Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

PKn untuk Siswa SMP-MTs Kelas VII 73 Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari sering terjadi perbuatan yang tidak menghormati hak asasi manusia. Oleh karena itu perlu diperjuangkan pengakuan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sesungguhnya upaya untuk memperjuangkan pengakuan dan perlindungan HAM telah ada sejak zaman dahulu. Bahkan, pengakuan terhadap HAM telah ada dalam kitab suci berbagai agama dan dokumen- dokumen pada abad ke-13. Sejak zaman Nabi Musa telah ada upaya untuk memerdekakan umat Yahudi dari perbudakan di Mesir. Perjuangan Nabi Musa tersebut merupakan salah satu tonggak perjuangan penegakan HAM. Pada saat itu sebenarnya manusia telah sadar akan pentingnya menegakkan hak asasi dalam membela kebebasan, kebenaran dan keadilan. Di Babylonia terkenal adanya Hukum Hammurabi, yaitu hukum untuk menjamin keadilan bagi warganya. Hukum Hammurabi dibuat untuk memberantas penguasa yang congkak dan murka sehingga membawa keadilan bagi warganya. Hukum Hammurabi yang sudah dikenal 2000 tahun sebelum Masehi itu merupakan jaminan bagi hak-hak asasi manusia. Solon yang hidup sekitar 600 tahun menjelang Masehi di Athena mengadakan pembaharuan. Dia menyusun perundang-undangan yang memberikan perlindungan keadilan. Dia menganjurkan warga negaranya yang diperbudak karena kemiskinan agar dimerdekakan. Solon kemudian membentuk mahkamah keadilan yang disebutnya Heliaea, sedangkan Majelis rakyat dinamakan Ecclesia. Pada saat itu, tokoh negarawan, Pericles, mengimbau penduduk negeri itu berpartisipasi dalam lembaga permusyawaratan Ecclesia. Kitab suci berbagai agama juga memuat berbagai aturan yang mengutamakan penghor- matan terhadap hak asasi manusia, misalnya Al-Qur’an yang mengajarkan “Tiada paksaan dalam beragama”. Hal ini mencerminkan pengakuan terhadap nilai-nilai hak asasi manusia. Ketentuan tersebut merupakan dasar yang sangat penting bagi umat beragama untuk melindungi dan menegakkan HAM. Perjuangan melindungi dan menegakkan HAM juga dapat diketahui dari berbagai doku- men yang dibuat dalam sejarah di Inggris, Amerika dan Perancis. Bagi umat Muslim, Al-Qur’an merupakan sumber pedoman dalam kehidupan, termasuk di dalamnya mengatur HAM.

3.2 Gambar

Sumber: tiga serangkai.com Perlindungan dan Penegakan Hak Asasi Manusia 74 1 Magna Charta 1215 Piagam Magna Charta, lahir pada tanggal 15 Juni 1215 yang dicetuskan para bangsawan Inggris. Prinsip dasar piagam yang dicetuskan para bangsawan Inggris itu antara lain memuat: a kekuasaan raja harus dibatasi, dan b hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan atau kekuasaan raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diperkosa atau diasingkan atau dengan cara apapun diperkosa hak-haknya, kecuali berdasarkan pertim- bangan hukum. Piagam ini merupakan tonggak bagi kemenangan hak-hak asasi yang terjadi di Inggris. Dengan piagam ini berarti kemenangan telah diraih, sebab hak-hak tertentu yang pokok telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam Magna Charta ini menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap hak-hak asasi, karena mengajarkan bahwa hukum atau undang-undang derajatnya lebih tinggi daripada keku- asaan raja. Perkembangan selanjutnya, Thomas Aquino menyampaikan ajarannya, “bahwa hukum dan undang-undang hanya dapat dibuat atas kehendak rakyat, atau oleh seorang raja yang mencerminkan aspirasi rakyat”. Kemudian, John Locke berpendapat bahwa manusia yang berkedudukan sebagai warga negara itu hak-hak dasarnya dilindungi oleh negara. 2 Habeas Corpus Act 1679 Dokumen ini memuat pernyataan bahwa “Sebuah undang-undang harus melindungi kebebasan warga negara. Untuk mencegah pemen- jaraan yang sewenang-wenang orang yang ditahan dalam waktu tiga hari harus dihadapkan kepada seorang hakim serta diberitahu atas tuduhan apa ia ditahan.” 3 Bill of Rights 1689 Bill of Right merupakan sebuah undang-undang yang menyatakan hak- hak dan kebebasan-kebebasan warga negara dan menentukan pergantian raja. Undang-undang ini berisi pernyataan bahwa Raja harus mengakui hak- hak parlemen, serta kebebasan berbicara atau mengeluarkan pendapat. John Locke 1632-1704, dikenal sebagai pendekar Hak Asasi Manusia. Sumber: constitution.com

3.3 Gambar