Undang–Undang Pendidikan Kewarganegaraan 1 Kelas 7 Slamet Santosa 2009

PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII 29 dalam arti formil saja, sebab meskipun menurut bentuknya dibuat oleh Pemerintah dengan persetujuan DPR, namun isinya hanya mengikat kepada orang yang bersangkutan, yaitu orang yang dinaturalisasikan. Sebaliknya, Peraturan Pemerintah yang me- rupakan undang-undang dalam arti materiil, namun tidak mempunyai arti formil karena tidak dibuat oleh Pemerintah dengan persetujuan DPR. Agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan berlaku mengikat, syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri Sekretaris Negara. Setiap undang-undang yang telah di- undangkan dalam Lembaran Negara, berlakulah “ fictie hukum”, yaitu setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu undang-undang. Berakhirnya kekuatan berlaku suatu undang-undang atau dengan kata lain suatu undang-undang tidak berlaku lagi jika: 1 jangka waktu berlaku yang telah ditentukan oleh undang-undang telah lampau, 2 keadaan atau hal untuk mana undang-undang itu diadakan sudah tidak ada lagi, 3 undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuat atau instansi yang lebih tinggi, dan 4 telah diadakan undang-undang yang baru yang isinya bertentangan dengan undang-undang yang dulu berlaku.

b. Kebiasaan

Hukum kebiasaaan adalah himpunan kaidah yang meskipun tidak ditentukan oleh badan-badan perundangan ditaati juga. Suatu hukum kebiasaan agar dapat ditaati, harus memenuhi syarat-syarat, yaitu: 1 adanya perbuatan yang tetap dilakukan orang, dan 2 adanya keyakinan bahwa perbuatan itu harus dilakukan karena merupakan kewajiban.

c. Keputusan Hakim Yurisprudensi

Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan dijadikan dasar keputusan oleh hakim kemudian mengenai masalah yang sama. Ada 3 alasan mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain, yaitu: Anggota DPR sedang menyetujui UU.

1.23 Gambar

Sumber: dpr.go.id Nilai dan Norma dalam Kehidupan Masyarakat 30 1 keputusan hakim yang mempunyai kekuasaan, terutama bila keputusan itu dibuat oleh mahkamah agung atau Pengadilan Tinggi, karena secara psikologis, seorang hakim akan menuruti keputusan hakim lain yang kedudukannya lebih tinggi, 2 alasan praktis, dan 3 hakim mengikuti keputusan hakim lain karena ia menyetujui keputusan hakim lain itu, yaitu karena adanya persesuaian pendapat.

d. Traktat

Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua atau lebih negara. Bila traktat diadakan hanya dua negara saja, perjanjian itu adalah perjanjian bilateral, sedangkan apabila perjanjian itu diikuti oleh banyak negara, perjanjian itu disebut perjanjian multilateral. Kita mengenal dua jenis perjanjian, yaitu traktat dan agreement. Traktat dibuat oleh Presiden dengan persetujuan DPR, sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan biasanya hanya menyangkut masalah politik saja. Suatu traktat berlaku dan mengikat karena didasarkan pada asas “ Pacta Sunt Servanda”, traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan hukum terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan traktat tersebut.

e. Pendapat Para Sarjana Doktrin

Pendapat para sarjana hukum yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh dalam pengambilan keputusan oleh hakim. Dalam yurisprudensi dapat kita ketahui bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat seseorang atau beberapa sarjana hukum yang terkenal. Jadi, pendapat para sarjana ini dapat menjadi sumber hukum melalui Yurisprudensi. Buatlah kelompok dengan anggota 4 orang siswa 1. Buatlah karya pajangan tentang penggolongan dan sumber–sumber hukum yang berlaku di Indonesia 2. Hasil kerja dikumpulkan T u g a s P a j a n g a n