantu kalian dalam mempelajari materi bab ini.
Upaya Penegakan HAM
Upaya Perlindungan
HAM Kasus Penggaran
HAM Kelembagaan
HAM Hukum HAM
Hakikat HAM
Perlindungan dan
Penegakan Hak Asasi
Manusia
P e t a K o n s e p
Inti pembahasan pada meteri bab ini, tercakup dalam kata-kata berikut.
Hak Asasi Manusia, undang-undang, komnas HAM, pengadilan HAM, pelanggaran HAM, perlindungan HAM, penegakan HAM
Kata Kunci
PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII
71
Hakikat, Hukum, dan Kelembagaan Hak Asasi Manusia
1. Hakikat Hak Asasi Manusia
a. Pengertian Hak Asasi Manusia
Perhatikan gambar di samping. Apa yang bisa dilakukannya? Ketika seorang bayi lahir ke dunia,
ia menangis keras, tangan dan kakinya bergerak bebas menendang-nendang pertanda ia hidup dan
sehat. Orang-orang di sekelilingnya tersenyum bahagia dan mengucap syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Tak seorangpun dapat melarang bayi itu menangis dan bergerak bebas. Tak seorangpun
boleh memaksa bayi itu diam, tak seorangpun boleh merampas kebebasan dan kehidupan bayi tersebut
karena bayi itu memiliki hak hidup dan kebebasan untuk bergerak. Hak hidup dan kebebasan dimiliki
manusia sejak dilahirkan.
Hidup dan kebebasan adalah hak dasar atau hak asasi manusia anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia harus dijaga, dihor-
mati dan dijunjung tinggi. Merampas kehidupan dan kebebasan seseorang termasuk bayi yang baru lahir berarti tidak menghormati dan melanggar
hak asasi manusia anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
Siapakah yang memberikan hak asasi kepada manusia? Sejak kapan hak tersebut dimiliki dan bolehkah dilanggar oleh manusia lainnya?
Pertanyaan tersebut haruslah dikembalikan kepada sang Pencipta manusia dan alam semesta ini. Hanya Tuhan yang berhak mencabut segala hak yang
telah diberikan manusia dan alam semesta yang telah Dia ciptakan. Kalau demikian, apakah yang dimaksud dengan hak asasi manusia itu?
Pasal 1 Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, antara lain menyatakan bahwa yang dimaksud dengan hak asasi manusia
adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerahNya. Hak asasi tersebut wajib dihor-
mati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, oleh hukum, oleh peme- rintah dan oleh setiap orang demi kehormatan harkat dan martabat manusia.
Setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan kebebasan bergerak semenjak dilahirkan.
Sumber: Sumaryanto Bronto
3.1 Gambar
A.
Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia
72
Hak asasi manusia merupakan hak yang bersifat mendasar. Keberadaannya tidak dapat diganggu gugat bahkan harus dilindungi,
dihormati, dan dipertahankan dari segala macam ancaman, hambatan, dan gangguan dari manusia lainnya. Sehubungan dengan itu, Arief
Budiman 1992 menyatakan, bahwa hak asasi manusia adalah hak kodrati manusia, begitu manusia dilahirkan, langsung hak asasi itu
melekat pada dirinya sebagai manusia. Dalam hal ini, hak asasi manusia berdiri di luar undang-undang yang ada. Jadi, harus dipisahkan hak
warga negara dan hak asasi manusia.
Wolhoff, menyatakan bahwa hak asasi manusia adalah sejumlah hak yang berakar dalam tabiat kodrati setiap oknum pribadi manusia, justru
karena kemanusiaannya yang tak dapat dicabut oleh siapapun juga, karena jika dicabut hilanglah kemanusiaannya itu. Sejumlah hak berarti
lebih dari satu hak dan merupakan hak-hak yang pokok atau mendasar, misalnya hak hidup.
Bagaimanakah pengertian hak asasi manusia menurut pendapatmu? Cobalah simpulkan dengan kata-katamu sendiri
Anton Baker memberi batasan tentang hak asasi manusia sebagai berikut.
Berarti hak itu ditemukan dalam hakikat manusia, demi kemanusiaannya semua orang satu per satu memilikinya, tidak dapat dicabut oleh siapapun, bahkan tidak
dapat dilepaskan oleh individu itu sendiri, karena hak itu bukan sekadar hak milik saja, tetapi lebih luas dari itu manusia memiliki kesadaran berkehendak bebas
berkesadaran moral. Manusia makhluk ciptaan Tuhan merupakan makhluk ciptaan tertinggi di antara makhluk ciptaan lainnya, yang di dalam hidupnya manusia
dikaruniai Tuhan berupa hak hidup yang merupakan asasi yang paling pokok yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan.
Jurnal Filsafat Seri 2, Mei 1990
A g r e g a t
b. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia
Sejak kapan manusia menyadari akan hak asasinya? Sebenarnya sejarah hak asasi manusia sama tuanya dengan sejarah umat manusia.
Kesadaran manusia terhadap hak asasi berasal dari keinsyafannya terhadap harga diri, harkat, dan martabat manusia. Jadi, sesungguhnya
hak-hak kemanusiaan ini sudah ada sejak manusia ada di dunia ini. Dengan begitu hak-hak asasi manusia bukan merupakan hal yang baru.