PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII
31
D. Penerapan Norma Hukum
1. Kesadaran Hukum
Menurut pasal 1 ayat 3 UUD 1945, Negara Indonesia adalah negara
hukum. Konsekuensinya sebagai negara hukum, aparat negara maupun warga negara perlu menjunjung tinggi asas legalitas dan asas perlindungan.
a. Asas Legalitas
Asas legalitas yaitu asas yang menuntut kepada setiap orang yang hidup di Indonesia bertindak menurut hukum yang berlaku. Baik
pemerintah, alat-alat negara atau warga negara biasa, dalam berbuat dan bertingkah laku harus didasarkan dan dibatasi oleh peraturan-peraturan
hukum yang berlaku. Hal ini ditegaskan dalam pasal 27 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Segala warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya”.
Asas legalitas ini menuntut adanya kesadaran hukum dari warga negara. Sadar artinya tahu dan dapat dengan bebas berbuat sesuatu.
Kesadaran hukum dengan begitu dapat dimaknai keadaan seseorang yang memiliki pengetahuan atau mengerti perbuatan hukum yang
dilakukannya dan dapat bertanggung jawab secara hukum. Orang yang lari dari tanggung jawab hukum atas perbuatannya, orang itu tidak memiliki
kesadaran hukum.
Membangun kesadaran hukum dalam masyarakat atau negara bukanlah pekerjaan mudah. Negara yang berdasarkan atas hukum, seperti
negara kita ini, pembangunan kesadaran hukum jauh lebih sulit diban- dingkan dengan pembangunan fisik, seperti membangun sarana dan
prasarana umum. Hal ini disebabkan oleh membangun kesadaran hukum menyangkut proses batin seseorang. Timbulnya kesadaran hukum itu adalah
dari hati nurani manusia. Manusialah yang dapat merasakan, menghayati serta dapat menikmati bagaimana indah dan pentingnya hukum.
b. Asas Perlindungan
Maksud asas perlindungan ialah negara menjamin atas kebebasan dan hak asasi manusia yang berada di wilayah Indonesia. Perlindungan hukum
berkenaan dengan peranan dan tanggung jawab pemerintah, yaitu melalui aparat-aparatnya. Pemerintahlah yang bertanggung jawab untuk menjaga
ketertiban umum dan mengusahakan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Nilai dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat
32
Dalam rangka perlindungan hukum ini, pada awalnya pemerintah wajib menjamin dan memajukan hak-hak asasi, yaitu atas kebebasan
rakyatnya. Kebebasan rakyat diciptakan oleh negara dengan membuat undang-undang yang sesuai dengan kehidupan nyata masyarakat.
Peraturan perundang-undangan pada dasarnya dibuat untuk mewujudkan kebebasan dan kesejahteraan yang lebih besar, seperti kebebasan politik,
kebebasan ekonomi, kebebasan sosial, dan kebebasan hukum.
Kebebasan politik warga negara, misalnya diatur dalam undang- undang partai politik dan pemilu. Bagaimana kebebasan warga negara
dalam mendirikan partai politik? Bagaimanakah kebebasan warga negara memilih dan kebebasan dipilih dalam pemilu itu? Adakah pembatasan
yang diperlukan? Mengapa perlu ada pembatasan dalam mewujudkan kebebasan warga negara di segala bidang?
Perhatikan kasus berikut ini
Saherman seorang duda beranak tiga. Istrinya meninggal karena sakit dan tak tertolong karena tak punya biaya pengobatan di rumah sakit. Sudah
seminggu ia tidak kerja dan uang persediaannya pun habis. Ia pun berpikir bagaimana cara agar ia terbebas dari kegagalan-kegagalan berikutnya. Apalagi
anak-anaknya tak boleh mengalami nasib seperti ini. Ia mencari cara bagaimana mengubah nasibnya. Sayang sampai saat ini ia belum menemukan caranya.
Pada suatu saat pikirannya tidak sehat lagi. Ia nekat mencuri sebuah sepeda motor yang diparkir di halaman rumah. Ia berpikir inilah saatnya
mengubah nasibnya, pasti cepat laku dijual. Dalam pikirannya selalu terbayang bagaimana membayar utang-utangnya, memberi makan anak-
anaknya, dan sebagainya. Akan tetapi, nasibnya tidak sama dengan yang ia pikirkan. Baru saja ia pegang sepeda motornya, seketika alarmnya berbunyi
keras sehingga pemilik sepeda motor memergokinya. Nasib sial menimpanya, ia tertangkap dan dihajar oleh massa. Untungnya walaupun sudah babak
belur, ia diamankan oleh polisi dan dibawa ke kantor polisi terdekat.
Pertanyaan 1.
Apakah Saherman harus bertanggung jawab secara hukum atas perbuatannya? Kemukakan pula alasanmu
2. Bagaimana kesadaran hukum di dalam diri Saherman? Berikan
argumentasinya 3.
Bagaimana kesadaran hukum masyarakat dalam kasus tersebut? Berikan argumentasinya
T u g a s I n d i v i d u